Perumusan Masalah Pengertian Promosi

79 perencanaan pemasaran yang tepat untuk dapat mencapai target yang di kehendaki perusahaan. Begitu juga dengan Bioskop 21 Sun Plaza Medan. Dari latar belakang tersebut di atas penulis mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Penetapan Harga dan Promosi Penjualan Tiket Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan“.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Apakah faktor bauran pemasaran berupa harga price dan promosi promotion mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Boskop 21 Sun Plaza Medan ? 2. Variabel manakah yang berpengaruh secara dominan di antara penetapan harga price dan promosi promotion penjualan dalam mempengaruhi keputusan pembelian pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan? C.Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah sintesa tentang hubungan beberapa variabel yang diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang di deskripsikan. Kerangka konseptual merupakan dasar dalam pembuatan hipotesis Kuncoro,2003:49. Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan, maka dibuat suatu kerangka konseptual sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 80 Sumber : Kuncoro, 2003:46, diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual D. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya perlu diuji Sugiyono,2006:51. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual maka hipotesis yang dikemukakan peneliti adalah : 1. Variabel harga price dan promosi promotion memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan. 2. Variabel promosi promotion merupakan variabel yang berpengaruh dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan. Harga X 1 Keputusan Pembelian Y Promosi X 2 Universitas Sumatera Utara 81

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui pengaruh variabel harga price dan promosi promotion terhadap keputusan pembelian pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan. b. Mengetahui variabel yang berpengaruh secara dominan terhadap keputusan pembelian pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan.

2. Manfaat penelitian

a. Bagi Perusahaan Memberikan saran dan masukan dalam hal bauran pemasaran sebagai strategi untuk meningkatkan volume penjualan tiket pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan. b. Bagi Penulis Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai bauran pemasaran, khususnya tentang penetapan harga pricing dan promosi promotion. c. Bagi peneliti lain Sebagai bahan referensi penelitian sejenis yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh penetapan harga dan promosi terhadap keputusan pembelian. Universitas Sumatera Utara 82

F. Metodologi Penelitian 1. Batasan dan identifikasi variabel penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan varibel terikat. Variabel independen sering disebut stimulus, prediktor. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat atau dependen. Pada penelitian ini penulis membatasi faktor-faktor yang mempengaruhi tkeputusan pembelian hanyalah pada faktor bauran pemasaran berupa harga price dan promosi promotion.

2. Defenisi Operasional Variabel

Untuk menjelaskan variabel-variabel dalam suatu penelitian, diperlukan defenisi operasional dari masing-masing variabel. Defenisi variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Bebas Independent Variable 1. Harga price Harga adalah nilai nominal yang ditetapkan oleh pihak produsen sebagai imbalan atas produk atau jasa yang dihasilkannya untuk konsumen. Indikatornya : a Tingkat harga yang ditetapkan, b Perbandingan harga dengan pesaing sejenis, c Potongan harga maupun bonus yang diberikan , dan d Kesesuaian harga dengan fasilitas yang diberikan. Universitas Sumatera Utara 83 2. Promosi promotion Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kontuinitas, kuantitas, serta meningkatkan kualitas penjualan, untuk meningkatkan kegiatan pemasaran barang atau jasa dari suatu perusahaan, tak cukup hanya mengembangkan produk, menggunakan saluran distribusi dan saluran harga yang tepat, tapi juga didukung oleh kegiatan promosi. Indikatornya adalah : a periklanan advertising b promosi penjualan sales promotion c publisitas publicity d pemasaran langsung direct marketing Dari bentuk-bentuk promosi yang ada, sarana periklanan memegang peranan penting di mana hampir semua jenis periklanan digunakan oleh pihak perusahaan seperti membagi-bagikan brosur, stiker dan megiklankan jadwal premiere film melalui berbagai media, baik media massa maupun elektronik. b. Variabel Terikat Dependent Variable Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat keputusan pembelian pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan. Adapun indikatornya adalah faktor-faktor yang mendorong konsumen menganbil keputusan pembelian seperti: faktor kebutuhan dan sikap, faktor demografi dan gaya hidup, faktor kelompok referensi, serta faktor keluarga. Universitas Sumatera Utara 84 Tabel 1.3 Defenisi Operasional Variabel Variabel Defenisi Indikator Skala Pengukuran Harga price X 1 estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai suatu produk a tingkat harga yang ditetapkan, b perbandingan harga dengan pesaing sejenis, c potongan harga maupun bonus yang diberikan , dan d kesesuaian harga dengan fasilitas yang diberikan Likert Promosi promotion X 2 arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada a periklanan advertising b promosi penjualan sales Likert Universitas Sumatera Utara 85 tindakan yang menciptakan kesadaran, memberitahukan, membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produkjasa yang ditawarkan promotion c publisitas publicity d pemasaran langsung direct marketing Keputusan Pembelian Y Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk dan merek apa yang akan dibeli a fakor kebutuhan dan sikap b faktor demografi dan gaya hidup c faktor kelompok referensi d faktor keluarga Likert Sumber : Kuncoro 2003:49diolah Universitas Sumatera Utara 86

