EVALUASI KUALITAS WEBSITE MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL PADA STUDI KASUS SIAMIK UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.
TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Sistem informasi
Oleh :
ASTI KIRANA 1135010044
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR 2014
(2)
METODE WEBQUAL PADA STUDI KASUS SISTEM INFORMASI AKADEMIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Disusun Oleh :
ASTI KIRANA NPM : 1135010044
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 23 Desember 2014
Pembimbing : 1.
Agung Brastama P, S.Kom, M.Kom. NIP/NPT. 3 8511 130 357 1
Tim Penguji : 1.
Prisa Marga K, S.Kom, M.Cs NIP/NPT. 3 8211 06 0206 1 2.
Doddy Ridwandono, S.Kom NIP/NPT. 37805 070 2181
2.
Priza Pandunata, S.Kom, M.Sc NIP/NPT. 3 8301 06 0212 1 3.
Rizka Hadiwiyanti, S.Kom, M.Kom NIP/NPT. 3 8607 13 0350 1
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Ir. Sutiyono, MT.
(3)
EVALUASI KUALITAS WEBSITE MENGGUNAKAN
METODE WEBQUAL PADA STUDI KASUS SISTEM INFORMASI AKADEMIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Disusun Oleh : ASTI KIRANA NPM : 1135010044
Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan Pada Tanggal 23 Desember 2014
Menyetujui, Dosen Pembimbing 1
Agung Brastama P, S.Kom, M.Kom. NIP/NPT. 3 8511 130 357 1
Dosen Pembimbing 2
Doddy Ridwandono, S.Kom NIP/NPT. 37805 070 2181
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom. NIP/NPT. 37903040197
(4)
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut :
Nama : Asti Kirana
NPM : 1135010044
Program Studi : Sistem Informasi
Telah mengerjakan revisi Ujian Negara Lisan Skripsi pada tanggal 23 Desember 2014 dengan judul :
“EVALUASI KUALITAS WEBSITE MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL
PADA STUDI KASUS SISTEM INFORMASI AKADEMIK UPN “VETERAN” JAWA
TIMUR”
Oleh karenanya mahasiswa tersebut diatas dinyatakan bebas revisi Ujian Negara Lisan Skripsi dan diijinkan untuk membukukan laporan Skripsi dengan judul tersebut.
Surabaya, 30 Desember 2014 Dosen Penguji yang memeriksa revisi :
1. Prisa Marga K, S.Kom, M.Cs NIP/NPT. 3 8211 06 0206 1
{ }
2. Priza Pandunata, S.Kom, M.Sc NIP/NPT. 3 8301 06 0212 1
{ }
3. Rizka Hadiwiyanti, S.Kom, M.Kom NIP/NPT. 3 8607 13 0350 1
{ }
Mengetahui, Dosen Pembimbing 1
Agung Brastama P, S.Kom, M.Kom. NIP/NPT. 3 8511 130 357 1
Dosen Pembimbing 2
Doddy Ridwandono, S.Kom NIP/NPT. 37805 070 2181
(5)
(6)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul“Evaluasi Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual Pada Studi Kasus Sistem Informasi Akademik UPN “Veteran” Jawa Timur”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana komputer bagi mahasiswa program S1 pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Atas kelancaran skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua Orang Tua penulis yang senantiasa mendoakan kelancaran dalam pengerjaan skripsi penulis.
2. Bapak Nur Cahyo wibowo, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jatim.
3. Bapak M. Irwan Afandi, ST, MSc, selaku sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jatim.
4. Bapak Agung Brastama Putra S.Kom, M.Kom. dan Bapak Doddy Ridwandono S.Kom selaku dosen Pembimbing .
5. Mbak Maya, Mbak Rurit, Mas Ari dan Mas Arif yang senantiasa mendoakan kelancaran dalam pengerjaan skripsi penulis.
(7)
6. Teman-teman RJ-45. Fitria Afrianti, Setyarini, Rizka Annisa dan Riris Arista yang selalu men-support penulis.
7. Dodik Hafiidh Kurniawan, selaku teman, kekasih, sahabat yang sudah dengan ikhlas mensupport dan membantu mencetak hasil laporan skripsi penulis. 8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Teknologi Industri UPN “Veteran” Jatim yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan.
9. Teman-Teman Mahasiswa Sistem Informasi yang turut memberi masukan dan dukungan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Surabaya, Desember 2014
(8)
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR RUMUS ... x
ABSTRAK ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II STUDI LITERATUR ... 7
2.1 Definisi Evaluasi ... 7
2.2 Definisi Kualitas ... 7
2.3 Definisi Persepsi ... 8
2.4 Definisi Kepuasan Pengguna ... 8
2.5 Definisi Website ... 9
2.6 Evaluasi Website ... 10
2.7 Definisi Sistem Informasi ... 10
2.8 Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) dan SIAMIK UPN “Veteran” Jatim ... 12
(9)
2.11 Likert’s Summated Rating (LSR) ... 20
2.12 Kuesioner ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 23
3.1 Metodologi Penelitian ... 23
3.2 Identifikasi Masalah ... 24
3.3 Pemahaman Konsep Evaluasi Website ... 24
3.4 Studi Literatur ... 24
3.5 Spesifikasi Pemodelan Webqual ... 25
3.6 Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner ... 26
3.7 Uji validitas dan Reliabilitas ... 33
3.8 Analisa Deskriptif ... 39
3.9 Analisa Data ... 40
3.10 Tingkat Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual... 43
3.11 Interval Kualitas Website ... 44
3.12 Evaluasi Kualitas Website ... 44
3.13 Kesimpulan dan Saran ... 44
BAB IV PENGUMPULAN DATA ... 45
4.1 UPN “Veteran” Jawa Timur ... 45
4.2 Profil Layanan SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur ... 46
4.3 Spesifikasi Pemodelan Webqual ... 50
4.4. Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner ... 50
(10)
5.1 Analisa Implementasi Model ... 65
5.2 Hasil Pengujian Hipotesis ... 87
5.3 Pengukuran Tingkat Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual ... 91
5.4 Menentukan Interval Kualitas website ... 95
5.5 Ringkasan Hasil Analisa ... 97
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 6.1 Kesimpulan ... 100
6.2 Saran ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 108
(11)
Judul Skripsi : Evaluasi Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual pada Studi Kasus Sistem Informasi Akademik UPN “Veteran” Jawa Timur
Pembimbing I : Agung Brastama Putra, S.Kom, M.Kom.
Pembimbing II : Doddy Ridwandono, S.Kom.
ABSTRAK
Di era globalisasi saat ini, pemanfaatan internet sudah sangat luas dalam setiap bidang kehidupan manusia. Saat ini hampir seluruh institusi pendidikan menggunakan website sebagai salah satu bentuk pelayanan informasi. Kelebihan
website inilah yang saat ini banyak dikembangkan oleh berbagai institusi pendidikan menjadi sebuah sistem informasi akademik yang dapat diakses secara online. Salah satunya yaitu Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) yang dimiliki
UPN “Veteran” Jawa Timur.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi peningkatan kualitas website SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sudut pandang dari persepsi pengguna akhir. Oleh karena itu diperlukan analisa tentang faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kualitas website. Dari hasil analisa tersebut dapat dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas website. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi ini adalah Webqual.
Adapun hasil evaluasi yang dihasilkan yaitu Pada dimensi Usability
diperolah nilai rata-rata loading factor sebesar 0,634 sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas dari dimensi Usability adalah cukup baik. Pada dimensi
Information Quality diperolah nilai rata-rata loading factor sebesar 0,656 sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas dari dimensi Information Quality
adalah cukup baik. Pada dimensi Interaction Quality diperolah nilai rata-rata
loading factor sebesar 0,446 sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas dari dimensi Interaction Quality adalah cukup buruk.
Kata kunci : SIAMIK UPN “Veteran” Jatim, Kualitas Website, Webqual, Evaluasi Website.
(12)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, pemanfaatan internet sudah sangat luas dalam setiap bidang kehidupan manusia. Salah satunya penerapan teknologi pada institusi pendidikan. Saat ini hampir seluruh institusi pendidikan menggunakan
website sebagai salah satu bentuk pelayanan informasi kepada mahasiswa maupun dosen. Website sendiri merupakan salah satu bentuk media massa yang dipublikasi melalui jaringan internet yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Kelebihan website inilah yang saat ini banyak dikembangkan oleh berbagai institusi pendidikan menjadi sebuah Sistem Informasi Akademik yang dapat diakses secara online.
Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) merupakan tiang utama dalam mengatur segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan akademik bagi mahasiswa (Taryana, 2010). Keberhasilan implementasi suatu Sistem Informasi Akademik dapat diukur melalui persepsi dan penilaian pengguna meliputi tampilan, penyampaian informasi, ketepatan informasi serta privacy
pengguna selama menggunakan SIAMIK. Dari berbagai persepsi yang ada diperlukan evaluasi terhadap SIAMIK tersebut untuk meningkatkan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsionalitasnya.
