36
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat profitabilitas, dan salah satunya dengan menggunakan rasio keuangan.
Rasio yang digunakan pun memiliki berbagai alternatif untuk digunakan, di antaranya Gross Profit Margin GPM, Operating Profit Margin
OPM, Net Profit Margin NPM, Return on Investment ROI, Return on Equity ROE, dan Return on Asset ROA. Pada penelitian ini rasio
yang digunakan yakni Return on Asset ROA.
a. Return on Asset ROA
Return On Asset ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba
secara keseluruhan. Semakin besar ROA, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan menunjukkan
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik Dendawijaya, 2003:120. Rasio return on asset yang tinggi menunjukkan efisiensi
manajemen asset, yang berarti perusahaan mampu menggunakan asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba dari penjualan dan
investasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut Wahyu Widarjo dan Doddy Setiawan, 2009:6.
Sedangkan menurut Surat Edaran BI No. 623 DPNP tanggal 31 Mei 2004, Return on Asset ROA merupakan perbandingan antara
laba sebelum pajak dengan total asset dalam satu periode. Semakin
37
besar Return on Asset ROA menunjukkan kinerja keuangan semakin baik karena pengembalian return semakin besar.
Alasan menggunakan ROA dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Devinaga Rasiah 2010:5 bahwa ROA
merupakan indikator utama dalam mengukur efisiensi manajerial. ROA juga menunjukkan bagaimana kemampuan manajemen bank
mengkonversi asset perusahaan nya menjadi pendapatan. Dan ROA adalah pengukuran berharga dalam mengukur profitabilitas antara
satu bank komersil dengan bank lainnya dalam sebuah sistem secara keseluruhan.
The ROA is primarily an indicator of managerial efficiency. It indicates how capable the management of the bank has been in
converting the institution’s assets into net earnings. The ROA is a valuable measure when comparing the profitability of one bank with
another or with the commercial banking system as a whole. A low rate might be the result of conservative lending and investment
policies or excessive operating expenses Devinaga Rasiah, 2010:2. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, yang tercantum dalam
Surat Edaran BI No. 924DPbS, secara matematis, ROA dirumuskan sebagai berikut:
38
ROA = Laba sebelum pajak x 100 Rata-rata total asset
B. Penelitian Terdahulu
Guna mendukung penelitian ini, berikut beberapa penelitian dan hasilnya yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu dan yang
memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut di antaranya :
Yuliani 2007 tentang hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sektor perbankan yang go public di BEJ. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengukur hubugan antara tingkat efisiensi operasional terhadap kinerja profitabilitas di BEJ. Dalam penelitian ini
menggunakan variabel MSDN pangsa pasar, CAR, BOPO, LDR. CAR berpengaruh signifikan positif, BOPO berpengaruh signifikan negatif
terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja profitabilitas perbankan.
Penelitian ini menggunakan metode regresi time-series cross section.
Dewi Mayasari 2008 meneliti tentang pengaruh pemberian kredit, pendapatan bunga, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada
industri perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2003-2006. Sampel yang digunakan menggunakan metode judgement sampling dengan mengambil
secara acak berdasarkan tujuan dan kriteria. Metode yang digunakan