BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diperoleh melalui pengumpulan data terhadap 43 responden yaitu keuarga yang memiliki lansia di Desa Sukajadi Kecamatan Hinai
Kabupaten Langkat dari tanggal 10 Oktober sampai dengan 1 Desember 2009. Penyajian data meliputi karakteristik responden dan kuesioner perawatan keluarga
terhadap lansia di Desa Sukajadi Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat.
Karakteristik Responden
Tabel 1.Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden n=43 No. Karakteristik Responden
n 1.
Usia 15-30 tahun
31-45 tahun 46-60 tahun
60 tahun 15
19 8
1 34,9
44,2 18,6
2,3 2.
Jenis Kelamin Pria
Wanita 43
100 3.
Agama Islam
Kristen Budha
Hindu 43
100
4. Suku
Batak Aceh
Jawa Melayu
Minang Dan lain-lain
43 100
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan No.
Karakteristik Responden n
5. Pekerjaan
Tidak Bekerja Pegawai SwastaWiraswasta
PNSTNIPOLRI BuruhPetani
Pensiunan PNSTNIPOLRI 6
13 4
20 4,0
30,2 9,3
46,5
6. Penghasilan Keluarga
Rp 500.000 Rp 500.000-Rp 1.000.000
Rp 1.000.000-Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
31 12
72,1 27,9
7. Jumlah Anggota Keluarga
2 orang 3 orang
4 orang 5 orang
5 orang 3
6 9
13 12
7,0 14,0
20,9 30,2
27,9
8 Hubungan Responden dengan Lansia
Anak Menantu
Istri Suami
Kakak Abang Adik
Cucu 26
9 6
2 60,5
20,9 14,0
4,7
Dari tabel 1 didapatkan hasil tentang karekteristik responden yaitu sebagian besar responden berusia 31-45 tahun yaitu sebanyak 19 orang 44,2,
sedangkan jenis kelamin responden mayoritas adalah wanita yaiti 43 orang 100, demikian juga dengan agama responden, mayoritas responden beragama
Islam yaitu 43 orang 100, dan mayoritas responden juga bersuku Jawa yaitu 43 orang 100. pekerjaan responden sebagian adalah sebagai buruhpetani yaitu
Universitas Sumatera Utara
dengan jumlah 20 orang 46,5, dan sebagian besar penghasilan keluarga berkisar antara Rp 500.000-Rp 1.000.000 yaitu sebanyak 31 orang 72,1.
Keluarga yang memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 5 orang hanya sebagian yaitu 13 keluarga 30,2, dan hubungan responden dengan lansia
sebagian besar adalah sebagai anak yaitu sebanyak 26 orang 60,5.
Perawatan Keluarga terhadap Lansia di Desa Sukajadi Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat
Tabel 2. Distribusi frekuensi dan persentase perawatan keluarga terhadap lansia di Desa Sukajadi Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat n=43
No Pernyataan
TP n
JR n
KD n
SR n
SL n
A. 1.
Perawatan Fisik Menyiapkan makanan
dengan gizi seimbang untuk lansia.
1534,9 1534,9
1023,3 37,0
2. Mengingatkan lansia
untuk makan. 12,3
24,7 1023,3
3069,8
3. Mengingatkan lansia
untuk mandi. 12,3
614,0 1739,5
1944,2
4. Mengingatkan lansia
untuk mencuci tangan sebelum makan.
614,0 1739,5
1432,6 614,0
5. Mengingatkan lansia
untuk memakai alas kaki jika keluar rumah.
49,3 1739,5
818,6 1125,6
37,0
6. Membantu memotong
kuku lansia. 2660,5
920,9 716,3
12,3
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan No. Pernyataan
TP JR
KD SR
SL 7.
Mencuci pakaian lansia.
818,6 3581,4
8. Memeriksakan
kesehatan lansia secara teratur.
