Teori Random Walk Economic Value Added EVA

mencari informasi terkait dengan sinyal, mereka tidak akan mampu mengambil manfaat maksimal.

2.1.3 Teori Random Walk

Model random walk mengemukakan persoalan harga-harga saham yang lalu dapat membantu meramalkan harga-harga saham atau tingkat keuntungan waktu yang akan datang. Model ini menegaskan dua hipotesis utama yaitu perubahan harga adalah bebas antara satu jangka waktu dengan jangka waktu yang lain, dan perubahan harga mengikuti beberapa distribusi probabiliti tertentu. Pada model ini asumsi pergerakan harga adalah random. Menurut Salim 2012:12: “sebuah informasi yang mengindikasikan bahwa sebuah harga saham berada pada under price maka para investor akan berlomba untuk membeli saham tersebut karena adanya keuntungan dalam saham tersebut. Saham yang banyak dibeli tersebut akan mengakibatkan naiknya permintaan sehingga harga saham tersebut naik pada tingkat wajar. Saham yang secara tiba-tiba naik hingga ke tingkat wajar saat semua informasi telah tersedia pastilah dikarenakan terdapat informasi baru tentang saham tersebut. Informasi terbaru pastilah tidak dapat terprediksi unpredictable.” Pada akhirnya perubahan harga saham yang diakibatkan reaksi terhadap informasi baru tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu walaupun para investor memperoleh informasi dari dalam, investor masih tidak dapat meramal gerakan harga saham yang akan datang dengan tepat. Hal ini karena segala informasi akan tergantung dalam harga saham itu sebagaimana diketahui umum.

2.1.4 Economic Value Added EVA

Menurut Fatma dan Adi 2014: 130, EVA merupakan estimasi laba ekonomi yang sebenarnya untuk tahun tertentu dan sangat jauh berbeda dengan laba bersih akuntansi, karena laba akuntansi tidak dikurangi dengan biaya ekuitas. Untuk perhitungan EVA biaya ekuitas akan dikurangi. Eva menunjukkan sisa laba setelah semua biaya modal termasuk modal ekuitas yang telah dikurangkan, sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa memperhitungkan modal ekuitas. EVA saat ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi operasi suatu perusahaan dalam menggunakan modal untuk menciptakan nilai tambah atau profitabilitas. Melalui konsep EVA, pihak manajemen dapat mengetahui biaya modal yang sebenarnya dari lingkup bisnisnya, sehingga tingkat pengembalian modal dapat terlihat jelas. EVA sebagai alat pengukur kinerja keuangan didasarkan pada laba ekonomis yang menyatakan bahwa kekayaan hanya tercipta ketika sebuah perusahaan mampu menutup biaya operasi dan biaya modal. EVA juga merupakan alat komunikasi yang efektif, baik untuk penciptaan nilai yang dapat dijangkau oleh menejer lini yang akhirnya mendorong kinerja perusahaan untuk berhubungan dengan pasar modal Young O’Byrne, 2001: 18. Penilaian merupakan suatu yang penting dalam melakukan proses, baik itu perencanaan, pengendalian, ataupun proses transaksional. Dengan melakukan penilaian perusahaan dapat memilih strategi dan struktur keuangannya, menentukan phse out terhadap unit-unit bisnis yang tidak produktif, menetapkan balas jasa internal, dan juga menentukan harga saham secara wajar. EVA yang dicetuskan oleh G. Bernett dan Joel M pada tahun 1990-an merupakan jawaban terhadap metode penilaian yang lebih baik, mengingat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh EVA Sari, 2006 yaitu : 1 memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi, 2 relatif mudah dilakukan, dan 3 dapat digunakan secara mandiri, artinya tanpa memerlukan data pembanding sebagai konsep penilaian dengan menggunakan analisis rasio. EVA didefinisikan sebagai keuntungan operasional setelah pajak dikurangi dengan biaya modal atau pengukuran pendapatan sisi residual income yang mengurangkan biaya modal terhadap biaya operasi. Sari 2006 mengatakan bahwa ada dua hal yang harus diketahui dalam konsep EVA, yaitu berapa biaya modal yang sebenarnya dan berapa besar yang digunakan. Jadi konsep EVA adalah penggabungan kedua biaya tersebut biaya hutang dan biaya ekuitas menurut proporsinya atau yang dikenal sebagi weighted averagecost of capital WACC Jogiyanto, 2000: 50-54. Ada tiga asumsi dalam penerapan biaya modal. Pertama, resiko bisnis adalah konstan. Artinya, WACC hanya tepat digunakan apabila hanya investasi yang mempunyai tingkat resiko bisnis sama untuk aset- aset yang ada. Kedua, Resiko keuangan konstan. Resiko ini ditentukan oleh perbandingan sumber pendanaan jangka panjang dalam struktur modal. Ketiga, kebijakan dividen konstan. Kebijakan dividen akan menentukan tingkat pertumbuhan perusahaan, peningkatan pertumbuhan ini menentukan pertumbuhan perubahan dalam biaya modal. Langkah-langkah menghitung EVA, menurut Brigham dan Houston 2010: 69, EVA ditentukan dengan cara antara lain: 1. Menghitung laba bersih setelah pajak Net Operating Profit after Taxes NOPAT Keterangan : Net Income = laba bersih Interest Expense = beban bunga Tax = tarif pajak 2. Menghitung Invested Capital 3. Menghitung WACC Weighted Average Cost of Capital Keterangan: NOPAT = Net Income + Interest Expense – 1 – TAX Invested Capital = Total Kewajiban dan Ekuitas – Kewajiban Jangka Pendek WACC = [D x rd1-Tax + E + re] WACC = Weighted Average Cost of Capital atau biaya modal rata-rata tertimbang D = tingkat modal dari hutang rd = biaya hutang E = tingkat modal dari ekuitas re = biaya ekuitas TAX = tarif pajak Keterangan Tambahan: D= Total Kewajiban Total Kewajiban dan Ekuitas ×100 rd= Beban Bunga Total Kewajiban ×100 E= Total Ekuitas Total Kewajiban dan Ekuitas ×100 re= Laba Bersih Setelah Pajak Total Ekuitas ×100 4. Mengitung Capital Charges 5. Mengitung Economic Value Added EVA

2.1.5 Market Value Added MVA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 67 80

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 70 117

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Economic Value Added Pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia

33 152 93

Hubungan Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas Dengan Harga Saham Perusahaan Manakan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2 46 73