Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Model persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Nilai konstanta a adalah 0,13849; artinya jika pola sosialisasi nilainya adalah 0,13849 maka tingkat penyesuaian diri nilainya sebesar . 2 Nilai koefisien regresi variabel pola sosialisasi pesantren b adalah 0,181; dapat diartikan bahwa pola sosialisasi pesantren terhadap tingkat penyesuaian diri nilainya sebesar 0,181. nilai t hitung sebesar 5.559 sedangkan t tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikasi 0,052 = 0,025 dengan derajat kebebasan df = n-2 atau 59-2 = 57, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,002- 2,002. Jadi dapat disimpulkan t hitung t tabel 5,559 2,002 maka Ho ditolak artinya ada pengaruh pola sosialisasi terhadap tingkat penyesuaian diri.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan teori sebelumnya, menyatakan bahwa pola sosialisasi mempengaruhi tingkat penyesuaian diri. Sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Kamanto Sunarto bahwa Pola sosialisasi berdasarkan cara yang digunakan secara berbeda akan mempengaruhi anak dalam tingkat kemandirian, kepemimpinan dan kemampuan untuk bekerja dengan orang lain. Pola sosialisasi berdasarkan cara yang digunakan tersebut dibagi menjadi dua yaitu pola sosialisasi represif dan pola sosialisasi partisipatif. Dalam penelitian ini pola sosialisasi yang dilakukan oleh agen sosialisasi setelah keluarga yaitu sekolah. Sekolah dibedakan menjadi dua yaitu sekolah pesantren dan sekolah umum. Dalam teori Pola sosialisasi pesantren menggabungkan antara represif dan partisipatif. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil angket yang menunjukkan nilai yang seimbang antara represif dan partisipatif. Selain itu hasil wawancara yang dilakukan kepada mahasiswa lulusan pesantren menyatakan bahwa aturan bersifat ketat, hukuman dan hadiah berupa simbolis, dan komunikasi dua arah. Sehingga pola sosialisasi yang dipakai oleh pesantren fleksibel. Pola sosialisasi sekolah umum tidak jauh berbeda dengan pesantren dalam teori maupun hasil angket dan wawancara yaitu memakai pola sosialisasi gabungan. Dari hasil uji hipotesis adanya hubungan dan pengaruh antara pola sosialisasi terhadap tingkat penyesuaian diri. Hal tersebut berkaitan dengan hasil penelitian terdahulu tentang pengaruh pola sosialisasi terhadap tingkat penyesuaian diri. Hasil penelitian sebelumnya bahwa pola sosialisasi keluarga yang berpengaruh terhadap tingkat penyesuaian diri yaitu pola sosialisasi represif yang diterapkan. Sedangkan dalam penelitian ini pola sosialisasi yang diterapkan di sekolah walaupun pola sosialisasi memakai pola gabungan tetapi memiliki pengaruh terhadap tingkat penyesuaian diri hal itu karena ada pengaruh lain yaitu keluarga.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis masih menemukan berbagai keterbatasan dalam penelitian, adapun beberapa keterbatasan penelitian yaitu sebagai berikut: a. Adanya keterbatasan kemampuan yang tidak terjangkau baik dalam tenaga, waktu dan pemikiran yang kurang optimal sehingga terdapat beberapa kekurangan dalam penelitian ini. b. Dalampengisian angket banyak mahasiswa yang tidak mengungkapkan jawaban dengan sungguh-sungguh meskipun sudah diadakan uji coba baik uji validitas maupun uji reliabilitas. c. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada pokok bahasan pola sosialisasi pesantren dan sekolah umum saja tidak meneliti tentang latar belakang keluarga atau pola sosialisasi yang diterapkan dalam keluarga. 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya tentang perbedaan pengaruh pola sosialisasi terhadap tingkat penyesuaian diri maka diperoleh kesimpulan: 1. Pola sosialisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penyesuaian diri mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Semester VI FITK UIN Serta ada hubungan antara kedua variabel tersebut. Pola sosialisasi yang dipakai oleh sekolah adalah pola sosialisasi gabungan yaitu represif dan partisipatif baik dari latar belakang pesantren maupun sekolah umum. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil perhitungan angket dan wawancara. Pola sosialisasi mempengaruhi tingkat penyesuaian diri dalam aspek tingkat kemandirian, kepemimpinan dan kemampuan untuk bekerja dengan orang lain

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan, ialah: 1. Adanya kerjasama antara keluarga dan sekolah pesantrensekolah umum dalam pola sosialisasipola asuh anak. 2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang perbedaan pesantren dan sekolah umum. 3. Untuk penelitian selanjutnya bisa lebih mendalam dengan pendekatan kualitatif dengan meniliti latar belakang keluarga dan lingkungan lain selain sekolah. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu Sosiologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007. Ali, Sambas muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi Regresi Dan Jalur Dalam Penelitian, Bandung: CV Pustaka Setia, 2007. Bahtiar, Ahmad Sebayang, “Definisi Mahasiswa Menurut Para Ahli ”,http:unpaztoday.wordpress.com, 13 maret 2014. Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011. Departemen Pendidikan Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2008. Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Proposal Perubahan Nama Program Studi Tadris IPS Menjadi Program Studi Pendidikan IPS Jurusan Pendidikan IPS, Ciputat: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Gerungan, W. A, Psikologi Sosial, Bandung: PT Refika Aditama, 2004. Ghozali , Imam, Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2011. Gunawan , Rudy, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi, Bandung: Alfabeta, 2013. Holstein, Herman, Murid Belajar Mandiri, Bandung: Remadja Karya, 1984. Sarwono, Jonathan Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14, Yogyakarta: ANDI, 2006. Sofa, Pakde, “Pengertian, Ruang Lingkup dan Tujuan IPS” http:massofa.wordpress.com13 maret 2014. Idi, Abdullah, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada , 2011. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1999.