3069,8 1023,3 24,7
12,3
9. Bila lansia sakit,
keluarga membawanya ke pelayanan
kesehatan. 24,7
1227,9 2967,4
10. Mengingatkan lansia
untuk minum obat, jika ada.
1330,2 3069,8
11. Menyiapkan air putih air minum untuk lansia
24,7 4195,3
12. Mengingatkan lansia
untuk istirahat tidur. 37,0
12,3 716,3
2353,5 920,9
13. Mengingatkan lansia
untuk berolahraga 2762,8 1330,2
24,7 12,3
14. Membersihkan lantai
kamar mandi agar lansia tidak jatuh.
24,7 2251,2
1944,2
B. 15.
Perawatan Psikis Menemani lansia untuk
mengobrol. 12,3
1330,2 2251,2
716,3
16. Mendengarkan keluhan
lansia dan memberikan respon terhadap
keluhannya tersebut. 12,3
2865,1 1432,6
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan No. Pernyataan
TP JR
KD SR
SL 17.
Menjaga perasaan lansia, baik dalam
berbicara atau bertingkah laku
terhadap lansia. 2967,4
1432,6
18. Membiarkan lansia
melakukan kegiatan dalam batas
kemampuan dan hobi yang dimilikinya.
1227,9 3172,1
19. Melibatkan lansia
dalam musyawarah keluarga.
511,6 1637,2
2251,2
20. Mendengarkan nasehat
lansia. 24,7
2251,2 1944,2
C. 21.
Perawatan Sosial Memfasilitasi lansia
berkumpul dengan teman sebayanya untuk
mengobrol. 12,3
12,3 1330,2
1637,2 1227,9
22. Memfasilitasi lansia
untuk mengikuti kegiatan kelompoknya
seperti yasinan, arisa n, dll.
2251,2 716,3
49,3 49,3
614,0
23. Mengantar lansia
berkunjung ke rumah kerabat yang lain.
1125,6 1432,6 1432,6
49,3
24. Memfasilitasi lansia
untuk berekreasi misal jalan-jalan, menonton
televisi mendengarkan radio, atau hiburan-
hiburan lain. 24,7
37,0 2148,8
1739,5
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan No. Pernyataan
TP JR
KD SR
SL D.
25.
Perawatan Ekonomi Menyiapkan pakaian
lansia membelikan pakaian lansia, jika
lansia membutuhkan. 12,3
818,6 1227,9
1637,2 614,0
26. Menabung untuk
keperluan lansia. 24,7
1330,2 1534,9 1227,9
12,3
E. 27.
Perawatan Spiritual Mengingatkan lansia
untuk beribadah. 818,6
716,3 1432,6
1023,3 49,3
28. Membersihkan
perlengkapan ibadah lansia.
716,3 614,0
1227,9 1432,6
49,3
29. Menjaga ketenangan
lingkungan saat lansia mengerjakan ibadah.
818,6 24,7
716,3 1841,9
818,6
30. Menemani lansia pada
saat mengerjakan ibadah.
1841,9 1227,9 920,9
37,0 12,3
Tabel 2 menunjukkan hasil penelitian tentang perawatan keluarga terhadap lansia, dimana untuk perawatan fisik keluarga terhadap lansia hanya
7,0 responden yang selalu menyiapkan makanan dengan gizi seimbang untuk lansia, sedangkan persentase tertinggi terlatak pada jawaban jarang dan kadang-
kadang yaitu masing-masing 34,9. Sebagian besar 69,8 responden menyatakan selalu mengingatkan lansia untuk makan, dan hanya 44,2
responden yang menyatakan selalu mengingatkan lansia untuk mandi. Pernyataan reponden yang selalu mengingatkan lansia untuk mencuci tangan sebelum makan
Universitas Sumatera Utara
tidak ada, sedangkan persentase tertinggi terletak pada jawaban jarang yaitu 39,5. Responden yang menyatakan selalu mengingatkan lansia untuk memakai
alas kaki jika keluar rumah hanya 7,0, sedangkan persentase tertinggi terlatak pada jawaban jarang yaitu 39,5. Responden yang menyatakan selalu membantu
memotong kuku lansia tidak ada, sedangkan persentase tertinggi terletak pada jawaban tidak pernah yaitu 60,5. Sebagian besar 81,4 responden
menyatakan selalu mencuci pakaian lansia, hanya 2,3 responden yang menyatakan selalu memeriksakan kesehatan lansia secara teratur, sedangkan
persentase tertinggi terletak pada jawaban tidak pernah yaitu 69,8. Sebagian besar 67,4 responden menyatakan selalu membawa ke pelayanan kesehatan
bila lansia sakit. Sebagian besar 69,8 responden menyatakan selalu mengingatkan lansia untuk minum obat. Dan sebagian besar juga 95,3
responden menyatakan selalu menyiapkan air putih air minum untuk lansia. Hanya 20,9 responden yang menyatakan selalu mengingatkan lansia untuk
istirahat tidur, sedangkan persentase tertinggi terletak pada jawaban sering yaitu 53,5. Pernyataan responden yang menyatakan selalu meningatkan lansia untuk
berolahraga tidak ada, sedangkan persentase tertinggi terdapat pada jawaban tidak pernah yaitu 62,8. Hanya sebagian responden saja 44,2 menyatakan selalu
membersihkan lantai kamar mandi agar lansia tidak jatuh, sedangkan persentase tertnggi terletak pada jawaban sering yaitu 51,2.
Untuk perawatan psikis keluarga terhadap lansia hanya 16,3 responden yang menyatakan selalu menemani lansia untuk mengobrol, sedangkan
persentase tertinggi terletak pada jawaban sering yaitu 51,2. Pernyataan
Universitas Sumatera Utara
responden yang menyatakan selalu mendengarkan keluhan lansia dan memberikan respon terhadap keluhannya tersebut hanya 32,6, sedangkan persentase tertinggi
terletak pada jawaban sering yaitu 65,1. Hanya dua jawaban responden untuk pernyataan keluarga menjaga perasaan lansia, baik dalam berbicara atau
bertingkah laku terhadap lansia, yaitu jawaban responden yang menyatakan selalu 32,6 dan responden yang menyatakan sering 67,4. Sebagian besar responden
72,1 menyatakan selalu membiarkan lansia melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya, dan sebagian besar juga 51,2
responden menyatakan selalu melibatkan lansia dalam musyawarah keluarga. Hanya 44,2 responden yang menyatakan selalu mendengarkan nasehat lansia,
sedangkan persentase tertinggi terdapat pada jawaban sering yaitu 51,2. Untuk perawatan sosial keluarga terhadap lansia, persentase untuk
jawaban responden yang menyatakan selalu memfasilitasi lansia berkumpul dengan teman sebayanya untuk mengobrol hanya 27,9, sedangkan persentase
tertinggi terdapat pada jawaban sering yaitu 37,2. Hanya 14,0 responden yang menyatakan selalu memfasilitasi lansia untuk mengikuti kegiatan kelompoknya
seperti yasinan, arisan, dll., sedangkan persentase tertinggi terdapat pada jawaban tidak pernah yaitu 51,2. Hanya 9,3 responden yang selalu mengantar
lansia berkunjung ke rumah kerabat yang lain, sedangkan persentase tertinggi terdapat pada jawaban sering yaitu 32,6. Dan hanya 39,5 responden yang
menyatakan selalu memfasilitasi lansia untuk berekreasi misal jalan-jalan, menonton televisi mendengarkan radio, atau hiburan-hiburan lain, sedangkan
persentase tertinggi terdapat pada jawaban sering yaitu 48,8.
