32
Sehingga luas wilayah Surabaya secara keseluruhan kurang lebih 326.27 km yang terbagi 31 kecamatan dan 163 kelurahan BPS kota Surabaya. Karena
luasnya wilayah Surabaya dan banyaknya jumlah penduduk yang beraneka ragam mulai dari ras, agama, dan bermata pencaharian berbeda-beda, maka tidak semua
warga Surabaya menjadi informan penelitian ini. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah para penikmat acara kuis di televisi khususnya
mahasiswa, masyarakat umum terutama etnis Thionghoa, Aparatur Negara, dan Ulama yang dapat dijadikan sebagai informan utama atau informan kunci.
4.1.2 Gambaran Umum Kuis
1. Kuis Super Deal 2 Milyar
Kuis Super Deal 2 Milyar diadopsi dari acara sejenis bertajuk Lets Make A Deal yang sukses di Amerika Serikat. Tak hanya di negara Paman Sam, acara ini
juga sangat popular di beberapa negara. Di Tanah Air, kuis ini selain menawarkan hadiah puncak Rp 2 miliar, para peserta juga berkesempatan mendapat hadiah-
hadiah menarik, berupa uang tunai dan hadiah barang yang mahal dari mulai motor, mobil, apartemen hingga paket umroh.
Kepala Produki ANTV Reva Deddy Utama mengatakan kuis ini menantang peserta untuk berani melakukan trading dari hadiah yang didapatnya, untuk
ditukar dengan hadiah lain, yang disimpan di dalam tirai atau kotak hadiah. Apabila salah memilih tirai atau kotak, maka peserta bisa saja mendapat hadiah
’ZONK’, alias hadiah yang tak ada nilainya. Tapi bila sebaliknya, peserta bisa mendapatkan hadiah seperti mobil. Kuis Super Deal 2 Milyar ditayangkan dari
Senin hingga Jumat pada pukul 19.30-21.00 WIB
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
33
http:entertainment.kompas.comread2010042800203329Asyiiik....Ada.Kuis. Super.Deal.2.Milyar.Lagi..
Gambar 4.1. Potongan scene kuis Super Deal 2 Milyar
2. Kuis 1 lawan 100
Kuis 1 lawan 100 merupakan sebuah game show karya endemol yang ditayangkan oleh sejumlah negara, satu diantaranya Indonesia melalui Indosiar.
Program tersbut pertama kali ditayangkan di Belanda dengan nama Eén tegen 100. Dalam setiap episodenya, akan hadir satu orang peserta yang akan melawan
100 peserta lawan untuk memenangkan hadiah uang tunai. Berdasar pada format permainan, lawan main peserta, dapat dipilih secara
acak ataupun dipilih. Dan untuk memenangkan permainan, peserta harus mengalahkan 100 orang lawannya dengan menjawab pertanyaan secara benar.
Jika peserta mampu menjawab pertanyaan dengan benar, maka dari 100 peserta lawan yang menjawab salah, akan dieliminasi dalam permainan berikutnya. Tak
hanya itu, nilai dari peserta lawan yang dieliminasi pun akan berpindah tangan ke tangan peserta. Namun sebaliknya, jika peserta menjawab pertanyaan dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
jawaban yang salah, maka ia akan meninggalkan permainan tanpa mendapatkan apapun http:www.indosiar.comsinopsis875531-lawan-100.
Gambar 4.2. Potongan Scene Kuis 1 Lawan 100
4.2.Penyajian Data
Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 3 bulan. Dalam proses tersebut, peneliti melakukan observasi, pengumpulan data serta wawancara
mendalam dengan beberapa informan yang telah ditentukan sebelumnya. Wawancara yang dilakukan bersama 4 informan terpilih dilakukan pada waktu
dan tempat berbeda dengan menggunakan panduan pertanyaan yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti.
