diselesaikan pada organisasi atau perusahaan. Kesalahan daam tahap ini akan mengakibatkan
masalah tetap
ada walaupun
sistem informasi
telah diimplementasikan. Sedangkan tahapan desain akan sangat menentukan seperti
apa sistem akan berfungsi.
2.8 Sistem Informasi Akademik SIAMIK dan SIAMIK UPN “Veteran”
Jatim
Sistem Informasi Akademik merupakan sistem yang mengolah data dan melakukan proses kegiatan akademik yang melibatkan antara mahasiswa,
dosen, administrasi akademik, keuangan dan data atribut lainnya. Sistem Informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswa
dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses
administrasi akademik baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harian
administrasi akademik. Begitu pula dengan Sistem Informasi Akademik SIAMIK
berbasis web yang dimiliki oleh UPN “Veteran” Jatim. SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur adalah suatu Sistem Informasi Akademik untuk
mengelola KRS Kartu Rencana Studi, KHS Kartu Hasil Studi, transkrip dalam penyelengaraan pendidikan di lingkungan UPN
“Veteran” Jawa Timur yang digunakan oleh mahasiswa.
SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur mulai digunakan pada bulan juli tahun 1997. Pada awalnya SIAMIK UPN “Veteran”
Jawa Timur masih berupa aplikasi dekstop. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, saat ini SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur dapat
diakses menggunakan internet maupun mobile phone.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.1 Halaman Website SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur
2.9 Website Quality Webqual
Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan
pengembangan dari SERVQUAL yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Instrumen penelitian pada Webqual sudah mulai
dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan dimensi dan butir pertanyaannya.
Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga instrumen dimensi yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan. Kegunaan
adalah kualitas yang berkaitan dengan desain website, misalnya tampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan tampilan yang disampaikan kepada
pengguna. Kualitas informasi adalah kualitas isi website, kesesuaian informasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
untuk keperluan pengguna seperti akurasi, format, dan relevansi. Kualitas interaksi layanan adalah kualitas interaksi layanan yang dialami oleh pengguna
ketika mereka mempelajari lebih dalam suatu website, diwujudkan oleh kepercayaan dan empati, misalnya masalah transaksi dan keamanan informasi,
pengiriman produk, personalisasi, dan komunikasi dengan pemilik website Barnes dan Vidgen, 2001.
2.9.1 Sejarah dan Perkembangan Webqual
Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan
pengembangan dari Servqual yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998
dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan dimensi dan butir pertanyaannya.
Versi pertama dari instrumen Webqual Webqual 1.0 dikembangkan sebagai bagian dari hasil lokakarya yang diselenggarakan dengan melibatkan para
siswa yang diminta untuk mempertimbangkan kualitas website sekolah. Instrumen Webqual disaring melalui proses perbaikan secara iteratif dengan menggunakan
kuisioner percobaan sebelum disebarkan untuk populasi yang lebih besar. Dua puluh empat pertanyaan di dalam instrumen Webqual diuji dengan aplikasi dalam
ruang lingkup website sekolah bisnis di inggris. Analisis dari data yang dikumpulkan mendorong penghapusan atas satu item pertanyaan. Berdasarkan
analisis reliabilitas, tersisa 23 pertanyaan yang kemudian dikelompokkan menjadi empat dimensi utama, yaitu kemudahan penggunaan, pengalaman, informasi,
komunikasi, dan integrasi Barnes dan Vidgen, 2001.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kualitas yang diidentifikasi dalam Webqual 1.0 membentuk titik awal untuk menilai kualitas informasi dari suatu website di Webqual 2.0. Namun
demikian dalam penerapan Webqual pada website berjenis B2C Business to Consumer terlihat jelas bahwa perspektif interaksi kualitas tidak terwakili dengan
baik dalam Webqual 1.0. Terkait dengan kualitas pelayanan, terutama Servqual, digunakan untuk meningkatkan aspek kualitas informasi dari Webqual dengan
kualitas informasi. Kualitas layanan umumnya didefinisikan dengan seberapa baik layanan yang disampaikan apakah sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
Pengembangan Webqual 2.0 memerlukan beberapa perubahan signifikan pada instrumen Webqual 1.0. dalam rangka memperluas model untuk kualitas interaksi,
Barnes dan Vidgen 2001 melakukan analisis terhadap instrumen Servqual dan membuat perbandingan rinci antara Servqual dan Webqual 1.0. Tinjauan ini
berhasil mengidentifikasi pertanyaan yang mubadzir dan kemudian wilayah yang tumpah tindih dihapus. Hasilnya sebagian besar pertanyaan kunci dalam servqual
tidak sesuai dengan Webqual 2.0, jumlah instrumen dengan 24 pertanyaan tetap dipertahankan Barnes dan Vidgen, 2001.