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bioskop 21 Sun Plaza Building Lt. 4 Jalan K.H. Zainul Arifin Medan . Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai bulan Nopember 2009.

4. Populasi dan Sampel a. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sugiyono, 2006:75. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang menikamati tayangan pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan. antara bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Nopember 2009.

b. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi Kuncoro, 2003:103. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2006:78.Dengan populasi tak terhingga ∞ dan dengan taraf kesalahan 10 maka jumlah sampel adalah sebanyak 272 orang dengan penggenapan menjadi 275 orang Sugiyono, 2006:81. Adapun kriteria yang dapat dijadikan sampel adalah pelanggan yang telah melakukan kunjungan minimal 2 kali ke Bioskop Sun Plaza Medan dan dapat berkomunikasi dengan baik serta berusia 17 tahun ke atas, karena pada usia ini sudah dianggap mempunyai kemampuan untuk memahami kuesioner yang diberikan. Universitas Sumatera Utara 87

5. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari konsumen potensial dan aktual melalui kuesioner pada penonton Bioskop 21 Sun Plaza Medan, yang kemudian akan diolah dan dianalisis. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kepustakaan yang terdapat dari perusahaan dan kepustakaan lainnya, seperti data jumlah penonton yang telah datang ke Bioskop 21 Sun Plaza Medan.

6. Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertayaan melalui daftar pertayaan pada objek penelitian sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu harga, promosi, dan keputusan pembelian. b. Wawancara Wawancara adalah kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung pada objek responden. Tujuan wawancara adalah untuk mendukung teknik kuesioner, terutama bila ada yang belum jelas. c. Studi Pustaka Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca, dan mempelajari berbagai macam buku, artikel, yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 88

7. Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas dan relibilitas ini dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak untuk dipegunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan reliabel berarti bahwa bila instrumen tersebut dipergunakan bebereapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkana data yang sama Sugiyono, 2006:109. Uji validitas dan realibilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program software SPSS Statistic Product and Service Solution versi 15.00 untuk memperoleh hasil yang terarah.

8. Skala Pengukuran

Peneliti menggunakan skala likert sebagai alat ukur. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2006:86 untuk keperluan analisis kuantitatif maka diberi lima alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing vaiabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5, adapun skor yang diberikan adalah: Sangat Setuju SS : 5 Setuju S : 4 Kurang setuju KS : 3 Tidak Setuju TS : 2 Sangat Tidak Setuju STS : 1 Universitas Sumatera Utara 89