Penelitian ini mengambil studi kasus pada Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur sebagai media resmi untuk pengelolaan KRS (Kartu Rencana Studi), KHS (Kartu
(13)
Hasil Studi), serta transkrip secara online dalam penyelengaraan pendidikan di lingkungan kampus UPN “Veteran” Jawa Timur yang dapat diakses oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi peningkatan kualitas website SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur. Evaluasi kualitas website
SIAMIK yang dilakukan mengambil sudut pandang dari persepsi pengguna agar nantinya pengguna dapat memanfaatkan Sistem Informasi Akademik tersebut secara optimal. Oleh karena itu diperlukan analisa tentang faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kualitas webiste. Dari hasil analisa tersebut dapat dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas SIAMIK. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi ini adalah Webqual. Metode ini diperkenalkan oleh Stuart J. Barnes dan Ricard T. Vidgin pada tahun 2002 dan telah banyak mengalami perkembangan hingga saat ini. Metode ini menganalisa tingkat kualitas suatu website dengan menggunakan tiga area dimensi yaitu:
Usability (Kegunaan), Information Quality (Kualitas Informasi), dan Interaction Quality (Kualitas Interaksi). Webqual merupakan salah satu metode yang sesuai untuk mengevaluasi kualitas suatu website karena kriteria penilaian yang diberikan meliputi keseluruhan website. Kesesuaian metode ini nantinya akan diuji dalam skripsi ini.
Adapun hasil evaluasi yang diharapkan dapat membantu pihak institusi dalam melakukan peningkatan kualitas dalam Sistem Informasi Akademik yang dikelola. Sehingga mampu melakukan perbaikan-perbaikan agar dapat meningkatkan kualitas website yang baik dan sesuai kebutuhan.
(14)
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kualitas website SIAMIK yang dimiliki UPN “Veteran” Jawa Timur?
2. Apakah metode Webqual sesuai dalam pengujian evaluasi kualitas website
studi kasus SIAMIK?
1.3Batasan Masalah
Batasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi yang dilakukan yaitu pada website Sistem Informasi Akademik UPN
“Veteran” Jawa Timur.
2. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan evaluasi ini adalah Webqual. 3. Responden Penelitian ini adalah mahasiswa aktif UPN “Veteran” Jawa
Timur dari periode 2011 sampai dengan periode 2014.
1.4Tujuan
Tujuan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui kualitas website SIAMIK yang dimiliki UPN “Veteran” Jawa Timur yang dianalisa menggunakan metode Webqual.
2. Dapat menguji kesesuaian metode Webqual pada studi kasus SIAMIK UPN
“Veteran” Jawa Timur.
1.5Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi UPN “Veteran” Jawa Timur:
(15)
Hasil dari skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada UPN
“Veteran” Jawa Timur berupa rekomendasi peningkatan kualitas website
yang dapat digunakan sebagai salah satu pendukung keputusan dalam meningkatkan kualitas website Sistem Informasi Akademik UPN “Veteran”
Jawa Timur.
2. Bagi pihak pengembang aplikasi:
Hasil dari skripsi ini diharapkan dapat digunakan untuk melakukan evaluasi sistem meliputi desain, kualitas informasi dan kualitas layanan interaksi yang
dimiliki oleh SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bagi Mahasiswa/Mahasiswi UPN “Veteran” Jawa Timur:
Hasil dari skripsi ini mahasiswa diharapkan dapat mengetahui tingkat kualitas
website SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur sesuai dengan evaluasi yang
sudah dilakukan menggunakan metode Webqual.
1.6 Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari atas 5 bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang yang menjelaskan tentang pentingnya skripsi yang dilakukan, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan yang digunakan dalam skripsi ini.
BAB II : STUDI LITERATUR
Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori penunjang yang mendukung dalam pembuatan skripsi, antara lain definisi evaluasi, definisi kualitas, definisi persepsi,
(16)
definisi kepuasan pengguna, definisi website, kegunaan
website dalam lembaga pendidikan, evaluasi website, definisi sistem informasi, analisis dan perancangan sistem informasi, Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) dan
SIAMIK UPN “Veteran” Jatim, Webqual, sejarah Webqual, instrumen, model Webqual, tingkat penilaian kualitas metode Webqual, SEM, skala likert, dan kuisioner.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang meliputi pelaksanaan dan metodologi skripsi antara lain metodologi penelitian, identifikasi masalah, pemahaman konsep evaluasi website, studi literatur, spesifikasi pemodelan Webqual, penyusunan kuisioner, uji validitas dan reliabilitas, analisa deskriptif, analisa data, tingkat kualitas website menggunakan metode webqual, interval kualitas website, evaluasi kualitas website, dan yang terakhir kesimpulan dan saran.
BAB IV : PENGUMPULAN DATA
Pada bab ini menjelaskan tentang proses pengolahan data kuisioner serta proses validasi dan realibilitas data secara detail meliputi Profil layanan SIAMIK, spesifikasi pemodelan Webqual, penyusunan dan penyebaran
(17)
kuisioner, hasil dari uji validitas dan reliabilitas, dan yang terakhir sebaran data responden.
BAB V : ANALISIS DAN HASIL
Pada akhir ini menjelaskan tentang proses analisa data secara detail meliputi analisa implementasi model, hasil pengujian asumsi SEM, hasil pengujian model pengukuran, hasil uji struktural model, hasil pengujian hipotesis, pengukuran tingkat kualitas website
menggunakan metode Webqual, menentukan interval kualitas website, evaluasi kualitas website.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada akhir bab ini membahas tentang kesimpulan dari skripsi ini, serta saran bagi pembaca yang sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem yang akan datang serta lampiran dari beberapa dokumen sesuai fakta di lapangan.
(18)
BAB II
STUDI LITERATUR
Pada bab ini akan dibahas beberapa teori dasar untuk menunjang penyelesaian penelitian ini, antara lain: definisi evaluasi, definisi kualitas, definisi persepsi, definisi kepuasan pengguna, definisi website, kegunaan website dalam lembaga pendidikan, evaluasi website, definisi sistem informasi, analisis dan perancangan sistem informasi, Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) dan
SIAMIK UPN “Veteran” Jatim, Webqual, sejarah Webqual, instrumen, model
Webqual, tingkat penilaian kualitas metode Webqual, SEM, skala likert, dan kuisioner.
2.1 Definisi Evaluasi
Menurut Echols dan Shadiliy (2000) Evaluasi merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (dalam Asnawi, 2013). Sedangkan menurut Yunanda (2009) istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan (dalam Reza, 2010). Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan sebuah kegiatan untuk menilai suatu obyek dengan menggunakan instrumen yang hasilnya dapat digunakan sebagai pendukung keputusan.
2. 2 Definisi Kualitas
Dari segi linguistik kualitas berasal dari bahasa latin qualis yang berarti
(19)
internasional adalah tingkat yang menunjukkan serangkaian karakteristik yang melekat dan memenuhi ukuran tertentu (dalam Musran, 2013). Sedangkan menurut American Society for quality Control dalam Render dan Herizer (1997) kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi (dalam Eva, 2013). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan karakteristik yang melekat pada sebuah obyek yang menunjukkan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan.
2.3 Definisi Persepsi
Definisi persepsi menurut para ahli sangat beragam, seperti yang dikemukakan berikut ini. Menurut Stenberg (2008) persepsi adalah seperangkat proses yang dengannya kita mengenali, mengorganisasikan dan memahami cerapan-cerapan inderawi yang kita terima dari stimuli lingkungan (dalam Yenny, 2014).
Persepsi didefinisikan sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra (Linda, 2013). Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses mengorganisir pendapat yang diterima dari lingkungan sekitar untuk selanjutnya dikembangkan melalui sebuah analisa.
2.4 Definisi Kepuasan Pengguna
Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin “satis” yang
(20)
membuat, sehingga secara etimologi kata kepuasan (satisfaction) memiliki
definisi “upaya pemenuhan sesuatu”.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu hal. Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja.
2.5 Definisi Website
Website merupakan salah satu bentuk media massa yang dipublikasi melalui jaringan internet yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun selama terhubung dalam jaringan internet yang memiliki kemampuan interaktif dan penyebarannya yang sangat cepat. Dengan tujuan memberikan informasi mengenai data yang di informasikan oleh pengelola atau manajemen website
dengan tujuan memberikan informasi kepada pengunjung website (Yudho, 2012).
2.5.1 Kegunaan website dalam Lembaga Pendidikan
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat pada lembaga pendidikan untuk dapat memberikan pelayanan yang prima, diperlukan suatu media informasi yang menjawab kebutuhan tersebut. Dengan penerapan media informasi diharapkan sebuah lembaga pendidikan dalam segala kegiatannya dapat menciptakan pelayanan kepada semua pihak. Teknologi internet berupa
website sangat sesuai untuk memenuhi tuntutan kecepatan pelayanan yang diinginkan, mengingat website dapat diakses kapan saja, dimana saja serta implementasinya relatif murah.
(21)
2.6 Evaluasi Website
Evaluasi sebuah situs dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi antar muka situs yaitu jembatan yang mempertemukan pengguna dengan informasi, yang dikenal dengan nama uji ketergunaan atau usability testing. Badre (Oleh Badre dalam Dewiyana, 2008) memberikan defenisi usability testing atau uji
ketergunaan sebagai berikut, “usability testing has traditionally meant testing for efficiency, ease of learning, and the ability to remember how to perform interactive tasks without difficulty or errors” (uji ketergunaan adalah
mengukur efisiensi, kemudahan dipelajari, dan kemampuan untuk mengingat bagaimana berinteraksi tanpa kesulitan atau kesalahan).
Dalam mengevaluasi sebuah situs dapat dilakukan berdasarkan sudut pandang pengguna / pengunjung web (web surfer), pengelola situs web (web owner), dan pengembang situs (web developer) yang merupakan rangkuman dari pihak internal dan eksternal sebuh situs. Tujuan akhir evaluasi situs adalah untuk kepuasan pengguna dan mengetahui tingkat kualitas suatu website. Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi pengguna yang didapat dalam suatu situs tentu mereka akan puas, dan hal ini tentu akan membawa mereka kembali untuk mengunjungi situs tersebut. Dan ini memberi kesan yang baik kepada pengelola situs yang bersangkutan serta menunjukkan bahwa tujuan pengelola untuk membuat situs tersebut telah tercapai.
2.7 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaanya yang mencakup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan
(22)
jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tata cara penggunaanya. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tata cara penggunaanya. Untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa (transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible). Berapa pun ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu memiliki ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya (Hanif ,2009).
2.7.1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Analisis sistem didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sedangkan sistem desain diartikan sebagai penjelasan detail mengenai bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi diimplementasikan. Sehingga Analisis dan desain sistem informasi bisa didefinisikan sebagai: Proses organisasional kompleks dimana sistem informasi berbasis komputer diimplementasikan. Sehingga bisa diringkas sebagai berikut:
Analysis: mendefinisikan masalah (From requirements to specification) Design: memecahkan masalah (From specification to implementation)
Kesuksesan suatu sistem informasi tergantung pada analisis dan perancangan yang baik. Tahapan analisis akan menentukan masalah apa yang harus
(23)
diselesaikan pada organisasi atau perusahaan. Kesalahan daam tahap ini akan mengakibatkan masalah tetap ada walaupun sistem informasi telah diimplementasikan. Sedangkan tahapan desain akan sangat menentukan seperti apa sistem akan berfungsi.
2.8 Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) dan SIAMIK UPN “Veteran” Jatim
Sistem Informasi Akademik merupakan sistem yang mengolah data dan melakukan proses kegiatan akademik yang melibatkan antara mahasiswa, dosen, administrasi akademik, keuangan dan data atribut lainnya. Sistem Informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswa dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses administrasi akademik baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harian administrasi akademik. Begitu pula dengan Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) berbasis web yang dimiliki oleh UPN “Veteran” Jatim. SIAMIK
UPN “Veteran” Jawa Timur adalah suatu Sistem Informasi Akademik untuk mengelola KRS (Kartu Rencana Studi), KHS (Kartu Hasil Studi), transkrip dalam penyelengaraan pendidikan di lingkungan UPN “Veteran” Jawa Timur yang digunakan oleh mahasiswa. SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur mulai
digunakan pada bulan juli tahun 1997. Pada awalnya SIAMIK UPN “Veteran”
Jawa Timur masih berupa aplikasi dekstop. Seiring dengan berkembangnya
teknologi informasi, saat ini SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur dapat
(24)
Gambar 2.1 Halaman WebsiteSIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur
2.9 Website Quality (Webqual)
Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas
website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari SERVQUAL yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Instrumen penelitian pada Webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan dimensi dan butir pertanyaannya.
Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga instrumen (dimensi) yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan. Kegunaan adalah kualitas yang berkaitan dengan desain website, misalnya tampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan tampilan yang disampaikan kepada pengguna. Kualitas informasi adalah kualitas isi website, kesesuaian informasi
(25)
untuk keperluan pengguna seperti akurasi, format, dan relevansi. Kualitas interaksi layanan adalah kualitas interaksi layanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka mempelajari lebih dalam suatu website, diwujudkan oleh kepercayaan dan empati, misalnya masalah transaksi dan keamanan informasi, pengiriman produk, personalisasi, dan komunikasi dengan pemilik website
(Barnes dan Vidgen, 2001).
2.9.1 Sejarah dan Perkembangan Webqual
Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas
website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari Servqual yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan dimensi dan butir pertanyaannya.
Versi pertama dari instrumen Webqual (Webqual 1.0) dikembangkan sebagai bagian dari hasil lokakarya yang diselenggarakan dengan melibatkan para siswa yang diminta untuk mempertimbangkan kualitas website sekolah. Instrumen Webqual disaring melalui proses perbaikan secara iteratif dengan menggunakan kuisioner percobaan sebelum disebarkan untuk populasi yang lebih besar. Dua puluh empat pertanyaan di dalam instrumen Webqual diuji dengan aplikasi dalam ruang lingkup website sekolah bisnis di inggris. Analisis dari data yang dikumpulkan mendorong penghapusan atas satu item pertanyaan. Berdasarkan analisis reliabilitas, tersisa 23 pertanyaan yang kemudian dikelompokkan menjadi empat dimensi utama, yaitu kemudahan penggunaan, pengalaman, informasi, komunikasi, dan integrasi (Barnes dan Vidgen, 2001).
(26)
Kualitas yang diidentifikasi dalam Webqual 1.0 membentuk titik awal untuk menilai kualitas informasi dari suatu website di Webqual 2.0. Namun demikian dalam penerapan Webqual pada website berjenis B2C (Business to Consumer) terlihat jelas bahwa perspektif interaksi kualitas tidak terwakili dengan baik dalam Webqual 1.0. Terkait dengan kualitas pelayanan, terutama Servqual, digunakan untuk meningkatkan aspek kualitas informasi dari Webqual dengan kualitas informasi. Kualitas layanan umumnya didefinisikan dengan seberapa baik layanan yang disampaikan apakah sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Pengembangan Webqual 2.0 memerlukan beberapa perubahan signifikan pada instrumen Webqual 1.0. dalam rangka memperluas model untuk kualitas interaksi, Barnes dan Vidgen (2001) melakukan analisis terhadap instrumen Servqual dan membuat perbandingan rinci antara Servqual dan Webqual 1.0. Tinjauan ini berhasil mengidentifikasi pertanyaan yang mubadzir dan kemudian wilayah yang tumpah tindih dihapus. Hasilnya sebagian besar pertanyaan kunci dalam servqual tidak sesuai dengan Webqual 2.0, jumlah instrumen dengan 24 pertanyaan tetap dipertahankan (Barnes dan Vidgen, 2001).
Webqual 1.0 mungkin kuat dalam hal kualitas informasi, namun kurang kuat dalam hal interaksi layanan. Demikian juga untuk Webqual 2.0 yang menekankan kualitas interaksi menghilangkan beberapa kualitas informasi dari Webqual 1.0. kedua versi tersebut mengandung berbagai kualitas terkait dengan
website sebagai artefak perangkat lunak. Dalam tinjauan yang dilakukan oleh Barnes dan Vidgen (2001) menemukan bahwa semua kualitas dapat dikategorikan menjadi tiga wilayah yang berbeda, yaitu kualitas website, kualitas informasi dan
(27)
kualitas interaksi layanan. Versi baru Webqual 3.0 telah diuji dalam domain lelang online (Barnes dan Vidgen, 2001).
Analisis dari hasil Webqual 3.0 membawa pada identifikasi tiga dimensi dari kualitas website yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan. Kegunaan adalah kualitas yang berkaitan dengan desain website, misalnya tampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan tampilan yang disampaikan kepada pengguna. Kualitas informasi adalah kualitas isi website, kesesuaian informasi untuk keperluan pengguna seperti akurasi, format, dan relevansi. Kualitas interaksi layanan adalah kualitas interaksi layanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka mempelajari lebih dalam suatu website, diwujudkan oleh kepercayaan dan empati. Misalnya masalah transaksi dan keamanan informasi, personalisasi dan komunikasi dengan pengelola website
(Barnes dan Vidgen, 2001). Kegunaan telah menggantikan kualitas website di Webqual 4.0 karena menjaga penekanan pada pengguna dan persepsi mereka daripada perancang website. Istilah kegunaan juga mencerminkan dengan lebih baik tingkat abstraksi dua dimensi lain dari Webqual, yaitu interaksi layanan dan informasi. Kegunaan berkaitan dengan pragmatik tentang bagaimana pengguna melihat dan berinteraksi dengan website: apakah mudah bernavigasi? Apakah desain sesuai dengan jenis website?.
Penelitian yang mengukur kualitas websiteSIAMIK UPN “Veteran” Jawa
Timur menggunakan metode Webqual, belum ada. Namun demikian, terdapat penelitian sejenis yang menggunakan metode Webqual, seperti yang dilakukan oleh Tarigan (2008) yang mengukur sistem perpustakaan digital (E-Libary) dari
(28)
Stock Exchange of Thailand (SET), begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Handini (2009) yang mengukur mutu layanan perpustakaan perguruan tinggi.
