16
2. Kredit
Istilah kredit, berasal dari perkataan latin credo, yang berarti I Believe, I Trust, saya percaya atau menaruh harapan. Perkataan credo
berasal dari kombinasi perkataan sansekerta cred yang berarti kepercayaan trust dan perkataan latin do, yang berarti saya menaruh.
Sesudah kombinasi tersebut menjadi bahasa latin, kata kerjanya dan kata bendanya menjadi credere dan creditum Veithzal Rivai dan Andria
Permata Veithzal, 2007:3-4. Pada dasarnya kredit merupakan dana yang tersimpan dalam perkiraan
bank. Bagian terbesar pekerjaan bank adalah kegiatan yang berhubungan dengan lalu lintas uang dari dan ke dalam masyarakat. Di samping
mencari laba dan memelihara pertumbuhan, bank bertujuan melayani para nasabah dengan memberikan kredit dan pelayanan dalam lalu lintas
pembayaran da peredaran uang William D Sunderlin dalam Ryza Anggraeni, 2005:8.
Dari pengertian tersebut, dapat diketahui kredit merupakan salah satu aktivitas yang dijalankan bank dalam menjalankan usahanya. Kredit
merupakan kesepakatan yang terjadi antara pihak bank sebagai pengelola dana kreditur dengan dengan pihak penerima dana kredit debitur.
Dalam kesepakatan itu, terdapat konsekuensi yang timbul bagi kedua belah pihak tersebut. Menurut Dahlan Siamat 2005:349 kredit
17
memberikan konsekuensi bagi bank dan peminjam mengenai hal-hal berikut :
a. Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh bank kreditur.
b. Kewajiban debitur mengembalikan kredit yang diterimanya c. Jangka waktu pengembalian kredit
d. Perjanjian kredit
a. Unsur-Unsur Kredit
Menurut Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal 2007:5-6 unsur-unsur kredit yaitu :
1 Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit kreditur dan penerima kredit nasabah. Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit
merupakan hubungan kerja yang saling menguntungkan. 2 Adanya kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang
didasarkan atas credit rating penerima kredit. 3 Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan
pihak lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. Janji membayar tersebut dapat berupa
janji lisan, tertulis akad kredit atau berupa instrumen Credit Instrument.
4 Adanya penyerahan barang, jasa atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit.
18
5 Adanya unsur waktu time element. Unsur waktu merupakan unsure essensial kredit. Kredit dapat ada karena unsur waktu,
baik dilihat dari pemberi kredit maupun dilihat dari penerima kredit. Misalnya, penabung memberikan kredit sekarang untuk
konsumsi lebih besar di masa yang akan datang. Produsen memerlukan kredit karena adanya jarak waktu antara produksi
dan konsumsi. 6 Adanya unsur resiko degree of risk baik di pihak pemberi kredit
maupun di pihak penerima kredit. Risiko di pihak pemberi kredit adalah resiko gagal bayar risk of default, baik karena kegagalan
usaha pinjaman komersil atau ketidakmampuan bayar pinjaman konsumsi atau karena ketidaksediaan membayar. Resiko di pihak
nasabah adalah kecurangan dari pihak kreditor, antara lain berupa pemberian kredit yang semula dimaksudkan oleh pemberi kredit
untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang dipinjamkan.
7 Adanya unsur bunga sebagai kompensasi prestasi kepada pemberi kredit. Bagi pemberi kredit, bunga tersebut terdiri dari
berbagai komponen seperti biaya modal cost of capital, biaya umum overhead cost, risk premium, dan sebagainya. Jika credit
rating penerima kredit tinggi, risk premium dapat dikurangi dengan safety discount.
19
b. Klasifikasi Kredit