9. Teknik Analisis Data

a. Metode Penelitian Analisis Deskriptif Metode analisis yang dilakukan untuk menganalisis data-data dan keterngan yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan, menyusun, dan mengklasifikasikan data-data yang diperoleh yang selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai Bioskop 21 Sun Plaza Medan. b. Metode Penelitian Analisis Statistik 1. Metode Regresi Berganda Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas dan variabel tidak bebas, maka akan digunakan metode Regresi Berganda Multiply Regression dengan menggunakan bantuan SPSS versi 15.0. Rumusannya adalah sebagai berikut : Yí = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +e Dimana : Yí = Keputusan Pembelian a = Konstanta b 1,2 = Koefisien regresi X 1 = Skor dimensi harga X 2 = Skor dimensi promosi e = Standar error Universitas Sumatera Utara 90 2. Uji t Uji Parsial Uji t uji Parsial adalah menguji setiap variabel Xi apakah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel tidak bebas Yi . Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : H : b i = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X i yaitu ; promosi dan harga tiket terhadap variabel terikat keputusan pembelian Yi . H a : b i ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X i yaitu ; promosi dan harga tiket terhadap variabel terikat keputusan pembelian Yi . Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5 dan derajat kebebasan n-k, kemudian dibandingkan dengan t hitung yang diperoleh untuk menguji signifikansi pengaruh. Kriteria pengambilan keputusan : - H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 artinya, tidak ada pengaruh yang nyata X i terhadap Yi . - H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 artinya, ada pengaruh yang nyata X i terhadap Yi . Universitas Sumatera Utara 91 3. Uji Signifikansi Simultan Uji - F Uji - F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H : b 1, b 2 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X i yaitu ; promosi dan harga tiket terhadap variabel terikat keputusan pembelian Yi . H a : b 1, b 2 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X i yaitu ; promosi dan harga tiket terhadap variabel terikat keputusan pembelian Yi . Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 4. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X i adalah besar terhadap variabel terikat Yi . Dalam hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan Universitas Sumatera Utara 92 bahwa pengaruh variabel bebas X i terhadap variabel terikat Yi semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 93 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian T Dedy Rahmatsyah 2008 tentang pengaruh harga dan promosi terhadap minat pelanggan menggunanakan jasa studio rekaman Citra Medan dengan menggunakan data penelitian tahun 2005-2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan jumlah konsumen untuk menggunakan jasa studio rekaman Citra Medan. Haryani 2006, melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga, Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Deterjen Daia Konsumen Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo”. Penelitian tersebut dilakukan dengan didasarkan oleh variabel harga, produk, dan promosi. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada pengaruh yang signifikan antara harga, produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian deterjen Daia konsumen ibu rumah tangga di kecamatan Gebang kabupaten Purworejo. Variabel produk yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian dalalah variabel produk. B. Pengertian Bauran Pemasaran Marketing mix merupakan suatu konsep yang terkenal, maka untuk saat ini tak jarang pemasaran telah diasosiasikan dengan marketing mix Universitas Sumatera Utara 94 karena begitu terkenalnya. Kegiatan pemasaran merupakan awal dari kegiatan suatu perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan untuk berkembang dan mendapatkan laba. Konsep marketing mix bauran pemasaan pertama kali diperkenalkan oleh Jerome McCarthy Bapak marketing mix terdiri dari 4P ; 1. Produk product 2. Harga price 3. Tempat place 4. Promosi promotion Bila ditinjau dari sudut pelanggan 4P bisa dirumuskan menjadi 4C ; 1. Kebutuhan dan keinginan konsumen customers’ needs and wants 2. Biaya cost 3. Komunikasi communication 4. Kenyamanan convenience Kotler 2005 mendefenisikan bauran pemasaran merupakan taktik dalam mengintegrasikan tawaran logistik, dan komunikasi produk atau jasa suatu perusahaan. Bauran pemasaran adalah panduan strategi produk, promosi, tempat, dan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju Lamb, Hair, McDaniel, 2001:55. Universitas Sumatera Utara 95 Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang dapat digunakn pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.Tjiptono 2005:30 Selain unsur 4P, Tjiptono menambahkan : people, physical evidence, process,dan customer service. a. People People berarti orang yang melayani ataupun merencanakan pelayanan terhadap para konsumen. Karena sebagian besar jasa dilayani oleh orang, maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi sehingga memberikan kepuasaan terhadap pelanggan. Setiap karyawan harus berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap konsumen dengan sikap perhatian, responsive, inisiatif, kreatif, pandai memecahkan masalah, sabar dan iklas Alma, 2003:37 b. Physical evidence Physical evidence berupa bukti fisik berarti konsumen akan melihat keadaan nyata yang menghasilkan jasa tersebut. Misalnya orang yang berkunjung ke bank akan memperhatikan bangunan, interior, peralatan, perabot, bahkan sampai ke pakaian seragam karyawan. Lebih rinci, beberapa contoh bukti fisik ialah untuk fasilitas eksternal misalnya; konsumen akan memperhatikan desain eksterior, tempat parkir, taman- taman, suasana lingkungan dan sebagainya. Untuk fasilitas interior konsumen akan memperhatikan perlengkapan, gambar-gambar, penataan ruang, kesegaran udara dan temperatur suhu ruangan. Alma, 2003:38 Universitas Sumatera Utara 96 c. Process Proses ini terjadi di luar pandangan konsumen. Konsumen tidak tahu bagaimana proses tejadi, yang penting jasa yang ia terima harus memuaskan. Proses ini terjadi berkat dukungan karyawan dan dengan lancar. Yang penting semua proses operasional, apalagi yang behubungan dengan konsumen harus betul-betul memuaskan. Semua rantai nilai yang ikut dalam proses tersebut harus bekerjasama dengan penampilan yang prima. Alma, 2003 38 d. Customer service Customer service layanan pelanggan memiliki perbedaan makna pada organisasi yang berbeda. Dalam sektor jasa, layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab bauran pemasaran ini tidak hanya bisa diserahkan pada departemen layanan pelanggan saja. Semua personel harus memiliki perhatian dan tanggung jawab terhadap masalah layanan pelanggan ini. Manajemen kualitas jasa layanan pelanggan yang ditawarkan berkaitan erat dengan kebijakan desain produk dan personalia Tjiptono, 2005:32 C. Harga Price

1. Pengertian Harga

Harga adalah estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi serta Universitas Sumatera Utara 97 layanan yang menyertai suatu produk Kartajaya, 2002 : 481. Jadi harga tidaklah sekadar perhitungan biaya-biaya ditambah sejumlah persentase tertentu sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan. Kotler dan Amstrong 2001:439 harga adalah sejumlah uang yang di bebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.