2.9.2 Instrumen dan Tingkat Penilaian Kualitas Metode Webqual
Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area instrumen (dimensi) kualitas serta indikator-indikator mana sajakah yang mewakili tiap dimensi sebagaimana termuat dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Instrumen Webqual
Dimensi Deskripsi Indikator Pemecahan Dimensi
Usability / Kegunaan
1. Kemudahan untuk dioperasikan Usability
2. Mudah untuk dipelajari Usability
3. Kemudahan navigasi Usability
4. Kemudahan menemukan alamat
website
Usability
5. Tampilan yang atraktif Design
6. Tepat dalam penyusunan tata letak informasi
Design
7. Tampilan sesuai dengan jenis
website
Design
8. Kemudahan dalam mencari informasi
Usability
Information
Quality / Kualitas Informasi
9. Menyediakan informasi yang akurat
Information
10.Menyediakan informasi tepat waktu
Information
11.Menyediakan informasi yang dapat dipercaya
Information
12.Menyediakan informasi yang relevan
(29)
13.Menyediakan informasi yang mudah dipahami
Information
14.Menyediakan informasi yang detail
Information
15.Menyediakan informasi dalam format yang sesuai
Information
Interaction Quality
/ Kualitas Interaksi
16.Mempunyai Reputasi yang baik Trust
17.Memiliki tingkat keamanan dalam penyimpanan informasi
Trust
18.Informasi yang bersifat privacy Trust
19.Menarik minat dan perhatian Empathy
20.Menciptakan nuansa yang
mendukung iklim pada komunitas
Empathy
21.Kemudahan berkomunikasi dengan organisasi
Empathy
22.Kemudahan dalam memberi masukan (feedback)
Empathy
23.Layanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan
Empathy
Sumber : http://www.Webqual.co.uk/ dan Yoghoubi, 2011
pada tahap tingkat penilaian Webqual 3 dimensi utama akan dipilah kembali menjadi 5 bagian. Dimensi tersebut antara lain Usability dan Design yang merupakan bagian dari dimensi Usability. Dimensi Information merupakan bagian dari dimensi Information Quality. Dan yang terakhir adalah dimensi Trust dan
Empathy yang merupakan bagian dari dimensi Interaction Quality. Adapun tingkat penilaian kualitas akan digambarkan pada sebuah grafik yang berbentuk segilima (Spider Chart), yang setiap sisinya akan menggambarkan nilai dari tiap
(30)
dimensi. Yaitu Usability, Design, Information, Trust dan Empathy. Penggambaran grafik tersebut dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini.
Gambar 2.2 Grafik Tingkat Penilaian Kualitas Webqual
2.10 Structural Equation Model (SEM)
SEM merupakan teknik statistik yang digunakan untuk membangun dan menguji model statistik yang biasanya dalam bentuk model-model sebab akibat.
Structural Equation Modeling, adalah suatu teknik modeling statistik yang bersifat sangat cross-sectional, linear dan umum. Termasuk dalam SEM ini ialah analisis faktor (factor analysis), analisis jalur (path analysis) dan regresi (regression) (Jonathan, 2003). Definisi lain menyebutkan Structural Equation Modeling (SEM) adalah teknik analisis multivariat yang umum dan sangat bermanfaat yang meliputi versi-versi khusus dalam jumlah metode analisis lainnya sebagai kasus-kasus khusus (Jonathan, 2013).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SEM mempunyai karakteristik yang bersifat sebagai teknik analisis untuk lebih menegaskan (confirm) dari pada untuk menerangkan. Maksudnya, seorang peneliti lebih cenderung menggunakan SEM untuk menentukan apakah suatu model tertentu valid atau tidak dari pada menggunakannya untuk menemukan suatu model
(31)
tertentu cocok atau tidak, meski analisis SEM sering pula mencakup elemen-felemen yang digunakan untuk menerangkan.
SEM sebaiknya digunakan untuk variabel-variabel yang berbasis data pada "persepsi" seperti sumber data primer dengan kuisioner. Tahapan analisis SEM pada penelitian ini dimulai dengan membuat sebuah model SEM. Kemudian dilakukan pengujian model dengan asumsi-asumsi yang seharusnya dipenuhi dalam SEM. Selanjutnya Pengujian model pengukuran (Measuremenet Model)
untuk mengetahui Goodness of Fit antara indikator dengan variabel, pengujian model struktural untuk mengetahui hubungan antara variabel. Dan yang terakhir adalah pengujian hipotesis yang merupakan sebuah kesimpulan dari metode SEM.
2.11 Likert’s Summated Rating (LSR)
LSR adalah metode pengukuran sikap (attitude) yang banyak digunakan dalam penelitian sosial karena kesederhanaannya. LSR sangat bermanfaat untuk membandingkan skor sikap seseorang dengan distribusi skala dari sekelompok orang lainnya, serta untuk melihat perkembangan atau perubahan sikap sebelum dan sesudah eksperimen atau kegiatan.
Ada beberapa skala pengukuran yang dapat digunakan dalam merancang skala pengukuran pada penelitian perilaku misalnya skala thurstone, guttman, dan likert. Skala thurstone dapat digunakan untuk menduga preferensi individu dengan menggunakan nilai frekuensi responnya. Menurut Lipovetsky (2007) Posisi dari butir-butir pertanyaan dapat diperoleh dengan mengambil rataan dari persentil sebaran normal baku berdasarkan proporsi preferensi responden terhadap sebuah butir pertanyaan (dalam Budiaji, 2013). Skala guttman menggunakan skala kumulatif dimana jika individu setuju pada butir pertanyaan tertentu, maka
(32)
individu tersebut juga setuju pada semua butir pertanyaan lain yang lebih lemah (pertanyaan sebelumnya). Skala guttman jarang dipakai peneliti karena membutuhkan upaya yang lebih gigih untuk mendapatkan butir-butir pertanyaan yang valid (Budiaji, 2013). Skala yang paling mudah digunakan adalah skala likert. Likert (1932) menyatakan bahwa Skala likert menggunakan beberapa butir pertanyaan untuk mengukur perilaku individu dengan merespon 5 titik pilihan pada setiap butir pertanyaan, sangat setuju, setuju, tidak memutuskan, tidak setuju, dan sangat tidak setuju (dalam Budiaji, 2013).
LSR yang digunakan dalam penelitian ini diukur menggunakan 7 pilihan skala dengan format seperti berikut :
1. Sangat tidak setuju 2. Cukup tidak setuju 3. Sedikit tidak setuju 4. Biasa saja
5. Sedikit setuju 6. Cukup setuju, dan 7. Sangat setuju
2.12 Kuisioner
Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan. Pada penelitian ini, kuisioner yang akan dibuat bersifat terstuktur dan terbuka. Karena pada penelitian ini kuisioner yang akan diberikan pada responden berisi pertanayaan-pertanyaan yang diajukan dengan susunan kata-kata dan urutan yang sama.
(33)
Kuisioner harus memiliki center perhatian, yaitu masalah yang ingin dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari hipotesis yang ingin diuji. Dalam memperoleh keterangan yang berkisar pada masalah yang ingin dipecahkan itu, maka secara umum isi dari kuisioner dapat berupa :
a. pertanyaan tentang fakta b. pertanyaan tentang pendapat. c. pertanyaan tentang persepsi diri.
Untuk menentukan suatu aturan yang berlaku tentang cara membuat sebuah pertanyaan, beberapa petunjuk penting berkenaan dengan hal diatas perlu diketahui, antara lain :
a) Hindari penggunaan kata yang sulit,
b) Hindari pertanyaan yang bersifat terlalu umum,
c) Hindarkan pertanyaan yang memiliki dua arti (ambigu), d) Hindari kata yang samar-samar,
e) Hindari pertanyaan yang mengandung sugesti, i) Hindari pertanyaan yang menghendaki ingatan,
j) gunakan bahasa yang mudah (perkataan dan kalimat harus sederhana) k) gunakan istilah yang familiar bagi responden,
(34)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian
Dalam pelaksanaan skripsi ini terdapat sebuah alur kerja yang dilakukan mulai dari awal hingga akhir penelitian, di antaranya sebagai berikut:
MULAI
IDENTIFIKASI MASALAH PEMAHAMAN KONSEP EVALUASI WEBSITE STUDI LITERATUR SPESIFIKASI PEMODELAN WEBQUAL PENYUSUNAN DAN PENYEBARAN KUISIONER
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUISIONER PENGUJIAN ASUMSI SEM PENGUJIAN MODEL WEBQUAL PENGUJIAN MODEL STRUKTURAL UJI HIPOTESIS PENGUKURAN TINGKAT KUALITAS SIAMIK KESIMPULAN DAN SARAN SELESAI VALID?
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
Tahap pendahuluan sebelum melakukan skripsi
Studi literatur dan pengumpulan data website SIAMIK UPN JATIM
YA
TIDAK Mengidentifikasi Instrumen apa saja
yang dimiliki Webqual
Menyusun daftar pertanyaan pada kuisioner
Melakukan Uji Validitas dan Realibilitas Kuisioner.
Apabila daftar pertanyaan pada kuisioner valid maka kusioner siap diisi oleh keseleruhan responden yang kemudian data akan dianalisa melalui beberapa tahap.
Pembuatan kesimpulan dan saran dari skripsi yang diajukan
(35)
3.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam skripsi ini sebelumnya sudah dijelaskan dalam bab pendahuluan. Permasalahan yang diambil dalam skripsi ini berdasar pada seringnya penggunaan SIAMIK pada mahasiswa sehingga menimbulkan banyak persepsi yang mengharuskan pihak pengelola SIAMIK untuk melakukan evaluasi demi perbaikan dan kemajuan fungsionalitas website. Untuk itu disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut yaitu bagaimana mengetahui kualitas website
SIAMIK yang dimiliki UPN “Veteran” Jawa Timur serta bagaimana metode Webqual dapat diuji pada studi kasus SIAMIK.
