Manfaat Penilailan Kinerja Karyawan

d. Faktor Motivasi Motivation

motivasi diartikan suatu sikap attitude pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja dilingkungan perusahaannya. Faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal mangkunegara,2005:67. Faktor internal disposisional yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang.misalnya,kinerja karyawan baik disebabkan karena mempunyai kemampuan tinggi dan seseorng itu tipe pekerja keras,sedangkan jika karyawan mempunyai kinerja yang buruk disebabkan karena orang tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orng tersebut tidak memiliki upaya – upaya untuk memperbaiki kemampuannya. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi.

3. Manfaat Penilailan Kinerja Karyawan

‘Kontribusi hasil-hasil penelaian menurut Rosidah dan Sulistiyani 2003:225 merupakan sesautu yang bersifat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan-kebijakan organisasi. Kebijakan organisasi dapat menyangkut aspek individual dan aspek organisasional” Adapun secara terperinci manfaat penilaian kinerja bagi organisasi adalah: a. penyesuaian kompensasi b. perbaikan kinerja c. kebutuhan latihan dan pengembangan Universitas Sumatera Utara d. pengambilan keputus dan penempatan promosi,motivasi,pemecatan dan perencanaan tenaga kerja e. membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Pembentukan perusahaan diawali dengan proses pengambilan perusahaan- perusahaan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses nasionalisasi. Perusahaan perkebunan asing hasil nasionalisasi selanjutnya berubah menjadi Perseroan Perkebunan Negara PPN, embrio yang turut membentuk perusahaan berasal dari NV. Rubber Cultuur Maattschappij Amsterdam RcMA dan NV. Cultuur Mij’de Oekust CMO merupakan perusahaan Perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak zaman Kolonial Hindia Belanda. Salah satu perusahaan yang terbentuk diberi nama Perusahaan Perkebunan Negara baru cabang Sumatera Utara PPN baru. Setelah beberapa kali mengalami perubahan bentukstatus hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan Pemerintah Republik Indonesia. Kemudian pada tahun 1968 PPN oleh Pemerintah di restrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan PNP. Selanjutnya pada tahun 1974 status hukum diubah menjadi Perseroan Terbatas PT dan diberi nama PT. Perkebunan Persero. Dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha, perusahaan- perusahaan dalam lingkungan BUMN Sub Sektor perkebunan melakukan kegiatan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi. Selain itu, dilakukan perampingan struktur organisasi dari program restrukturisasi tersebut telah dilakukan penggabungan 27 BUMN perkebunan, yaitu PT. Perkebunan I sampai PT. Universitas Sumatera Utara