telah dapat menggali sumber-sumber penerimaan secara optimal yaitu dapat meningkatkan realisasi penerimaan PAD
rata-rata sebesar 22,56 per tahun c Untuk terus menggali dan mengelola simber-sumber penerimaan yang potensial telah
diambil langkah-langkah berupa ekstensifikasi dan intensifikasi pemungutan, termasuk untuk menciptakan para petugas
pungutan yang disiplin, jujur, dan berwibawa.
2.2. Kajian Teori
2.2.1. Keuangan Daerah
Menghadapi globalisasi perekonomian dan pembangunan nasional yang menekankan pada pelaksanaan otonomi daerah
secara luas, nyata, dan bertanggungjawab, maka tiap Pemerintah Daerah dituntut untuk lebih mampu mengelolah keuangannya baik
dalam kaitan penerimaan maupun pengeluaran. Pengertian keuangan daerah sebagaimana dimuat dalam
penjelasan pasal 156 ayat 1 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut Sunarto, dkk,
2007:4: “Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang
dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Hak daerah dalam rangka keuangan daerah adalah segala hak yang melekat pada Daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang digunakan dalam usaha pemerintah daerah mengisi kas daerah. Hak daerah meliputi antara lain
Sunarto, dkk, 2007:4: a. Hak menarik pajak daerah UU No. 18 Tahun 1997 jo UU No.
34 Tahun 2000. b. Hak untuk menarik retribusiiuran daerah UU No. 18 Tahun
1997 jo UU No. 34 Tahun 2000. c. Hak untuk mengadakan pinjaman UU No. 33 Tahun 2004.
d. Hak untuk memperoleh dana perimbangan dari pusat UU No. 33 Tahun 2004.
Kewajiban daerah juga merupakan bagian pelaksanaan tugas-tugas Pemerintahan pusat sesuai pembukaan UUD 1945
yaitu Sunarto, dkk, 2007:5: a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia . b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa. d. Ikut serta melaksanakn ketertiban dunia yang berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Kepala Daerah selaku kepala pemerintah daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan mewakili
pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Kepala daerah perlu menetapkan pejabat-pejabat
tertentu dan para bendahara untuk melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. Para pengelola keuangan daerah tersebut
adalah Sunarto, dkk, 2007:7: a. Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah Koordinator PKD.
b. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD. c. Pejabat Pengguna AnggaranPengguna Barang PPAPB.
d. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan PPTK. e. Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat
Daerah SKPD. f. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran.
Berikut ini adalah uraian tentang tugas-tugas para pejabat pengelola keuangan daerah tersebut. Sunarto, dkk, 2007:7-16:
1. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah Kepala Daerah selaku kepala pemerintah daerah adalah
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan
daerah yang dipisahkan. Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah mempunyai kewenangan:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD.
b. Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah. c. Menetapkan kuasa pengguna anggaranpengguna barang.
d. Menetapkan bendahara penerimaan danatau bendahara pengeluaran.
e. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah.
f. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah.
g. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah.
h. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran.
Kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah melimpahkan sebagian atau seluruh
kekuasaannya kepada: a. Sekretaris Daerah selaku Koordinator Pengelola Keuangan
Daerah. b. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD
selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD. c. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD selaku
pejabat pengguna anggaranpengguna barang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Pelimpahan tersebut ditetapkan dengan keputusan kepala daerah berdasarkan prinsip pemisahan kewenangan antara
yang memerintahkan, menguji, dan yang menerima atau mengeluarkan uang, yang merupakan unsur penting dalam
sistem pengendalian intern. 2. Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah
Sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah membantu kepala daerah menyusun kebijakan dan
mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah termasuk pengelolaan keuangan daerah. Sekretaris
Daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah mempunyai tugas koordinasi di bidang:
a. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD.
b. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang daerah.
c. Penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD.
d. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Raperda APBD,
perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
e. Tugas-tugas pejabat perencana daerah, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, dan pejabat pengawas keuangan
daerah. f. Penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Selain mempunyai tugas koordinasi, Sekretaris Daerah
mempunyai tugas: a. Memimpin Tim Anggaran Pemerintah Daerah,
b. Menyiapkan pedoman pelaksanaan APBD c. Menyiapkan pedoman pengelolaan barang daerah,
d. Memberikan persetujuan pengesahan Dokumen Pelaksanaan
DPA-SKPD Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran DPPA, dan
e. Melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangan daerah lainnya berdasarkan kuasa yang
dilimpahkan oleh kepala daerah. Koordinator pengelolaan keuangan daerah bertanggung jawab
atas pelaksanaan tugas-tugas tersebut kepada kepala daerah. 3. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD selaku
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD mempunyai tugas:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah,
b. Menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD,
c. Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah,
d. Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah BUD, e. Menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; dan f. Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang
dilimpahkan oleh kepala daerah. PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku Bendahara
Umum Daerah BUD berwenang: a. Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;
b. Mengesahkan DPA-SKPDDPPA-SKPD; c. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD;
d. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah;
e. Melaksanakan pemungutan pajak daerah; f. Menetapkan Surat Penyediaan Dana SPD;
g. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas
h. Nama pemerintah daerah;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
i. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
j. Menyajikan informasi keuangan daerah; dan k. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta
l. Penghapusan barang milik daerah. PPKD selaku BUD menunjuk pejabat di lingkungan satuan kerja
pengelola keuangan daerah selaku Kuasa Bendahara Umum Daerah Kuasa BUD. PPKD mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Penunjukan Kuasa BUD oleh PPKD ditetapkan dengan keputusan kepala daerah. Kuasa BUD mempunyai tugas:
a. Menyiapkan anggaran kas; b. Menyiapkan Surat Penyediaan Dana SPD;
c. Menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D; d. Menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah;
e. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank danatau lembaga keuangan lainnya yang
ditunjuk; f. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam
pelaksanaan APBD; g. Menyimpan uang daerah;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
h. Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelolamenatausahakan investasi daerah;
i. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah;
j. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah;
k. Melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah; dan l. Melakukan penagihan piutang daerah.
Kuasa BUD bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada BUD. PPKD dapat melimpahkan kepada pejabat lainnya
di lingkungan SKPKD untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;
b. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD; c. Melaksanakan pemungutan pajak daerah;
d. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama pemerintah daerah;
e. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
f. Menyajikan informasi keuangan daerah; dan g. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta
penghapusan barang milik daerah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
4. Pejabat Pengguna AnggaranPengguna Barang Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD selaku Pejabat
Pengguna Anggaran Pengguna Barang PPAPB mempunyai tugas:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD RKA- SKPD;
b. Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD DPA- SKPD;
c. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja;
d. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya; e. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
pembayaran; f. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;
g. Mengadakan ikatanperjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
h. Menandatangani Surat Perintah Membayar SPM; i. Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab
SKPD yang dipimpinnya; j. Mengelola barang milik daerahkekayaan daerah yang
menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya; k. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD
yang dipimpinnya;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
l. Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya; dan
m. Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaranpengguna barang lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh
kepala daerah. Pejabat pengguna anggaranpengguna barang bertanggung
jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Pejabat Pengguna AnggaranPengguna Barang dalam melaksanakan tugas-tugasnya dapat melimpahkan sebagian
kewenangannya kepada Kepala Unit Kerja pada SKPD selaku Kuasa
Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Barang.