3.3 Pemahaman Konsep Evaluasi Website
Evaluasi sebuah situs dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi antar muka situs yaitu jembatan yang mempertemukan pengguna dengan informasi. Pada penelitian ini evaluasi yang dilakukan menggunakan metode survey melalui penyebaran kuisioner. Responden yang digunakan dalam pengisian kuisioner adalah pengguna akhir (end-user) dari SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur.
3.4 Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan dengan cara mencari segala macam informasi melalui riset kepustakaan dengan cara mempelajari buku maupun jurnal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Data-data yang diperoleh dari riset kepustakaan tersebut merupakan data sekunder yang sangat mendukung data primer untuk mendapatkan landasan teori yang kuat dalam menyusun analisa dan pembahasan.
(36)
3.5 Spesifikasi Pemodelan Webqual
Pada tahap ini akan dilakukan pengklasifikasian kriteria evaluasi terhadap
website SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur dengan memetakan spesifikasi
penilaian website meliputi kriteria apa saja yang akan dievaluasi. Spesifikasi yang dilakukan akan disesuaikan dengan aspek penilaian atau instrumen berdasarkan pemodelan Webqual.
Kualitas Website Kualitas Interaksi Kualitas Informasi Kegunaan Mudah Dioperasikan Mudah Dipelajari Kemudahan Navigasi Website Mudah Ditemukan Tampilan Atraktif
Penyusunan Tata Letak yang Tepat
Tampilan yang Sesuai
Informasi Akurat Informasi up-to-date Kemudahan Mencari Informasi Informasi Dapat Dipercaya Informasi Relevan Informasi Mudah Dipahami Informasi Detail
Format Informasi yang Sesuai
Reputasi yang Baik
Tingkat Keamanan
Informasi Privacy
Menarik Minat
Nuansa yang Mendukung
Kemudahan Berkomunikasi
Kemudahan Memberi Feedback
Layanan Sesuai
(37)
3.6 Penyusunan Dan Penyebaran Kuisioner
Dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan dalam bentuk kuisioner berdasarkan instrumen yang ada pada metode Webqual. Terdapat 2 jenis data yang dikumpulkan guna menyelesaikan penelitian ini. Yaitu data primer berupa data penilaian responden melalui kuisioner dan data sekunder meliputi sebuah informasi yang bersumber dari hasil kuisioner yang sudah dianalisa. Penentuan jumlah responden pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Pengambilan jumlah sampel akan dihitung menggunakan rumus Slovin. Responden dari penelitian ini akan diambil berdasarkan jumlah sampel dari mahasiswa aktif UPN “Veteran” Jawa Timur dimulai dari angkatan 2011 hingga angkatan terakhir.
3.6.1 Jenis Dan Sumber Data
Terdapat 2 jenis sumber data yang dikumpulkan guna menyelesaikan penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.
Data sekunder merupakan sebuah data yang diperoleh dari data primer kemudian diolah menjadi sebuah informasi menggunakan data statistik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data primer berupa data penilaian responden melalui kuisioner dan data sekunder meliputi sebuah informasi yang bersumber dari hasil kuisioner yang sudah dianalisa.
(38)
3.6.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Nugroho, 2010).
Alat penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuisioner. Variabel masing masing tipe strategi dalam penelitian diukur dengan menggunakan skala likert (LSR) 1 – 7 yang masing-masing mempunyai arti sebagai berikut :
Nilai 1 = Indikator dianggap memiliki performansi sangat tidak setuju Nilai 2 = Indikator dianggap memiliki performansi cukup tidak setuju Nilai 3 = Indikator dianggap memiliki performansi sedikit tidak setuju Nilai 4 = Indikator dianggap memiliki performansi biasa saja
Nilai 5 = Indikator dianggap memiliki performansi sedikit setuju Nilai 6 = Indikator dianggap memiliki performansi cukup setuju Nilai 7 = Indikator dianggap memiliki performansi sangat setuju
Adapun variabel yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Usability (Kegunaan)
Merupakan mutu yang berhubungan dengan rancangan site, sebagai contoh tampilan, kemudahan pengguna, navigasi dan gambaran yang disampaikan pada pengguna.
(39)
Tabel 3.1 Variabel Usability
Variabel No Indikator Pertanyaan
Usability 1 Kemudahan untuk dioperasikan
Website sangat mudah untuk digunakan
2 Mudah untuk dipelajari Saya bisa memahami setiap menu yang ada pada website
3 Kemudahan Navigasi Tidak pernah terjadi kesalahan pada saat perpindahan menu
4 Kemudahan menemukan
alamat website
Alamat website sangat mudah ditemukan di setiap situs pencarian (misal : Google) 5 Tampilan yang atraktif Website ini memiliki tampilan
yang menarik 6 Tepat dalam penyusunan
tata letak informasi
Tata letak menu pada website
sangat tepat. 7 Tampilan sesuai dengan
jenis website
Desain website sangat sesuai dengan fungsinya
8 Kemudahan dalam mencari informasi
Saya bisa menemukan semua informasi akademik yang saya butuhkan dengan mudah
2. Information Quality (Kualitas Informasi)
Merupakan mutu dari isi yang terdapat pada site, pantas tidaknya informasi untuk tujuan pengguna seperti akurasi, format dan keterkaitannya.
Tabel 3.2 Variabel Information Quality
Variabel No Indikator Pertanyaan
Information Quality
1 Menyediakan informasi yang akurat
Informasi yang
(40)
2 Menyediakan informasi tepat waktu
Banyak informasi baru yang disampaikan setiap harinya
3 Menyediakan informasi yang
dapat dipercaya
Informasi yang disampaikan sesuai dengan fakta
4 Menyediakan informasi yang
relevan
Website ini menyediakan informasi yang lengkap mengenai bidang akademik
5 Menyediakan informasi yang
mudah dibaca dan dipahami
Informasi yang disampaikan mudah untuk dipahami
6 Menyediakan informasi yang
detail
Informasi yang disampaikan sangat detail
7 Menyediakan informasi dalam
format yang sesuai
Menyajikan informasi dengan susunan yang sesuai
3. Interaction Quality (Kualitas Interaksi Layanan)
Mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka menyelidiki ke dalam site lebih dalam, terwujud dengan kepercayaan dan empati sehingga menciptakan perasaan emosional yang personal.
Tabel 3.3 Variabel Interaction Quality
Variabel No Indikator Pertanyaan
Interaction Quality
1 Mempunyai Reputasi yang baik
Website tidak pernah
mengalami gangguan (dalam hal pengaksesan)
(41)
2 Memiliki tingkat keamanan dalam penyimpanan
informasi/data
Data yang saya miliki dapat dilihat oleh pihak lain dengan pemberitahuan sebelumnya
3 Informasi yang bersifat
privacy
Informasi pribadi saya tidak dapat diakses oleh pihak lain 4 Menarik minat dan perhatian Beberapa menu yang ada
sangat menarik untuk diakses
5 Menciptakan nuansa yang
mendukung iklim pada komunitas
Banyak informasi menarik diluar bidang akademik (misal : Lowongan Pekerjaan, dll)
6 Kemudahan berkomunikasi
dengan organisasi
Tersedia link menuju
website lain yang bersangkutan dengan
SIAMIK (misal : e-learning)
7 Kemudahan dalam memberi
masukan (feedback)
Saya dapat dengan mudah memberi komentar dengan balasan yang cepat dari pihak pengelola
8 Layanan yang diberikan
sesuai dengan yang diharapkan
Dengan adanya SIAMIK saya merasa terbantu dalam mengurus segala kegiatan dalam hal akademik
Berikut ini merupakan singkatan dalam penulisan yang mengartikan setiap indikator pada ketiga variabel Webqual yang membentuk tingkat kualitas wesbite. Indikatornya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4 Indikator Variabel
Variabel Indikator Keterangan
Usability USA1 Kemudahan untuk dioperasikan USA2 Mudah untuk dipelajari
USA3 Kemudahan Navigasi
USA4 Kemudahan menemukan alamat website
USA5 Tampilan yang atraktif
(42)
USA7 Tampilan sesuai dengan jenis website
USA8 Kemudahan dalam mencari informasi
Information Quality
INF1 Menyediakan informasi yang akurat INF2 Menyediakan informasi tepat waktu
INF3 Menyediakan informasi yang dapat dipercaya INF4 Menyediakan informasi yang relevan
INF5 Menyediakan informasi yang mudah dipahami INF6 Menyediakan informasi yang detail
INF7 Menyediakan informasi dalam format yang sesuai
Interaction Quality
INT1 Mempunyai Reputasi yang baik
INT2 Memiliki tingkat keamanan dalam penyimpanan informasi
INT3 Informasi yang bersifat privacy
INT4 Menarik minat dan perhatian
INT5 Menciptakan nuansa yang mendukung iklim pada komunitas
INT6 Kemudahan berkomunikasi dengan organisasi INT7 Kemudahan dalam memberi masukan (feedback)
INT8
Layanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan
3.6.3 Responden Penelitian
Arti responden dalam kamus bahasa Indonesia adalah yang dituntut, juru jawab, dan perhatian. Jadi responden penelitian dapat di definisikan yaitu seseorang yang diminta untuk memberikan respon (jawaban) terhadap pertanyaan-pertanyaan (langsung atau tidak langsung, lisan atau tertulis ataupun berupa perbuatan) yang diajukan oleh peneliti. Dalam hal penelitian dilakukan dengan menggunakan tes, maka responden dalam penelitian ini menjadi testee
(43)
keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk tulisan, yaitu ketika mengisi kuisioner, atau lisan, ketika menjawab wawancara. Responden yang akan menjadi subyek penelitian
dalam tugas akhir ini meliputi mahasiswa aktif UPN “Veteran” Jawa Timur
dimulai dari angkatan 2011 sampai dengan angkatan 2014.
