Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Uji Normalitas

4.3.3. Uji Validitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis tampak pada tabel di bawah ini. Tabel 4.9. Uji Validitas dengan Confir m at or y Fact or Analy sis Konst r ak I ndik at or Fak t or Loading 1 2 3 4 Ar t Pr oduct X11 0,114 X12 0,149 X13 0,577 X14 0,249 X15 0,807 Ar t Purcahse X21 0,173 X22 0,227 X23 0,639 Br and Loy alt y Y1 0,102 Y2 0,996 Sumber: Data Diolah Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian besar ≥ 0,5, sehingga butir -butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya kurang baik.

4.3.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel 4.10. Tabel 4.10. Construct Reliability dan Variance Extracted Const r uct Reliabilit y Var iance Ex t r at ed Konst r ak I ndik at or St andar dize Fact or Loading SFL Kuadr at Error [εj] Const r uct Reliabilit y Var iance Ex t r at ed Ar t Pr oduct X11 0,114 0,013 0,987 0,478 0,216 X12 0,149 0,022 0,978 X13 0,577 0,333 0,667 X14 0,249 0,062 0,938 X15 0,807 0,651 0,349 Ar t Purcahse X21 0,173 0,030 0,970 0,301 0,163 X22 0,227 0,052 0,948 X23 0,639 0,408 0,592 Br and Loy alt y Y1 0,102 0,010 0,990 0,547 0,501 Y2 0,996 0,992 0,008 Ba t a s D a pa t D it e r im a ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber: Data Diolah Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

4.3.5. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut: Tabel 4.11. Uji Normalitas Var iable m in m ax k ur t osis c.r . X11 4 7 - 0,201 - 0,431 X12 4 7 - 0,536 - 1,147 X13 4 7 - 0,578 - 1,238 X14 4 7 - 0,871 - 1,865 X15 4 7 - 0,566 - 1,212 X21 4 7 - 0,431 - 0,924 X22 4 7 - 0,913 - 1,954 X23 4 7 - 1,132 - 2,424 Y1 4 7 - 0,532 - 1,138 Y2 4 7 - 0,846 - 1,811 M u lt iv a ria t e - 5,819 - 1 ,9 7 0 Ba t a s N orm a l ± 2 ,5 8 Sumber: Data Diolah Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation MLE walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

4.4. Structural Equation Modelling