32 Dari beberapa pendapat para ahli mengenai tujuan Pendidikan
Agama Islam, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai beikut: 1.
Pendidikan Agama Islam merupakan yang memiliki sektor cukup luas tidak sempit hanya semata-mata kepentingan ukhrawi, tetapi ssektor
duniapun tidak diabaikan. 2.
Pendidikan Agama Islam adalah suatu pendidikan yang menitikberatkan kepada manusia dari sepak terjang, berpola pikir serta
dalam berinteraksi kepada lingkungannya selalu didasai oleh ajaran- ajaran Islam.
3. Bahwa tujuan akhir dari pendidikan Islam adalah mendekatkan diri
seseorang kepada sang pencipta dengan bertakwa kepada-Nya.
2. Ketaatan Beribadah
a. Pengertian Ketaatan Beribadah
Ada dua kalimat yang menjadi bahasan dalam bagian ini, yaitu pengertian ketaatan dan beribadah. Keduanya mempunyai pengertian yang
jauh berbeda, namun mempunyai keterkaitan yang tidak terpisahkan dalam aplikasinya.
Taat menurut bahasa Arab merupakan kalimat masdar dari Tha’a, Yathi’u, Tho’atan
, dengan arti kata tunduk atau patuh.
40
Sedangkan
40
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Yayasan Penyelengaraan Penterjemah Penafsir Al-Qur’an, 1973, cet. Ke-1, h. 272
33 menurut istilah, taat mempunyai pengertian sama dengan Al-Islam, yaitu
kepatuhan dan kerajinan menjalankan ibadah kepada Allah dengan jalan melaksanakan segala perintah dan aturan-Nya, serta menjauhi segala
larangan-Nya. Selanjutnya arti ibadah secara harfiah ialah Al’Abdu artinya
pelayan dan budak. Jadi, ibadah mempunyai pengertian penghambaan dan perbudakan.
41
Sedangkan yang dimaksud dengan ibadah disini ialah perbuatan yang diridhoi Allah yang diakukan oleh seorang hamba.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
نوﺪ ْ ﺎ إ ﺲْﺈْاو ْا ْ ﺎ و
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku beribadah kepada-Ku”. Q.S. Adz-Dzariyat 51:56
Jelaslah dari ayat tersebut diatas, bahwa manusia mempunyai tugas yang paling utama dalam hidupnya yaitu beribadah dan harus dilakukan
hanya semata-mata kepada Allah. Manusia adalah sebagai budak bagi Tuhannya, oleh karenanya
berkewajiban untuk senantiasa setia kepada majikannya. Manusia sebagai budak diwajibkan menghormati dan menghargai Tuhannya, ia harus
mengikuti tata cara yang telah ditentukan oleh Tuhannya sebagai sikap hormat tersebut.
Ibadah dalam Islam terbagi dalam dua macam aktifitas, yaitu :
41
Abul ‘Ala Al-Maududi, Dasar-Dasar Islam, Bandung: Pustaka, 1984, cet. Ke-1, h. 107
34 1
Ibadah Mahdhah berbentuk ubudiyah, yaitu segala bentuk pengabdian manusia yang dilakukan secara langsung vertikal kepada
Allah. Seperti shalat, zakat, puasa, dan sebagainya. 2
Ibadah Ghoir Mahdhah bentuk muamalah, yaitu segala kegiatan manusia yang bersifat keduniawian horizontal, namun diniatkan
dalam rangka melaksanakan ibadah kepada Allah. Seperti berniaga, bershodaqoh, membantu orang lain dan sebagainya.
Firman Allah :
ْﺪ ا ﻚ ﺲْ ﺎ و ةﺮ ﺂْا راﺪ ا ا كﺎ اء ﺎ ﻎ ْاو
ا
ﺎ آ ْ ﺴْ أو ﺎ ا نإ ضْرﺄْا دﺎﺴ ْا ﻎْ ﺎ و ﻚْ إ ا ﺴْ أ
ﺪﺴْ ْا ٧٧
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu untuk kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiaan
dari kenikmatan duniawi, dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu
berbuat kerusakan dimuka bumi karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. Q.S. Al-Qashash
28:77
Dari keterangan ayat tersebut diatas, bisa diambil kesimpulan, bahwa setiap tindakan manusia yang disesuaikan dengan ketentuan-
ketentuan Allah serta menjaga diri dari batas-batas yang telah ditentukan Allah adalah merupakan ibadah.
Sementara itu pengertian ketaatan beribadah bagi siswa, dimaksudkan sebagai ketaatan siswa yang bisa dilihat dari berbagai faktor,
antara lain tingkat kedisiplinan siwa dalam melaksanakan peraturan
35 sekolah, ketaatan kepada guru, sopan dan santun dalam bersikap dan
bertutur kata, rajin belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah tepat waktu, hal ini merupakan ibadah secara tak langsung horizontal siswa
kepada Allah. Di sisi lain, ketaatan siswa kepada Allah bisa dilihat dari kerajinan
siswa dalam melaksanakan ibadah ubudiyahnya, seperti shalat, puasa, dan sebagainya, sebagai pelaksanaan dari materi pelajaran pendidikan agama
Islam di sekolah, inilah yang akan menjadi perhatian khusus penulis dalam melaksanakan penelitian tersebut.
Dari pengertian-pengertian tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ibadah dimaksudkan penulis yang akan menjadi
penelitian yaitu bagaimana anak mampu mengerjakan shalat, puasa, rajin mengaji, rela mengeluarkan infak. Itulah diantaranya yang menjadi
penelitian penulis.
b. Urgensi Ketaatan Beribadah