Teknik Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
Probability Sampling dengan jenis Simple Random Sampling. Menurut Umar (2000) teknik Simple Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (dalam Pireja, 2013). Untuk menentukan jumlah sampel (�) digunakan rumus slovin. Untuk mengetahui jumlah sampel yang diambil dari keseluruhan populasi adalah :
�
=
�1+�(� 2)
...
(3.1)Keterangan :
� : Jumlah sampel terpilih
� : Populasi keseluruhan
� : Tingkat kesalahan dalam meraih anggota sampel yang ditolerir
Berdasarkan data pengelola bidang akademik, total populasi mahasiswa aktif UPN “Veteran” Jawa Timur dari angkatan 2011 sampai dengan angkatan 2014 adalah 9031 mahasiswa. Dengan mempertimbangkan tenaga, waktu dan populasi mahasiswa yang cenderung homogen dari segi tingkat toleransi kesalahan sebesar 10%, maka jumlah sampel yang diperoleh dari total populasi tersebut adalah :
(44)
�= 9031 1 + 9031 (0,102)
Maka � = 100 respoden.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan mengetahui keseluruhan populasi mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur. Setelah diketahui jumlah populasinya, maka dapat ditentukan jumlah sampelnya Teknik penentuan jumlah sampel dari masing masing Fakultas dalam penelitian ini adalah dengan cara
proportional sampling yang dipopulerkan oleh Rubbin and Luck (1987) dimana jumlah sampel dan responden yang akan diambil pada tiap-tiap Fakultas dilakukan secara proporsional, dengan rumus sebagai berikut (dalam Irawan, 2012) :
�
�=
����
... (3.2) Keterangan :�� : Jumlah sampel ke-i
�� : Jumlah populasi ke-i
� : Jumlah populasi
� : Jumlah sampel
3.7 Uji Validitas Dan Realibilitas
Pada penelitian ini uji validitas dan reliabilitas instrumen berfungsi untuk mengukur tingkat kebenaran hasil kuisioner. Apabila hasil uji validitas dan reliabilitas valid maka selanjutnya akan diolah pada proses analisa data. Apabila
(45)
tidak valid maka indikator pertanyaan yang tidak valid akan dihilangkan kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas kembali.
3.7.1 Metode Korelasi Product Moment
Analisis korelasi memiliki banyak jenis, yaitu : Korelasi pearson Product Moment (r) , Korelasi Ration (y), Korelasi Spearman Rank atau Rhi ( rs atau p),
Korelasi Berserial (rb), Korelasi Korelasi Poin Berserial (rpb), Korelasi Phi (0),
Korelasi Tetrachoric (rt), Korelasi Kontigency (C), dan Korelasi Kendall’s Tau.
Berdasarkan sembilan teknik analisis korelasi tersebut, yang akan digunakan sebagai metode untuk melakukan uji validitas ialah Korelasi Pearson Product Moment (r) karena sangat populer dan sering dipakai oleh mahasiswa dan peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi antar variabel.
Teknik analisis Korelasi tersebut termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara acak (random), datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Kalau salah satu tidak terpunuhi persaratan tersebut analisis korelasi tidak dapat dilakukan.
Korelasi ini dilambangkan dengan (r) .Ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabilah nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut.
(46)
Tabel 3.5 Tabel Interpretasi Produk Momen
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0.599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
3.7.2 Uji Validitas Kuisioner
Menurut Arikunto (2002) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (dalam Rahardja, 2004). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan menggunakan Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto, (2002) sebagai berikut (dalam Kusumah, 2012) :
=
−{ }{ }
�
2−� 2 2−� ( )2
(47)
Keterangan :
: koefisien korelasi antara x dan y rxy � : Jumlah Subyek
: Skor item : Skor total
∑ : Jumlah skor items
∑ : Jumlah skor total
∑ 2 :
Jumlah kuadrat skor item
∑ 2 :
Jumlah kuadrat skor total
Dalam kaitannya dengan besaran angka korelasi ini dikatakan bahwa koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, katakanlah berada sekitar 0,4756 sudah dapat diterima dan dianggap memuaskan, namun apabila koefisien validitas ini kurang dari 0,4756 maka dianggap tidak valid/ tidak memuaskan (LAMPIRAN 2).
Tabel 3.6 Validitas Kuisioner
Koefisien Relasi r tabel Keterangan
r hitung < r tabel 0,4756 Tidak Valid
r hitung > r tabel 0,4756 Valid
Sumber : Azwar (2000) dalam (Faizin, 2014)
Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,01, artinya suatu item
(48)
dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Untuk penelitian ini dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria menggunakan tabel r pada taraf signifikansi 0,01 (signifikansi 10% atau 0,01 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian) (Agung Sembada, 2012).
Nilai dari r tabel diperoleh dari perhitungan rumus Degree of Freedom dengan penjelasan sebagai berikut :
� = � −2 ...(3.4)
Keterangan :
� : Degree Of Freedom
� : Jumlah Pertanyaan dalam Kuisioner Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
� = 23−2 = 21
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil dari Degree Of Freedom adalah 21. Dengan taraf signifikansi sebesar 0,01 dengan arti keputusan yang diambil pada uji validitas ini memiliki keyakinan sebesar 90%, maka dapat disimpulkan bahwa nilai r tabel adalah 0,4756.
3.7.3 Metode Alpha cronbach
Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode alpha cronbach untuk menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha cronbach diukur berdasarkan skala alpha cronbach 0 sampai 1. Menurut Triton
(49)
(2005) Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
1. Nilai alpha cronbach 0,00 s.d. 0,20 kurang reliabel 2. Nilai alpha cronbach 0,21 s.d. 0,40 agak reliabel 3. Nilai alpha cronbach 0,42 s.d. 0,60 cukup reliabel 4. Nilai alpha cronbach 0,61 s.d. 0,80 reliabel
5. Nilai alpha cronbach 0,81 s.d. 1,00 sangat reliabel (dalam Karyasa, 2014)
3.7.4 Uji Reliabilitas Kuisioner
Menurut Singarimbun (1995) Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dihandalkan (Sembiring, 2006). Alat ukur dapat dikatakan reliabel jika alat tersebut dalam mengukur sesuatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Disamping itu, reliabilitas merupakan syarat bagi suatu penelitian. Jika suatu instrumen tidak reliabel, maka dengan sendirinya tidak valid pula instrumen tersebut. Menurut Bilson (2004) Untuk menguji tingkat reliabilitas dapat digunakan rumus Cronbach’s Alpha (dalam Purbawijaya, 2012) yaitu:
11
=
−1[1
−
� 2�12
]
...
(3.5)Keterangan :
11 : Reliabilitas Instrumen
: Banyaknya Item
∑�2 : Jumlah Variabel Item �12 : Varian Total
(50)
Untuk teknik perhitungan reliabilitas kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program komputer. Item dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach > nilai kritis. Dimana nilai r kritis yang ditetapkan adalah 0,6. Selanjutnya output yang didapat akan dibandingkan dengan uji signifikansi dengan uji t.
Tabel 3.7 Reliabilitas Kuisioner
Koefisien reliabilitas a kritis Keterangan
a < r kritis 0,60 Tidak Reliabel
a > r kritis 0,60 Reliabel
Sumber : Bilson, 2004
Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh suatu angka yang diebut koefisien reliabilitas. Nilai yang dihasilkan berkisar antara 0 dan 1. Dimana semakin mendekati 1 maka semakin handal item item yang digunakan untuk mengukur variabel.
3.8 Analisa Deskriptif
Analisa deskriptif merupakan bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah untuk dipahami. Analisa deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan / memberikan keterangan mengenai suatu data / keadaan. Penarikan kesimpulan pada analisis ini hanya ditujukan pada sekumpulan data guna memberikan gambaran umum/ karakteristik tentang data yang diperoleh. Analisa deskriptif ini berdasarkan depenelitian data responden dan depenelitian jawaban responden berdasar ketiga variabel Webqual,
(51)
yaitu Usability (Kegunaan), Information Quality (Kualitas Informasi), dan
Interaction Quality (Kualitas Informasi).
3.9 Analisa Data
Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan data hasil kuisioner. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan salah satu metode statistik untuk menganalisa data yaitu SEM (Structural Equation Model). Kemudian akan dilanjutkan dengan perhitungan hipotesis.