Universitas Sumatera Utara
Untuk perawatan ekonomi keluarga terhadap lansia hanya 14,0 responden yang menyatakan selalu menyiapkan pakaian lansia membelikan
pakaian lansia, jika lansia membutuhkan, sedangkan persentase tertinggi terdapat pada jawaban sering yaitu 37,2. Hanya 2,3 responden yang selalu menabung
untuk keperluan lansia, sedangkan persentase tertinggi terdapat pada jawaban kadang-kadang yaitu 34,9.
Untuk perawatan spiritual keluarga terhadap lansia hanya 9,3 responden yang menyatakan selalu mengingatkan lansia untuk beribadah,
sedangkan persentase tertinggi terdapat pada jawaban kadang-kadang yaitu 32,6. Dan hanya 9,3 responden yang selalu membersihkan perlengkapan
ibadah lansia, sedangkan persentase tertinggi terdapat pada jawaban sering yaitu 32,6. Hanya 18,6 responden yang menyatakan selalu menjaga ketenangan
lingkungan saat lansia mengerjakan ibadah, sedangkan persentase tertinggi terdapat pada jawaban sering yaitu 41,9. Dan hanya 2,3 responden yang
menyatakan selalu menemani lansia pada saat mengerjakan ibadah, sedangkan persentase tertinggi terdapat pada jawaban tidak pernah yaitu 41,9.
Tabel 3. Kategori perawatan keluarga terhadap lansia No
Kategori n 1.
2. 3.
4. Perawatan keluarga sangat baik 8 18,7
Perawatan keluarga baik 28 66,0 Perawatan keluarga sedang 7 16,3
Perawatan keluarga buruk 0 0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 43 responden sebagian besar masuk ke dalam kategori perawatan keluarga baik sebanyak 28 keluarga 66,0, dan
dalam kategori perawatan keluarga sangat baik sebanyak 8 keluarga 28,7.
2.Pembahasan
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perawatan keluarga terhadap lansia sebagian besar masuk ke dalam kategori perawatan baik yaitu sebanyak 28
keluarga 66,0. Hal ini menggambarkan bahwa perawatan keluarga terhadap lansia di Desa Sukajadi Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat sudah baik. Peneliti
berasumsi bahwa hal ini dipengaruhi oleh jenis kelamin dan hubungan responden dengan lansia lansia tinggal bersama anak perempuannya, karena dari data yang
diperoleh responden wanita sebanyak 43 orang 100, dan responden yang mempunyai hubungan dengan lansia sebagai anak sebanyak 26 orang 60,5.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pandangan dari Tachman 1999, yang mengemukakan bahwa tempat yang baik bagi lansia adalah tempat tinggalnya
sendiri dengan anggota keluarga lainnya. Perawatan yang dilakukan oleh anak sendiri diduga lebih memberikan rasa aman dan nyaman, karena mereka lebih
toleran terhadapnya dibandingkan kerabat atau orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sistem budaya yang menjunjung tinggi pengabdian terhadap orang tua
masih ada. Dalam hal ini anak wanita biasanya lebih berperan dalam perawatan lansia daripada anak pria karena biasanya pria memiliki tanggung jawab penuh
mencari nafkah untuk keluarga, sehingga perhatian atau kepeduliannya kurang terhadap lansia. Dan hal ini juga sesuai dengan ungkapan Darmojo 1999, yaitu
Universitas Sumatera Utara
bahwa umumnya keluarga yang merawat lansia di rumah, terutama dilakukan oleh anak perempuan. Selain itu, perawatan keluarga mungkin juga dipengaruhi oleh
suku karena berdasarkan data yang diperoleh responden suku jawa 43 orang 100, hal ini mungkin berkaitan dengan budaya suku jawa yang sejalan dengan