2. Tujuan Penetapan Harga

Menurut Lovelock dan Patterson Tjiptono, 2005:193 tujuan umum penetapan harga adalah untuk mendukung strategi bauran pemasaran secara keseluruhan. Setiap keputusan mengenai strategi penetapan harga harus didasarkan pada pemahaman secara mendalam atas tujuan sepesifik yang ingin perusahaan capai. Ada tiga kategori tujuan spesifik penetapan harga jasa, yakni ; 1. Tujuan berorientasi pendapatan a. Mengejar profit • Menghasilkan surplus sebesar mungkin • Mencapai tingkat target spesifik, tetapi tidak berusaha memaksimalkan laba b. Menutup biaya • Menutup biaya teralokasi secara penuh termasuk biaya overhead institusional Universitas Sumatera Utara 98 • Menutup biaya penyediaan satu kategori jasa atau produk tertentu setelah dikurangi biaya overhead institusional dan segala macam hibah spesifik. • Menutup biaya penjualan inkremental kepada satu pelanggan ekstra. 2. Tujuan berorientasi kapasitas Mengubah harga sepanjang waktu untuk memastikan bahwa permintaan sesuai dengan penawaran yang tersedia pada setiap waktu tertentu sehingga bisa mengoptimalkan kapasitas produktif. 3. Tujuan berorientasi pelanggan a. Memaksimumkan permintaan apabila kapasitasnya tidak terbatas dalam rangka mencapai tingkat pendapatan minimum tertentu. b. Menetapkan harga sesuai dengan perbedaan kemampuan membayar berbagai segmen pasar yang menjadi target pemasaran organisasi. c. Menawarkan metode pembayaran termasuk fasilitas kredit yang bisa meningkatkan kemungkinan membeli. Swastha 2001 menjelaskan tingkat harga terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : 1 Keadaan perekonomian Keadaan perkonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang belaku. 2 Permintaaan dan penawaran Universitas Sumatera Utara 99 Permintaan adalah sejumlah barang yang diminta oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Penawaran yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada tingkat harga tertentu. 3 Elastisitas permintaan Faktor lain yang dapat mempegaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. 4 Persaingan Harga jaul beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. 5 Biaya Biaya merupan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. 6 Tujuan perusahaan Tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan adalah : a Laba maksimum b Volume penjualan tertentu c Penguasaan pasar 7 Pengawasan pemerintah Pengawasan pemerintah dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek- praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli. Universitas Sumatera Utara 100