3.9.1 Analisa Implementasi Model
Analisa Implementasi model dilakukan berdasarkan model yang telah dibuat sebelumnya. Tahapan dalam analisis ini terdiri dari 3 tahapan yaitu :
3.9.1.1Pengujian Asumsi Sem
Evaluasi Normalitas Data
Untuk menguji normalitas distribusi data yang digunakan dalam analisis. Uji yang paling mudah adalah dengan mengamati skewness value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskripstif dari hampir semua program statistik. Nilai statistik untuk menguji normalitas disebut sebagai z-value
yang dihasilkan melalui rumus berikut :
�� � −
=
� � 6�
...
(3.6)Bila nilai – z lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak nornal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi yang dikehendaki. Pada penelitian ini Apabila nilai cr
(52)
normal. Serta nilai cr. kurtosis yang berdistribusi normal yaitu keseluruhan nilai indikator berada di bawah 7 (Rosarindry, 2010).
Evaluasi Data Outlier
Outliers merupakan observasi atau data yang memiliki karakteristik unit yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi yang lain dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal maupun variabel-variabel kombinasi (Augusty, 2006) .
Uji terhadap outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p<0.001. jarak mahalanobis tersebut dievaluasi dengan menggunakan �2 pada derajat bebas sebesar jumlah indikator/item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan 23 indikator, oleh karena itu semua kasus yang mempunyai mahalanobis yang lebih besar dari
�2 (23, 0.001) = 49.728 adalah outlier multivariate (LAMPIRAN 5).
3.9.1.2Pengujian model pengukuran (Measuremenet Model)
Analisis model pengukuran (measurement model) menggunakan analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis) dimaksudkan untuk mengkonfirmasi semua indikator yang membentuk tiap-tiap variabel. Setelah dilakukan konfirmatori faktor untuk tiap variabel maka dilakukan pengukuran keseluruhan model.
3.9.1.3Pengujian model struktural
Proses pengujian model penelitian selanjutnya adalah uji hubungan indikator dengan konstruk melalui uji convergent validity dan uji discriminant validity.
(53)
�2
�1
�3
3.9.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Kebenaran (benar atau salahnya) suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali uji dilakukan dengan memeriksa seluruh populasi. Karena tidak mungkin dilakukan uji hipotesis dengan memeriksa seluruh populasi maka untuk memastikan kebenaran suatu hipotesis dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel acak, dan menggunakan informasi (atau bukti) dari sampel tersebut untuk menerima atau menolak suatu hipotesis.
Menurut teori Webqual, terdapat tiga variabel yang mewakili kualitas suatu website, yaitu Kegunaan (Usabilty), Kualitas Informasi (Information Quality) dan Interaksi Layanan (Interaction Quality) sebagaimana diilustrasikan dalam gambar 3.2. Persepsi pengguna tentang suatu sistem informasi yang baik adalah sebuah sistem dimana pengguna merasa puas dengan kualitas dari website. Penelitian sebelumnya menyarankan bahwa dimensi Webqual dapat memprediksi tingkat kualitas website (Loiacono, 2007). Berdasarkan model konseptual, penelitian ini memilki hipotesis:
Gambar 3.3 Model Webqual USABILITY
INFORMATION QUALITY
INTERACTION QUALITY
USER SATISFACTION
(54)
�1: Terdapat hubungan positif antara Usability dan Kepuasan Pengguna.
�2: Terdapat hubungan positif antara Information Quality dan Kepuasan Pengguna.
�3: Terdapat hubungan positif antara Interaction Quality dan Kepuasan Pengguna.
Metode pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
�0 : βi = 0 , artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
�0 : βi > 0 , artinya variabel bebas berpengaruh positif terhadap variabel terikat.
Selain itu, pengujian juga dilakukan dengan melihat hasil analisis koefisien regresi, yaitu sebagai berikut :
Apabila t hitung > t tabel, maka �0 ditolak dan � diterima.
Apabila t hitung < t tabel, maka �0 diterima dan � ditolak.
3.10 Pengukuran Tingkat Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan untuk mengukur tingkat kualitas website yang dinilai berdasarkan metode Webqual. Pada tahap ini ketiga tahap webqual yaitu Usability, Information Quality, dan Interaction Quality akan dibagi menjadi beberapa dimensi. Penjelasan lengkap mengenai dimensi dimensi apa saja yang akan digunakan dalam mengukur tingkat kualitas website sudah dijelaskan pada tabel 2.1 Pembagian Indikator Pada Tingkat Penilaian Kualitas Webqual. Setelah dilakukan perhitungan, maka hasil penilaian tersebut akan digambarkan dalam sebuah diagram batang dan grafik webqual yang terdiri dari 5 dimensi penilaian, yaitu: Usability, Design, Information, Trust dan Empathy.
(55)
3.11 Interval Kualitas Website
Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan untuk mencari nilai interval yang akan menentukan tingkat kualitas tiap dimensi. Dari nilai interval tersebut akan ditemukan beberapa indikator website yang harus dilakukan perbaikan karena tingkat kualitasnya yang buruk. Selain itu juga akan ditemukan beberapa indikator website yang kinerjanya harus tetap dipertahankan karena tingkat kualitasnya yang baik.
3.12 Evaluasi Kualitas Website
Pada tahap ini akan dijelaskan indikator mana sajakah yang kinerjanya harus dipertahankan dan diperbaiki. Pada tahap ini akan dijelaskan secara detail mengenai nilai tiap indikator yang termasuk kedalam interval nilai kualitas baik ataupun buruk.
3.13 Kesimpulan Dan Saran
Pada tahap ini akan disimpulkan hasil keseluruhan dari rumusan masalah yang sudah dijelaskan pada bab pendahuluan. Saran juga akan disampaikan demi perbaikan kualitas websiteSIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur.
(56)
BAB IV
PENGUMPULAN DATA
4.1 UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur adalah sebuah Perguruan Tinggi Negri di bawah pembinaan Kementrian Pertahanan UPN Veteran Jawa Timur yang memiliki fungsi strategis dalam menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa kejuangan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kampus Bela Negara adalah salah satu wujud implementasi dari Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 dalam bentuk sistem pertahanan negara untuk menghadapi ancanam non militer. Salah satu bentuk aktual secara umum adalah Pendidikan Bela Negara berupa kegiatan intrakurikuler Mata Kuliah Pembentukan Kepribadian yaitu Pancasila, Pendidikan Kewarganegraan, Bahasa Indonesia dan Widya Mwat Yasa serta kegiatan ektrakurikuler Unit Kegiatan Mahasiswa seperti Resiman Mahasiswa, Mahasiswa Pecinta Alam, Pramuka, Bela Diri Tradisional, Seni Tari Tradisional dan Olah Raga.
Visi :
Menjadi Universitas terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sumberdaya manusia yang dilandasi nilai dan semangat kejuangan.
(57)
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu unggul untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki nilai-nilai intelektualitas tinggi, mentalitas tangguh, moralitas luhur dan jasmani yang sehat.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi ramah lingkungan dan kearifan lokal.
3. Mengembangkan sistem manajemen Universitas yang berkarakter Nasionalisme dan kebangsaan
4. Mengembangkan kerjasama dalam membangun masyarakat madani
4.2 Profil Layanan SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur
SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur adalah suatu Sistem Informasi Akademik untuk mengelola KRS (Kartu Rencana Studi), KHS (Kartu Hasil Studi), transkrip serta hal hal yang berhubungan dengan kegiatan akademik mahasiswa dalam penyelengaraan pendidikan di lingkungan UPN Veteran Jawa Timur. SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur mulai digunakan pada bulan Juli
tahun 1997. Pada awalnya SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur masih berupa
aplikasi dekstop. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, saat ini
SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur dapat diakses menggunakan internet
(58)
Gambar 4.1 Halaman Utama SIAMIK UPN “Veteran” Jawa timur Pada gambar 4.2 menampilkan menu-menu utama yang paling sering diakses oleh pengunjung. Sehingga pihak pengelola memberikan tempat khusus untuk menu-menu utama dengan ukuran huruf yang terlihat lebih jelas dibandingkan dengan menu- menu lainnya.
Gambar 4.2 Menu Utama SIAMIK
Pada gambar 4.3 menampilkan halaman utama dari SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur setelah melakukan LOGIN.
(59)
Gambar 4.3 Menu Utama LOGIN
Setelah pengunjung melakukan LOGIN, maka pengunjung dapat melakukan pendaftaran Kartu Rencana Studi (KRS) seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Menu Pendaftaran KRS
Selain melakukan pendaftaran KRS, pengunjung juga dapat melihat Kartu Hasil Studi (KHS) serta Transkrip yang sesuai dengan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) yang sudah diinputkan pada saat melakukan LOGIN.
(60)
Gambar 4.5 Tampilan Kartu Hasil Studi
(61)
Selain dapat melihat KHS dan Transkrip, pengunjung juga dapat melakukan kegiatan akademik lainnya seperti pendaftaran wisuda, KKN, melihat informasi tagihan dan lain sebagainya.
4.3 Spesifikasi Pemodelan Webqual
Indikator-indikator dalam mengevaluasi kualitas layanan website dalam penelitian ini berdasarkan penelitian sebelumnya yang juga menilai kualitas layanan website dengan menggunakan pendekatan Webqual 4.0 yang telah dimodifikasi dari versi Webqual sebelumnya. Dimensi Usability (USA) terdiri atas 8 indikator, dimensi Information Quality (INF) terdiri atas 7 indikator, dan dimensi Interaction Quality (INT) terdiri atas 8 indikator. Sehingga total indikator dengan metode Webqual dalam penelitian ini berjumlahkan 23 Indikator.