pendapat Hesti 2009, yang menyatakan bahwa suku jawa menjunjung tinggi kehormatan yaitu bersikap hormat dan sopan kepada orang yang lebih tua, apalagi
orangtuanya sendiri. Suku jawa mempunyai sifat yang ingin selalu menjaga keharmonisan atau keserasian atau menghindari konflik. Suku jawa juga
mempunyai nilai kekeluargaan yang tinggi, oleh sebab itu tidak ada batasan untuk berhubungan dengan orang yang lebih tua, hanya saja harus berbicara dan
bersikap lembut. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil penelitian pada perawatan psikis keluarga terhadap lansia yang menunjukkan bahwa 16,3 responden selalu
menemani lansia untuk mengobrol, sedangkan 51,2 responden menyatakan sering. Dan 32,6 responden menyatakan selalu mendengarkan keluhan lansia
dan memberikan respon terhadap keluhannya tersebut, sedangkan 65,1 responden menyatakan sering. Sebagian besar responden 86,0 menyatakan
selalu membiarkan lansia melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya. Dan sebagian besar juga 72,1 responden menyatakan selalu
mendengarkan nasehat lansia. Keluarga adalah sebagai pemberi perawatan terhadap lansia yang
meliputi perawatan fisik, psikis, sosial, ekonomi dan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawatan fisik yang dilakukan oleh keluarga terhadap lansia
yaitu sebagian besar responden menyatakan kadang-kadang dan jarang
Universitas Sumatera Utara
menyiapkan makanan dengan gizi seimbang, yang masing-masing 34,9. Sebagian besar responden 39,5 menyatakan jarang mengingatkan lansia
mencuci tangan sebelum makan. Dan sebagian besar juga 39, responden jarang mengingatkan lansia memakai alas kaki jika keluar rumah. Sedangkan
69,8 menyatakan tidak pernah memeriksakan kesehatan secara teratur dan sebagian besar juga 62,8 responden tidak pernah mengingatkan lansia untuk
berolahraga. Hal ini berbeda dengan cara hidup sehat pada lansia menurut Depkes 1991 yang meliputi ; makan makanan yang bergizi dan seimbang, menjaga
kebersihan dan memeriksakan kesehatan secara teratur. Jika dilihat dari kondisi keluarga di Desa Sukajadi tersebut, hal ini mungkin disebabkan karena pendapat
keluarga yang sebagian besar 72,1 hanya berkisar antara Rp 500.000-Rp .000.000, sehingga sebagian besar responden hanya kadang-kadang atau jarang
menyiapkan makanan dengan gizi seimbang dan sebagian besar juga responden tidak pernah memeriksakan kesehatan lansia secara teratur karena sebagian besar
lansia juga masih kelihatan sehat, sedangkan sebagian besar juga 67,4 responden selalu membawa ke pelayanan kesehatan hanya jika lansia sakit. Selain
itu mungkin juga karena pekerjaan responden yang sebagian besar adalah sebagai buruh petani, yang menyebabkan responden jarang di rumah dari pagi sampai
petang. Walaupun responden yang bekerja sebagai petani siang hari pulang ke rumah, tetapi itu hanya untuk makan dan istirahat saja, dan setelah itu pergi lagi
ke sawah ladang, sehingga sebagian besar responden jarang mengingatkan lansia untuk mencuci tangan sebelum makan, mengingatkan lansia untuk memakai alas
Universitas Sumatera Utara
kaki jika keluar rumah, dan tidak pernah membantu memotong kuku lansia karena lansia juga masih bisa memotong kukunya sendiri.
