a. Nyeri kronik
Pada kondisi normal, nyeri akut dapat menghilang dengan cepat karena adanya proses penyembuhan dengan mengurangi produksi rangsangan nyeri.
Namun, dalam beberapa kasus, nyeri tetap terjadi selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun, yang mengarah ke keasaan nyeri kronis dengan karakteristik
berbeda dengan nyeri akut.
B. Analgetika
Analgetika adalah obat atau senyawa yang dipergunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Kesadaran akan
perasaan sakitterdiri dari dua proses, yakni penerimaan rangsangan sakit di bagian otak besar danreaksi-reaksi emosional dan individu terhadap perangsang ini
Anief, 2000
Menurut Roach 2004, obat yang digunakan dalam mengatasi nyeri terdiri dari dua kelompok yaitu analgetik non-narkotik dan analgetik narkotik.
1. Analgetik non-narkotik
Obat-obat ini meringankan rasa nyeri tanpa menurunkan kesadaran dan tidak
menyebabkan ketergantungan
seperti penggunaan
analgetik narkotik.Analgetik non-narkotik terdiri dari senyawa golongan salisilat, non-
salisilat seperti asetaminofen dan obat antiinflamasi non steroid. Obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang Roach, 2004.
Mekanisme kerja analgesik adalah menghambat secara langsung dan selektif enzim-enzim pada SSP yang mengkatalis biosintesis prostaglandin,
seperti siklooksigenase, sehingga mencegah sensitasi reseptor rasa sakit oleh mediator-mediator rasa sakit, seperti bradikinin, histamin, serotonin, prostasiklin,
prostaglandin, ion-ion kalium dan hidrogen, yang dapat merangsang rasa sakit secara mekanik atau kimiawi Siswandono dan Soekarjdo, 2000. Mekanisme ini
dapat dilihat pada gambar 1.
Traumaluka pada sel
Gangguan pada membran sel
Fofolipid dihambat kortikosteroid
Asam arakhidonat
Dihambat obat AINS Hidroperoksid
Endoperoksid PGG
2
PGH Leukotrien PGE
2,
PGF
2,
PGD
2
Prostasiklin
Tromboksan A
2
Gambar 1 Biosintesis Prostaglandin Wilmana, 1995
Setiap obat menghambat siklo-oksigenase dengan cara yang berbeda. Wilmana, 1995.
Enzim Fosfolipase
Enzim siklooksigenase Enzim lipoksigenase
2. Analgetik narkotik
Analgetik narkotik disebut juga opioid, yaitu zat yang bekerja pada reseptor opioid khas di sistem saraf pusat, hingga persepsi nyeri dan respon
emosional terhadap nyeri berkurang Tjay dan Rahardja, 2002. Tjay dan Rahardja 2002, mengatakan bahwa rasa nyeri dapat dilawan
dengan 1 merintangi pembentukan rangsangan dalam reseptor-reseptor nyeri perifer oleh analgetik perifer atau anastetika lokal, 2 merintangi penyaluran
rangsangan nyeri dalam saraf-saraf sensoris, misalnya dengan anastetika lokal, 3 blokade dari pusat nyeri dalam sistem saraf sentral dengan analgetik sentral
narkotika atau dengan anastetika umum.
C. Asetosal