4.4 Penyusunan Dan Penyebaran Kuesioner
Berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan sebelumnya, maka pembuatan kuisioner dapat dilakukan. Kuisioner berisikan pertanyaan/indikator penilaian kualitas website bagi responden sebanyak 23 pertanyaan. Kuisioner dibuat dengan menggunakan skala Likert (LSR) 1 yaitu sangat tidak setuju sampai dengan 7 yaitu sangat setuju (LAMPIRAN 7).
Kuisioner yang telah dibuat akan dilakukan survey uji coba untuk menguji validitas dan reliabilitas atas pertanyaan/indikator yang ada pada kuisioner. Jumlah sampel awal yang digunakan dalam uji validitas dan realibilitas ini adalah 30 responden (LAMPIRAN 1) yang diambil dari mahasiswa Program Studi Sistem Informasi UPN “Veteran” Jawa Timur. Jika pada hasil pengisian kuisioner terdapat pertanyaan yang tidak memenuhi uji validitas dan reliabilitas maka
(1)
INT2 Tingkat Kualitas = 0,090 (Sangat Buruk) Data yang dimiliki pengguna dapat
dilihat oleh pihak
lain tanpa
pemberitahuan
sebelumnya
Dalam beberapa kasus
sering ditemukan bahwa
pada saat jadwal KHS
ditampilkan oleh pihak
SIAMIK, seluruh
pengunjung dapat dengan
bebas melihat KHS milik
orang lain tanpa harus
melakukan LOGIN terlebih
dahulu. Dengan adanya hal
tersebut pihak SIAMIK
harus memastikan bahwa
pengguna harus melakukan
login untuk dapat melihat
informasi yang bersifat
pribadi. Seperti informasi
transkrip, KHS, dan
pembayaran. Sehingga
dapat meningkatkan
kepercayaan pengguna
terhadap website.
-
INT8 Tingkat
Kualitas
= 0,155
Pengguna belum
merasa terbantu
dengan adanya
Pastikan bahwa setiap
menu yang ditampilkan
oleh SIAMIK
HHS
Guidelines
(2)
107
(Sangat
Buruk)
SIAMIK menampilkan informasi
yang jelas. Sehingga
memudahkan pembaca
dalam mencari dan
memahami informasi yang
ditampilkan pada halaman
SIAMIK. Hindari
pemakaian gambar untuk
menampilkan menu-menu
website karena akan
membuat pengunjung
merasa bingung dan
menganggap bahwa menu
yang ditampilkan kosong
dan tidak memiliki manfaat
yang jelas.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, Taryana. (2010). “Pengertian Sistem Informasi Akademik”. Makalah Sistem Informasi, Bandung (UNIKOM).
Asnawi, Aulia Prihatin (2013). Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dana Angaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2012 (Studi Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Kabupaten Bintan). Skripsi Sarjana pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan politik Universitas Maritim Raja Haji, Tanjungpinang: tidak diterbitkan.
Maliki, Reza (2010). Implementasi ISO 25010:2010 untuk Evaluasi Kualitas Perangkat Lunak (Studi Kasus : i-GRACIAS Universitas Telkom). Skripsi Sarjana pada Fakultas Teknik Universitas Telkom, Bandung: tidak diterbitkan.
Munizu, Musran. (2013). “KETERKAITAN ANTARA TQM, ISO 9000 DAN KINERJA PERUSAHAAN: SUATU TELAAH TEORITIS”. Makalah, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas Makassar.
Yuliani, Eva (2013). KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SEPATU MEREK YONGKI KOMALADI DI SURABAYA. Skripsi Sarjana pada Prodi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Unesa Kampus Ketintang Surabaya,: tidak diterbitkan.
Putri, Yenny Pebriani (2014). “Pengukuran Terpaan Program Berita Reportase Investigasi Di Trans Tv Terhadap Persepsi Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Tenggarong”. e-journal Ilmu Komunikasi. 14 (3), 109-119. Aryani, Linda (2013). “Pengukuran HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI
TERHADAP ORGANISASI DENGAN MINAT BERORGANISASI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SUSKA”. Jurnal
(4)
109
Prasetyo, Yudho (2012). “Rekomendasi Peningkatan Kualitas Website Berdasarkan ISO 9241-151 dan HHS Guidelines (Studi Kasus Pada Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Surabaya)”. Disertasi Doktor pada program studi Magister Manajemen Teknologi ITS Surabaya : Tidak diterbitkan.
Dewiyana, Himma (2008). “Uji Ketergunaan Antarmuka Situs Web Perpustakaan Universitas Sumatera Utara”. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. 4 (2), 70-79.
Al Fatta, Hanif. (2009). “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Perusahaan dan Organisasi Kelas Dunia”. Makalah, STMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta
Barnes, Struart (2001) “WebQual: An Exploration of Web-site Quality”. School of Management, University of Bath, Bath BA2 7AY, United Kingdom. 103(5), 297-309.
Barnes, Struart (2001) “EVALUATING WAP NEWS SITES: THE WEBQUAL/M APPROACH”. School of Management, University of Bath, Bath BA2 7AY, United Kingdom. The 9th European Conference on Information Systems 103(5), 297-309.
Sanjaya, Iman (2012). “Pengukuran Kualitas Layanan Website Kementerian Kominfo Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0”. Jurnal Penelitian IPTEK-KOM. 14 (1), 1-14.
Tarigan, Josua (2008). “User Satisfaction Using Webqual Instrument: A Research on Stock Exchange of Thailand (SET)”. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan. 10(1), 34-47.
Handini (2009). “PENGUKURAN MUTU LAYANAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL (STUDI KASUS: WEB LIBRARY PERGURUAN TINGGI SWASTA DAN PERGURUAN TINGGI NEGERI)”. Skripsi Sarjana pada
(5)
program studi Manajemen fakultas Ekonomi Universitas Gunadharma : Tidak diterbitkan.
Loiacono, Eleanor (2007). “WebQual: An Instrument for Consumer Evaluation of Web Sites”. International Journal of Electronic Commerce. 11 (3), 51-87. Sarwono, Jonathan (2013). “PENGERTIAN DASAR STRUCTURAL
EQUATION MODELING (SEM)”. Makalah, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta.
Budiaji, Weksi (2013). “SKALA PENGUKURAN DAN JUMLAH RESPON SKALA LIKERT. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan. 2 (2), 125-131.
Nugroho, C.S. (2010). ANALISIS PENGARUH PENCITRAAN, PROMOSI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT KULIAH DI DIPLOMA II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang: tidak diterbitkan.
Pireja, Ardi Cahya (2013). Nugroho, C.S. (2010). ANALISIS PENGARUH PENCITRAAN, PROMOSI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT KULIAH DI DIPLOMA II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO. Skripsi Sarjana pada Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: tidak diterbitkan.
Irawan, Candra (2012). “Evaluasi Kualitas Website Pemerintah Daerah Dengan Menggunakan Webqual (Studi Kasus Pada Kabupaten Ogan Ilir)”. Jurnal Sistem Informasi (JSI). 4 (2), 488-502
Rahardja, Alice Tjandralila (2004). "Hubungan Antara Komunikasi antar Pribadi Guru dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMUK BPK Penabur Jakarta". Jurnal Pendidikan Penabur 3(4), 1-21
Kusumah, Arif Ardi (2012). "Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survei pada
(6)
111
SKPD/OPD Pemerintahan Kota Tasikmalaya)." Jurnal Ekonomi 3(12), 1-10.
Faizin (2012). "Pengaruh Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Patiunus Karangawen Jurusan Teknik Otomotif." E-journal.ikip gardan 1(1), 39-49.
Agung Sembada, Deo (2012). “Evaluasi Penggunaan Content Management System (CMS) untuk Sistem Informasi Perpustakaan dengan Technology Acceptance Model (TAM): Studi Kasus Perpustakaan Emil Salim” Skripsi Sarjana pada FIPB UI Depok : tidak diterbitkan
Karyasa, I. NR, I. M. Alit K. Salain, and Mayun Nadiasa (2014). "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAGAL LELANG PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT) DI KABUPATEN BADUNG." Jurnal Spektran 2(1), 19-27.
Sembiring, Ria Purnama (2006). "Hubungan Kebutuhan Informasi dengan Pemanfaatan Intranet oleh Karyawan PT. PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara." Jurnal Komunikologi (Ilmu Komunikasi) 3(1), 1-11.
Purbawijaya, Ngurah, and Ida Bagus (2012). "ANALISIS PEMBERDAYAAN SUBAK TERHADAP OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI SUBAK KEPAON KECAMATAN DENPASAR SELATAN." Jurnal Ilmiah Teknik Sipil 16(1), 36-47.
Rosarindry Poetri, Adellia (2010), “Adopsi E-Commerce Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) Bagi Ukm” Skripsi Sarjana pada Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak diterbitkan.
Prof. Dr. Augusty Ferdinand, MBA, Structural Equation Model dalam Penelitian Manajemen, Edisi 4. Semarang : BP UNDIP.