Dalam proses wawancara tersebut, informan dapat memilih tempat yang dikehendaki dan waktunya disesuaikan dengan aktifitas mereka sehingga
informan merasa lebih leluasa mengutarakan pendapatnya tanpa dipengaruhi orang lain. Saat dilakukan wawancara peneliti menggunakan alat bantu berupa
audiovisual agar memudahkan peneliti untuk menggambarkan situasi pada saat wawancara berlangsung. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
sebanyak-banyaknya dari informan dan observasi dilakukan untuk mengamati perkembangan penikmat acara kuis yang mengandung judi tersebut. Dalam
penelitian ini peneliti berusaha menggambarkan Persepsi Masyarakat tentang unsur perjudian di dalam kuis yang saat ini marak di televisi. Data yang diperoleh
tersebut akan disajikan secara deskritif dan dianalisis dengan kualitatif sehingga diperoleh gambaran, jawaban serta kesimpulan dari pokok permasalahan yang
diangkat. Data yang diperoleh saat peneliti melakukan penelitian kurang lebih
selama 3 bulan di Surabaya. Peneliti melakukan observasi dan wawancara mendalam indepth interview kepada informan yang telah ditentukan. Dalam
wawancara peneliti mengambil 4 orang informan yang dianggap memenuhi
syarat. 4.2.1.
Identitas Informan
Informan yang dipilih dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan beberapa kriteria diantaranya adalah :
1. Masyarakat Surabaya yang berusia minimal 20 tahun sampai dengan 65 tahun.
2. Menyukai kuis-kuis yang ditayangkan di televisi.
Dipilihnya informan dengan pertimbangan usia tersebut disebabkan karena pada rentang usia 20 tahun sampai dengan 65 tahun, tingkat kedewasaan
seseorang sudah dinilai matang dalam mengambil keputusan dan memberikan informasi. Selain itu mereka telah melewati masa pendidikan formal sehingga
mereka sudah dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan lingkungan yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
ada di sekitarnya. Informan tersebut juga merupakan pemirsa yang menyukai acara kuis dan mengetahui acara kuis yang mengandung perjudian tersebut.
Berikut ini adalah data mengenai profil para informan : 1.
Dewi Ramadhani, berusia 19 tahun, berstatus mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya. Pendidikan terakhir Dewi adalah SMA. Sehari-hari
aktivitas Dewi adalah kuliah dan melakukan aktivitas harian seperti bermain internet dan menonton televisi.
2. Bapak Mustopo, 54 tahun, berstatus sebagai wiraswasta yang mengelola usaha
sendiri di rumah. Tingkat pendidikan terakhir dari Bapak Mustopo adalah perguruan tinggi. Aktivitas sehari-hari Bapak Mustopo adalah membina TPA
untuk anak-anak kurang mampu dan menjadi penceramah di Yayasan yang dibinanya yaitu Yakin Yayasan keluarga Sakinah dan juga membuka
pengobatan alternatif untuk warga kurang mampu. selebihnya Bapak Mustopo banyak menghabiskan waktu bersama anak dan keluarga dengan berkumpul
ataupun menonton televisi. 3.
Bapak Bambang, 57 tahun, berstatus sebagai anggota POLRI yang masih aktif. Saat ini bapak Bambang berdinas di Reskrim Polsekta Tegalsari, di
bagian Unit Reskrim dan Humas Polsekta Tegalsari. Tingkat pendidikan terakhir Bapak Bambang adalah perguruan tinggi. Aktivitas sehari-hari bapak
Bambang hanya bekerja dan berolahraga sepakbola sesuai dengan hobbynya, selebihnya Bapak Bambang menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah.
4. Bapak Lie Tjauw Song, 40 tahun. Seorang pria keturunan Tionghoa. Sehari-
hari Bapak Lie bekerja sebagai karyawan swasta. Tingkat pendidikan terakhir
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
Bapak Lie adalah SMA. Selain bekerja, beliau menghabiskan waktu dalam sebuah organisasi keagamaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa para informan memiliki latar belakang demografis usia dan latar belakang pekerjaan yang berbeda dan
penentuan informanpun dilakukan secara acak, sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih bervariasi. Selain itu dengan usia dan tingkatan
pendidikan yang berbeda akan memiliki perbedaan pula dalam hal pemikiran, cara pandang, pengetahuan antara informan yang satu dengan yang lain. Dengan
demikian peneliti dapat memperoleh informasi mengenai persepsi masyarakat tentang berbagai kuis yang mengandung unsur judi di televisi. Setiap informan
dalam penelitian kualitatif dianggap sebagai individu yang unik sehingga data yang didapatkan dari informan tidak dianggap mewakili pendapat umum secara
keseluruhan.
4.2.2. Hasil Wawancara