Webqual 1.0 mungkin kuat dalam hal kualitas informasi, namun kurang kuat dalam hal interaksi layanan. Demikian juga untuk Webqual 2.0 yang
menekankan kualitas interaksi menghilangkan beberapa kualitas informasi dari Webqual 1.0. kedua versi tersebut mengandung berbagai kualitas terkait dengan
website sebagai artefak perangkat lunak. Dalam tinjauan yang dilakukan oleh Barnes dan Vidgen 2001 menemukan bahwa semua kualitas dapat dikategorikan
menjadi tiga wilayah yang berbeda, yaitu kualitas website, kualitas informasi dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kualitas interaksi layanan. Versi baru Webqual 3.0 telah diuji dalam domain lelang online Barnes dan Vidgen, 2001.
Analisis dari hasil Webqual 3.0 membawa pada identifikasi tiga dimensi dari kualitas website yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi
pelayanan. Kegunaan adalah kualitas yang berkaitan dengan desain website, misalnya tampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan tampilan yang
disampaikan kepada pengguna. Kualitas informasi adalah kualitas isi website, kesesuaian informasi untuk keperluan pengguna seperti akurasi, format, dan
relevansi. Kualitas interaksi layanan adalah kualitas interaksi layanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka mempelajari lebih dalam suatu website,
diwujudkan oleh kepercayaan dan empati. Misalnya masalah transaksi dan keamanan informasi, personalisasi dan komunikasi dengan pengelola website
Barnes dan Vidgen, 2001. Kegunaan telah menggantikan kualitas website di Webqual 4.0 karena menjaga penekanan pada pengguna dan persepsi mereka
daripada perancang website. Istilah kegunaan juga mencerminkan dengan lebih baik tingkat abstraksi dua dimensi lain dari Webqual, yaitu interaksi layanan dan
informasi. Kegunaan berkaitan dengan pragmatik tentang bagaimana pengguna melihat dan berinteraksi dengan website: apakah mudah bernavigasi? Apakah
desain sesuai dengan jenis website?. Penelitian yang mengukur kualitas website
SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur menggunakan metode Webqual, belum ada. Namun demikian, terdapat
penelitian sejenis yang menggunakan metode Webqual, seperti yang dilakukan oleh Tarigan 2008 yang mengukur sistem perpustakaan digital E-Libary dari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Stock Exchange of Thailand SET, begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Handini 2009 yang mengukur mutu layanan perpustakaan perguruan tinggi.
2.9.2 Instrumen dan Tingkat Penilaian Kualitas Metode Webqual
Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area instrumen dimensi kualitas serta indikator-indikator mana sajakah yang mewakili tiap
dimensi sebagaimana termuat dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Instrumen Webqual Dimensi
Deskripsi Indikator Pemecahan Dimensi
Usability Kegunaan
1. Kemudahan untuk dioperasikan
Usability 2.
Mudah untuk dipelajari Usability
3. Kemudahan navigasi
Usability 4.
Kemudahan menemukan alamat website
Usability
5. Tampilan yang atraktif
Design 6.