3. Strategi Penetapan Harga

Strategi penentuan harga pricing sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels. Akan tetapi, yang paling penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. Menurut Tjiptono 2005:198-200 strategi penerapan harga jasa adalah sebagai berikut : a. Strategi penetapan harga berdasarkan nilai yang akan diterima : 1. Statisfaction-Based Pricing penetapan harga berdasrkan kepuasan Karakteristik intangibilitas jasa menghadirkan tantangan bagi perusahaan dan pelanggan dalam hal menciptaan nilai jasa secara jelas. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ketidakpastian yang dirasakan pelanggan. Penyedia jasa mengupayakan sebagai berikut: a. Garansi jasa service guarantees ; penetapan harga disertai garansi b. Benefit-driven pricing ; penetapan harga berdasrkan nilai tambah c. Flate-rate pricing; penetapan harga berdasrkan biaya aktual 2. Relationship pricing Adalah penetpan harga berdasrkan upaya yang menarik, mempertahankan, dan meningkatkan relasi dengan para konsumen, seperti ; a. Long-term contracts ; Universitas Sumatera Utara 101 penetapan harga berdasrkan kontrak dengan insentif harga dan nonharga kepada pelanggan agar mereka bersedia mengikat diri pada relasi jangka panjang. b. Price bundling ; adalah strategi penetapan harga dengan menjual satu jasa atau lebih dalam satu paket. Harga satu paket harus lebih murah daripada harga total masing-masing item bila dijual terpisah. 3. Efficiency pricing Aspek utama dalam strategi ini adalah pemahaman, pengelolaan dan penekanan biaya. Sebagian atau keseluruhan penghematan biaya akan diteruskan kepada para pelanggan dalam bentuk harga yang lebih murah. b. Strategi penetapan harga konvensional ke dalam sektor jasa; 1. Cost-based pricing ; metode penetapan harga berdasarkan perhiutngan biaya- biaya finansial. 2. Competition-based pricing; strategi ini berfokuspada harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain dalam industri atau pasar yang sama. 3. Demand-based pricing value-based pricing ; penetapan harga berdasarkan pada perspektif pelanggan yaitu permintaan. c. Strategi penetapan harga berdasrkan persepsi pelanggan ; 1. Nilai adalah harga murah; a. Discounting ; penetapan harga yang disertai dengan diskon b. Odd pricing ; pemberian harga ganjil agar lebih dipersepsikan murah c. Synchro-pricing ; pengelolaan harga berdasrkan sifat strategis Universitas Sumatera Utara 102 d. Penetration pricing ; penetapan harga murah untuk percobaan 2. Nilai adalah sesuatau yang diinginkan dari sebuah jasa; a. prestige pricing; penetapan harga mahal untuk kualitas pretisius b. skimming pricing ; penetapan harga mahal dengan dana besar promosi 3. Nilai adalah kualitas yang didapatkan; a. Value pricing ; penetapan harga berdasarkan paket b. Market segmentation pricing ; penetapan harga berdasarkan segmen pasar 4. Nilai adalah semua yang telah diberikan; a Price framing ; mengorganisasi harga berdasrkan refernsi akurat b Price bundling ; menetapkan harga berdasrkan paket c Complementary pricing ; menetapkan harga untuk sifatnya melengkapi d. Results-based pricing ; menetapkan harga berdasrkan hasil jasa.

D. Pengertian Promosi

Menurut Swastha 2001:222, Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan kesadaran, memberitahukan, membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Berdasarkan defenisi tersebut dapat dijelaskan bahwa promosi merupakan kegiatan perusahaan untuk memberikan informasi dan mengingatkan calon konsumen akan produk yang dihasilkan dengan harapan calon konsumen melakukan tindakan Universitas Sumatera Utara 103 pembelian terhadap produk perusahaan. Menurut Kismono 2001:374, Promosi adalah usaha yang dilakukan oleh pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran. Defenisi ini memiliki pengertian yang berbeda-beda tetapi mengarah pada tiga karakteristik promosi yaitu: 1. Kegiatan promosi adalah kegiatan atau proses komunikasi yang bertujuan sebagai perantara seperti untuk meyakinkan, mendidik atau menciptakan image yang positif. 2. Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang terprogram, jadi bukan kegiatan yang serampangan. 3. Promosi bertujuan untuk memisah-misahkan konsumen. Pengertian promosi yang diberikan berbeda-beda namun secara garis besar mereka menganggap bahwa promosi merupakan alat komunikasi yang digunakan produsen untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi yang dilakukan dapat berhasil dengan baik jika promosi tersebut telah direncanakam secara formal dan tepat sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. E. Tujuan Promosi Tujuan promosi secara umum adalah membangkitkan keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan melalui promosi diharapkan dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang dihasilkan perusahaan. Menurut Kismono 2001:374, perusahaan perlu menetapkan tujuan promosi Universitas Sumatera Utara 104 yang akan membantu tercapainya tujuan secara lebih luas. Program-program promosi dapat di dasarkan atas satu atau lebih tujuan berikut ini: 1. Memberikan informasi. Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi kepada konsumen potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana konsumen dapat membelinya, dan berapa harga yang ditetapkan. Konsumen memerlukan informasi-informasi tersebut dalam pengambilan keputusan pembelinya. 2. Meningkatkan penjualan Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara meningkatkan penjualan. Perusahaan dapat merancang promosi penjualan dengan memberikan kupon belanja, sampel produk dan sebagainya. Untuk membujuk konsumen mencoba produk yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau dengan tambahan keuntungan lain. 3. Menstabilkan penjualan Pada saat pasar lesu, perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti. 4. Memposisikan produk Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan menekankan keunggulan produknya dibanding produk pesaing. Strategi promosi yang tepat seperti iklan dapat membantu perusahaan. 5. Membentuk citra produk Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu membentuk image konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat menggunakan media iklan untuk membangun citra produknya di mata konsumen. Universitas Sumatera Utara 105

F. Bauran Promosi Promotion Mix