C. Kerangka Berpikir
Pengimplementasian kurikulum KTSP dianggap kurang maksimal seiring munculnya anggapan bahwa KTSP hanya berpusat pada kognitif,
belum peka pada perubahan sosial dan penilaian belum berbasis kompetensi. Untuk menjawab tantangan jaman dan hasil penelitian PISA serta pemenuhan
kompetensi maka pemerintah mengubah kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013.
Perubahan yang dilakukan pada kurikulum 2013 antara lain penambahan jam pelajaran, pengurangan mata pelajaran, melanjutkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK dan penilaian berpusat pada sikap, pengetahuan dan keterampilan. Keputusan pemerintah memberlakukan
kurikulum 2013 menimbulkan pro dan kontra. Pihak pro mengungkapkan bahwa hasil uji publik lebih dari 50 positif, kebutuhan jaman dalam
peningkatan mutu dan pelatihan guru sudah dilakukan sejak pelaksanaan UKG. Sedangkan pihak yang kontra mengungkapkan bahwa persiapan
implementasi kurikulum baru terlalu mendesak, perlu ada evaluasi KTSP terlebih dahulu sebelum dilakukan perubahan serta perlu adanya perbaikan
mutu guru. Seorang guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, terutama pada penerapan kurikulum 2013 ini pola pikir guru perlu diubah, pembelajaran yang biasanya berpusat pada guru sekarang
menjadikan guru
sebagai fasilitator
dalam pembelajaran.
Untuk mensukseskan penerapan kurikulum 2013 diperlukan sosialisasi ke setiap
daerah, perlu kesiapan dan pelatihan guru, persiapan dalam proses pembelajaran dan penyediaan buku ajar. Untuk lebih mempermudah kerangka
pemikiran tersebut, penulis gambarkan dalam bentuk bagan kerangka penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.3 Bagan kerangka berpikir
Perubahan Kurikulum 2013
Implementasi KTSP kurang maksimal
1. Berpusat pada kognitif
2. Belum peka pada perubahan
sosial 3. Penilaian
belum berbasis kompetensi
1. Tantangan zaman 2. Hasil penelitian
PISA 3. Pemenuhan
kompetensi 1. Penambahan jam
pelajaran 2. Pengurangan mata
pelajaran 3. Melanjutkan KBK
4. Penilaian berpusat pada sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan
Pro 1. Hasil Uji Publik
lebih dari 50 positif.
2. Kebutuhan zaman dalam peningkatan
mutu. 3. Pelatihan guru sudah
dilakukan sejak pelaksanaan UKG
Kontra 1. Persiapan terlalu
mendesak. 2. Perlu ada
evaluasi KTSP terlebih dahulu.
3. Perlu adanya perbaikan mutu
guru.
Guru memiliki peran penting
1. Sosialisasi ke setiap daerah 2. Kesiapan dan pelatihan
guru 3. Proses pembelajaran
4. Buku ajar
Analisis pendapat guru terhadap penerapan kurikulum 2013
38
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III ini menguraikan metode penelitian yang berisi tentang jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini serta alasan yang
digunakan. Setting penelitian menjelaskan tentang situasi atau keadaan tempat dan waktu yang dilakukan selama penelitian. Teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumen. Instrumen penelitian ini akan membahas tentang peneliti sebagai
instrumen utama dalam mengumpulkan data. Teknik keabsahan data akan menjelaskan tentang uji kredibilitas, transferabilitas, dependability dan
konfirmability , sedangkan teknik analisis data menjelaskan tentang proses awal
hingga akhir dalam penelitian ini.
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting.
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Data hasil penelitian deskriptif lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap
data yang ditemukan di lapangan. Menurut Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif