BAB. II GAMBARAN LOKASI PENELITIAN SECARA UMUM
A. Gambaran Desa Pardomuan Nauli Hutatinggi 2.1 Letak dan Keadaan Alam
Desa Hutatinggi merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Toba Samosir, Kecamatan Laguboti, Desa ini merupakan bagian dari Desa
Pardomuan Nauli tetapi masyarakat luar lebih mengenal Desa ini sebagai Desa Hutatinggi. Desa ini mempunyai luas wilayah kurang lebih 395 Ha, dengan batas-
batas administratif desa yaitu: Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Provinsi
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sittong Marnipi Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Simatibung
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ujung Tanduk Desa Pardomuan Nauli Hutatinggi letaknya tidak jauh dari kota Laguboti,
hanya berjarak sekitar kurang lebih 1.5 km dari kota Laguboti, untuk sampai ke Desa Pardomuan Nauli Hutatinggi maka dari Kota Medan akan melalui kota
Siantar kemudian Parapat yang merupakan salah satu daerah pariwisata di Toba Samosir, dengan perjalanan sekitar lebih kurang 2 jam dari Parapat menuju
Laguboti, kemudian pemberhentian terakhir untuk menuju Desa Pardomuan Nauli Hutatinggi yaitu Simpang Sirongit, jarak dari Simpang Sirongit menuju Desa
Pardomuan Nauli Hutatinggi sekitar kurang lebih 100 m. Alat transportasi menuju Desa Pardomuan Nauli yaitu becak motor dan
angkutan umum, biasanya untuk angkutan umum hanya ada pada saat menjemput
Universitas Sumatera Utara
anak sekolah pada pagi hari dan mengantar anak sekolah pulang pada siang hari. Adapun angkutan umum masuk ke Desa Pardomuan Nauli diluar jam berangkat
dan jam pulang anak sekolah, maka angkutan umum tersebut hanya ada pada saat mengantar para ibu-ibu yang pulang dari pasar sedangkan becak motor lancar
setiap saat. Secara garis besar wilayah Desa Pardomuan Nauli dipergunakan untuk
persawahan, perkebunan, perumahan dan pekarangan penduduk, serta rawa-rawa yang belum dimanfaatkan warga desa untuk persawahan. Keadaan tanah yang
cukup subur di daerah ini membuat para warga desa tertarik untuk membuka persawahan, sehingga penggunaan tanah menurut data pada tahun 2008 adalah
sebagai berikut : Tanah rawa-rawa
5 ha Tanah perumahan pekarangan
30 ha Tanah perkebunan
70 ha Tanah persawahan
235 ha Lain-lain
55 ha Jalan menuju Desa Pardomuan Nauli sudah diaspal sehingga kendaraan
dapat berjalan dengan lanacar menuju Desa Pardomuan Nauli maupun menuju desa lain yang harus melalui Desa Pardomuan Nauli tersebut. Adapun keadaan
tanah di Desa ini masih ada sedikit tanah yang kurang subur karena masih adanya tanah merah sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh warga Desa Pardomuan
Nauli. Persawahan di Desa Pardomuan Nauli tidak dipengaruhi oleh curah hujan,
karena pengairan di Desa ini masih sangat lancar karena dekat dengan
Universitas Sumatera Utara
pegunungan, jadi untuk pengairan ke sawah penduduk Desa Pardomuan Nauli memanfaatkan air dari pegunungan yang masih di tumbuhi oleh pepohonan yang
rindang dan segar. Untuk keadaan iklim di Desa Pardomuan Nauli ini curah hujan tidak dapat ditentukan berapa curah hujan per tahunnya, tetapi pada musim hujan
yaitu sekitar bulan September hingga Desember suhu minimum di desa Pardomuan Nauli cukup dingin yakni sekitar 26° c, tetapi sejak adanya pemanasan
global keadaan iklim di wilayah ini cukup sulit untuk ditentukan dan suhu di wilayah ini pun semakin bergeser dari suhu biasanya pada musim hujan,
sedangkan untuk musim kemarau suhu maksimum siang hari di desa Pardomuan Nauli yaitu 29°c hingga 30°c, tetapi pada malam dan pagi hari suhunya cukup
dingin sekitar 27°c. Keadaan iklim diatas tidak terlalu berpengaruh dengan jenis flora dan
fauna, adapun pengaruh yang tampak yaitu pada perkebunan warga yang masih membutuhkan air untuk kelembaban tanah dan menjaga kesuburan tanah,
sedangkan untuk hewan tidak berpengaruh karena di desa ini tidak ada hutan yang menjadi tempat tinggal dari hewan-hewan hutan, hewan yang ada hanyalah hewan
peliharaan penduduk. Di pinggiran Desa ini ada sebuah sungai yang mengalir dari sekitar pinggir
Desa Pardomuan Nauli menuju ke Desa sebelah yang berbatasan dengan jalan Propinsi, sebagian warga Desa Pardomuan Nauli memanfaatkan air dari sungai ini
untuk mengairi sawah yang kebetulan dekat dengan sungai tersebut, keadaan airnya cukup jernih dan masih berbatu.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Keadaan Penduduk