Kelemahan metode ini adalah tidak mempunyai ikatan atau sanksi yang tegas, karena hanya bersifat bujukan dan ancaman yang bersifat moral dan ghaib, tidak
kongkrit yang diberikan saat itu juga. Karena itu metode ini perlu dibarengi dengan metode lain; misalnya kedisiplinan hadiah maupun keteladanan.
Metode ini dalam teori metode belajar modern dikenal dengan reward dan funisment. Yaitu suatu metode dimana hadiah dan hukuman menjadi konsekuensi
dari aktifitas belajar siswa, bila siswa dapat mencerminkan sikap yang baik maka ia berhak mendapatkan hadiah dan sebaliknya mendapatkan hukum ketika ia tidak
dapat dengan baik menjalankan tugasnya sebagai siswa. Metode reward dan funishment ini menjadi motifasi eksternal bagi siswa
dalam proses belajar. Sebab, khususnya anak-anak dan remaja awal ketika disuguhkan hadiah untuk yang dapat belajar dengan baik dan ancaman bagi
mereka yang tidak disiplin, mayoritas siswa termotifasi belajar dan bersikap disiplin.
Hal ini bisa terjadi karena secara psikologi manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat baik dan mendapatkan balasan dari perbuatan
baiknya. Penulis menyimpulkan bahwa perlu adanya janji-janji disertai bujukan
agar seseorang senang melakukan kebajikan dan menjauhi kejahatan. al-Tarhib adalah ancaman untuk menimbulakan rasa takut berbuat tidak benar, supaya
melakukan hal-hal yang baik untuk dirinya maupun untuk orang lain.
D. Kerangka Teori
Kepribadian adalah suatu totalitas yang menjadi ciri khas seseorang, yang meliputi prilaku yang nampak, prilaku batin, cara berpikir, falsafah hidupnya dan
sebagainya yang menjadi sifat dan watak seseorang, baik menyangkut fisik maupun psikis, baik yang tercermin maupun sosial tingkah laku.
Dalam pendidikan Islam banyak metode yang diterapkan dan digunakan dalam pembentukan kepribadian. Menurut An-nahlawy metode untuk
pembentukan kepribadian dan menanamkan keimanan antara lain: Metode keteladanan, Metode pembiasaan, Metode perumpamaan mengambil pelajaran,
Metode Metode ibrah dan ¸metode kedisiplinan, Metode targhib dan tarhib.
Dengan pembelajaran agama yang diajarkan di sekolah, maka diharapkan dapat mengubah pembentukan kepribadian islami siswa menjadi lebih baik,
dengan mengunakan metode keteladanan, pembiasaan, perumpamaan dan lain sebagainya.
Metode yang digunakan tersebut brtujuan untuk membiasakan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk, sehingga siswa dapat terhindar dari
lingkungan yang tidak baik, demikian juga peran orang tua sebagai pendidik utama untuk mengawasi kepribadian siswa.
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMA Negri 1 Parung. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel
bertujuan random sampling yaitu dengan penentuan subjek penelitian: guru mata pelajaran PAI kelas III. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
wawancara mendalam, pengamatan observasi partisipan dan dokumentasi serta angket. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang
berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
1. Jenis penelitian
Ditinjau dari objeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan field Research, karena data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini
diperoleh dari lapangan yaitu SMA Negri 1 Parung Bogor. Sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif Kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan
menggambarkan secara sistematis mengenai fakta-fakta yang ditemukan dilapangan bersifat verbal, kalimat, fenomena-fenomena dan tidak berupa angka-
angka.
2. Penentuan sumber data
Data merupakan keterangan-keterangan suatu hal. Pengertian sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian
ini penulis menggunakan penelitian populasi. Di mana populasi merupakan sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai ciri-ciri yang