Hasil penelitian perawatan sosial keluarga terhadap lansia menunjukkan bahwa sebagian besar responden 37,2 sering memfasilitasi
lansia berkumpul dengan teman sebayanya untuk mengobrol. Sebagian besar responden 51,2 tidak pernah memfasilitasi lansia untuk mengikuti kegiatan
kelompoknya. Dan sebagian besar juga 32,6 responden kadang-kadang atau sering mengantar lansia berkunjung kerumah kerabat yang lain, sedangkan
sebagian besar 48,8 responden juga sering memfasilitasi lansia untuk berekreasi misal jalan-jalan, nonton televisi, mendengarkan radio atau hiburan-
hiburan yang lain. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Setiti 2007, yang menyebutkan bahwa keluarga berusaha memberikan kabar orang di
lingkungannya dan berita secara umum. Pada sisi lain, lanjut usia diantar cucu atau anggota keluarga lain untuk bertemu dengan teman sebaya, juga dengan
teman sekelompok. Lanjut usia juga diberikan kegiatan bersama kelompoknya yaitu kelompok keagamaan, olah raga, pengajian, yasinan, arisan, kelompok
silaturahmi, kelompok adat dan lain-lain. Dan hal ini juga berbeda dengan pendapat Nugroho 2000, yang menyebutkan bahwa keluarga memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada para lansia untuk melakukan rekreasi, misal; jalan-jalan pagi, menonton film, atau hiburan-hiburan lain. Para lansia perlu
dirangsang untuk mengetahui dunia luar seperti menonton televisi dan membaca surat kabar atau majalah. Jika dilihat dari kondisi di desa tersebut, sebagian besar
lansia lebih suka melakukan kegiatan seperti membersihkan rumah dan mencari
Universitas Sumatera Utara
kayu bakar untuk memasak daripada menonton televisi, mendengarkan radio atau berkumpul dengan teman sebayanya untuk mengobrol. Di desa tersebut juga tidak
ada kegiatan khusus untuk lansia, sehingga sebagian besar lansia tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok, walaupun ada sebagian kecil dari mereka yang
kadang-kadang mengikuti yasinan khusus ibu-ibu, tetapi itu hanya untuk menggantikan anak cucunya yang tidak dapat hadir.
Hasil penelitian perawatan ekonomi keluarga tehadap lansia menunjukkan bahwa sebagian besar responden 37,2 menyatakan sering
membelikan pakaian jika lansia membutuhkannya dan sebagian besar juga 34,9 responden kadang-kadang menabung untuk lansia. Hal ini berbeda
dengan hasil penelitian Setiti 2007 yang menyatakan bahwa keluarga harus memenuhi kebutuhan dasar hidup lansia. Jika dilihat dari kondisi di desa tersebut,
lansia jarang meminta pakaian kepada keluarga selain karena keadaan ekonomi yang sulit, juga karena lansia lebih sering di rumah dan jarang berpergian jauh.
Demikian juga kaluarga hanya kadang-kadang menabung untuk lansia karena keluarga lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan dasar keluarga.
Hasil penelitian perawatan spiritual keluarga terhadap lansia menunjukkan bahwa sebagian besar responden 34,9 kadang-kadang
mengingatkan lansia untuk beribadah, dan 32,6 responden kadang-kadang membersihkan perlengkapan ibadah lansia. Sebagian besar responden 41,9
sering menjaga lingkungan saat lansia mengerjakan ibadah. Dan sebagian besar juga 41,9 responden tidak pernah menemani lansia pada saat mengerjakan
ibadah. Hal ini berbeda dengan pendapat Nugroho 2000 yang menyebutkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa keluarga harus dapat memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya. Jika dilihat dari kondisi
di desa tersebut, karena sebagian besar lansia sudah rutin mengerjakan ibadah, jadi responden hanya kadang-kadang saja mengingatkan lansia untuk beribadah,
dan keluarga membersihkan perlangkapan ibadah lansia jika sudah kelihatan kotor atau bau. Dalam mengerjakan ibadah sebagian besar lansia tidak penah ditemani
oleh keluarga karena keluarga sendiri sering sibuk dengan urusannya masing- masing dan tidak ada kebiasaan mengerjakan ibadah bersama-sama.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Penelitian tentang Perawatan Keluarga terhadap Lansia di Desa Sukajadi Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat menghasilkan kesimpulan dan
rekomendasi sebagai berikut;
1. Kesimpulan