Pelimpahan sebagian kewenangan tersebut berdasarkan pertimbangan tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah
uang yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi danatau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya. Pelimpahan
sebagian kewenangan tersebut ditetapkan oleh kepala daerah atas usul kepala SKPD. Kuasa pengguna anggarankuasa
pengguna barang mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada pengguna anggaran atau pengguna
barang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
5. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan SKPD Pejabat Pengguna AnggaranPengguna Barang dan Kuasa
Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Barang dalam
melaksanakan program dan kegiatan menunjuk pejabat pada unit kerja SKPD selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
PPTK. Penunjukan pejabat tersebut
berdasarkan pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran kegiatan, beban
kerja, lokasi, danatau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya.
PPTK bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada pengguna anggaranpengguna barang atau kuasa pengguna
anggarankuasa pengguna barang yang telah menunjuknya. tugas-tugas tersebut adalah:
a. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan; b. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan; dan
c. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan, yang mencakup dokumen
administrasi kegiatan maupun dokumen administrasi yang terkait dengan persyaratan pembayaran yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 6. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD
Untuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD DPA-SKPD, Kepala SKPD
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD sebagai Pejabat Penatausahaan
Keuangan SKPD PPKSKPD. PPK-SKPD mempunyai tugas: a. Meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran
Langsung SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui
disetujui oleh PPTK; b. Meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran Uang
Persediaan SPP-UP, Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang Persediaan SPP-GU, Surat Permintaan Pembayaran
Tambah Uang Persediaan SPP-TU dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;
c. Melakukan verifikasi Surat Permintaan Pembayaran SPP; d. Menyiapkan Surat Perintah Membayar SPM;
e. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan; f. Melaksanakan akuntansi SKPD; dan
g. Menyiapkan laporan keuangan SKPD. PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang
bertugas melakukan pemungutan penerimaan negaradaerah, bendahara, danatau PPTK.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
7. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran Kepala daerah atas usul PPKD menetapkan Bendahara
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran
pada SKPD. Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran tersebut adalah pejabat fungsional. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran baik secara langsung
maupun tidak langsung dilarang melakukan kegiatan
perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan atau pekerjaan atau
penjualan, serta membuka rekeninggiro pos atau menyimpan uang pada suatu bank atau lembaga keuangan lainnya atas
nama pribadi. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh
Bendahara Penerimaan Pembantu danatau Bendahara Pengeluaran Pembantu.
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran secara fungsional bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya
kepada PPKD selaku BUD. Pengelolaan keuangan sangat erat kaitannya dengan
manajemen keuangan daerah, ini merupakan salah satu bentuk bagaimana pemerintah daerah mempersiapkan suatu pra kondisi
dalam pentas perekonomian internasional dan perekonomian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
nasional, senada dengan hal tersebut Mardoasmo 2002:104 menyatakan manajemen keuangan daerah dapat dibagi menjadi
dua bagian, yaitu manajemen penerimaan daerah dan manajemen pengeluaran daerah.
Selain manajemen keuangan, di dalam pengelolaan keuangan daerah juga harus menjalankan prinsip-prinsip yang
mendasari pengelolaan keuangan daerah, yaitu Mardoasmo, 2002:105:
a. Transparansi Adalah keterbukaan dalam proses perencanaan, penyusuran,
pelaksanaan anggaran daerah. Transparansi memberikan arti bahwa anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama
untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan hidup masyarakat. b. Akuntabilitas
Adalah prinsip pertanggungjawaban publik yang berarti bahwa proses penganggaran mulai dari perencanaan, penyusunan,
dan pelaksanaan harus benar-benar dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada DPRD dan masyarakat.
c. Value for Money Adalah diterapkannya tiga prinsip dalam proses penganggaran
yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektifitas. Ekonomi berkaitan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
dengan pemilihan dan penggunaan sumber daya dalam jumlah dan kualitas tertentu pada harga yang paling murah. Efisiensi
berarti bahwa penggunaan dana masyarakat publis money tersebut dapat menghasilkan output yang maksimal berdaya
guna. Efektivitas berarti bahwa penggunaan anggaran tersebut harus mencapai target-target atau tujuan kepentingan publik.
2.2.2. Pendapatan Daerah