Tepat dalam penyusunan tata letak informasi
Design
7. Tampilan sesuai dengan jenis
website Design
8. Kemudahan dalam mencari
informasi Usability
Information Quality Kualitas
Informasi 9.
Menyediakan informasi yang akurat
Information
10. Menyediakan informasi tepat
waktu Information
11. Menyediakan informasi yang
dapat dipercaya Information
12. Menyediakan informasi yang
relevan Information
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13. Menyediakan informasi yang
mudah dipahami Information
14. Menyediakan informasi yang
detail Information
15. Menyediakan informasi dalam
format yang sesuai Information
Interaction Quality Kualitas Interaksi
16. Mempunyai Reputasi yang baik
Trust 17.
Memiliki tingkat keamanan dalam penyimpanan informasi
Trust
18. Informasi yang bersifat privacy
Trust 19.
Menarik minat dan perhatian Empathy
20. Menciptakan nuansa yang
mendukung iklim pada komunitas Empathy
21. Kemudahan berkomunikasi
dengan organisasi Empathy
22. Kemudahan dalam memberi
masukan feedback Empathy
23. Layanan yang diberikan sesuai
dengan yang diharapkan Empathy
Sumber : http:www.Webqual.co.uk
dan Yoghoubi, 2011
pada tahap tingkat penilaian Webqual 3 dimensi utama akan dipilah kembali menjadi 5 bagian. Dimensi tersebut antara lain Usability dan Design yang
merupakan bagian dari dimensi Usability. Dimensi Information merupakan bagian dari dimensi Information Quality. Dan yang terakhir adalah dimensi Trust dan
Empathy yang merupakan bagian dari dimensi Interaction Quality. Adapun tingkat penilaian kualitas akan digambarkan pada sebuah grafik yang berbentuk
segilima Spider Chart, yang setiap sisinya akan menggambarkan nilai dari tiap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dimensi. Yaitu Usability, Design, Information, Trust dan Empathy. Penggambaran
grafik tersebut dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini.
Gambar 2.2 Grafik Tingkat Penilaian Kualitas Webqual
2.10 Structural Equation Model SEM
SEM merupakan teknik statistik yang digunakan untuk membangun dan menguji model statistik yang biasanya dalam bentuk model-model sebab akibat.
Structural Equation Modeling, adalah suatu teknik modeling statistik yang bersifat sangat cross-sectional, linear dan umum. Termasuk dalam SEM ini ialah
analisis faktor factor analysis, analisis jalur path analysis dan regresi
regression Jonathan, 2003. Definisi lain menyebutkan Structural Equation
Modeling SEM adalah teknik analisis multivariat yang umum dan sangat bermanfaat yang meliputi versi-versi khusus dalam jumlah metode analisis
lainnya sebagai kasus-kasus khusus Jonathan, 2013.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SEM mempunyai karakteristik yang bersifat sebagai teknik analisis untuk lebih menegaskan
confirm dari pada untuk menerangkan. Maksudnya, seorang peneliti lebih cenderung menggunakan SEM untuk menentukan apakah suatu model tertentu
valid atau tidak dari pada menggunakannya untuk menemukan suatu model
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tertentu cocok atau tidak, meski analisis SEM sering pula mencakup elemen- felemen yang digunakan untuk menerangkan.
SEM sebaiknya digunakan untuk variabel-variabel yang berbasis data pada persepsi seperti sumber data primer dengan kuisioner. Tahapan analisis SEM
pada penelitian ini dimulai dengan membuat sebuah model SEM. Kemudian dilakukan pengujian model dengan asumsi-asumsi yang seharusnya dipenuhi
dalam SEM. Selanjutnya Pengujian model pengukuran Measuremenet Model untuk mengetahui Goodness of Fit antara indikator dengan variabel, pengujian
model struktural untuk mengetahui hubungan antara variabel. Dan yang terakhir adalah pengujian hipotesis yang merupakan sebuah kesimpulan dari metode SEM.
2.11 Likert’s Summated Rating LSR