10
Dan adapun peran mediator yang kuat seperti: 1. Mempersiapkan dan membuat notulasi perundingan
2. Mengartikulasikan titik temu kepentingan para pihak 3. Menumbuhkan kesadaran para pihak bahwa konflik bukan sebuah pertarungan
untuk dimenangkan tetapi untuk diselesaikan 4. Menyusun pilihan-pilihan pemecahan masalah
5. Membantu para pihak menganalisis alternatif-alternatif pemecahan masalah. Jika pada penelitian terdahulu mediator berasal dari tokoh masyarakat
untuk menyelesaikan konflik yang terjadi, maka pada penelitian kali ini proses mediasi dilakukan oleh tim mediasi mediator yang dibentuk Pemerintah
Kabupaten Serdang Bedagai untuk penyelesaian konflik pertanahan antara PT. Nusa Pusaka Kencana Bahilang dengan masyarakat Desa Penggalian.
2.2 Pengertian Mediasi
Mediasi adalah salah satu bentuk dari akomodasi. Sebagai suatu proses, akomodasi berarti sebagai usaha manusia untuk meredakan atau menghindari
konflik dalam rangka mencapai kestabilan Soekanto, 1982. Mediasi adalah suatu proses penyelesaian konflik dengan perantara pihak ketiga, yakni pihak yang
memberi masukan-masukan kepada para pihak untuk menyelesaikan konflik. Berbeda dengan arbitrase, keputusan arbiter atau majelis arbitrase harus ditaati
oleh para pihak, layaknya keputusan pengadilan. Sedangkan mediasi, tidak terdapat kewajiban dari masing-masing pihak untuk menaati apa yang disarankan
oleh mediator Khairina, 2011. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mediasi diberi arti sebagai
proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian suatu perselisihan sebagai
Universitas Sumatera Utara
11
penasihat. Pengertian mediasi yang diberikan Kamus Besar Bahasa Indonesia
mengandung tiga unsur penting, yakni: 1.
Mediasi merupakan proses penyelesaian perselisihan yang terjadi antara dua pihak atau lebih
2. Pihak yang terlibat dalam penyelesaian perselisihan adalah pihak-pihak yang
berasal dari luar pihak yang bersengketa 3.
Pihak yang terlibat dalam penyelesaian perselisihan tersebut bertindak sebagai penasihat dan tidak memiliki kewenangan apa-apa dalam pengambilan
keputusan. Mediasi merupakan salah satu bentuk pengendalian konflik pertanahan
yang dilakukan dengan cara membuat konsensus diantara dua pihak yang berkonflik untuk mencari pihak ketiga yang berkedudukan netral sebagai mediator
dalam penyelesaian konflik. Penyelesaian secara mediasi mempunyai kelebihan bila dibandingkan dengan menyelesaikan perkara di muka pengadilan. Disamping
itu kurangnya kepercayaan masyarakat atas kemandirian lembaga peradilan dan kendala administrasi yang rumit membuat pengadilan merupakan pilihan terakhir
untuk penyelesaian konflik. Mediasi memberikan kepada para pihak yang berkonflik perasaan
kesamaan kedudukan dan upaya penentuan hasil akhir perundingan yang dicapai menurut kesepakatan bersama tanpa tekanan atau paksaan. Dengan demikian
solusi yang dihasilkan mengarah kepada win-win solution. Upaya untuk win-win solution itu ditentukan oleh beberapa faktor :
1. Proses pendekatan yang obyektif terhadap sumber masalah lebih dapat diterima
oleh pihak-pihak yang memberikan hasil yang saling menguntungkan, dengan
Universitas Sumatera Utara
12
catatan bahwa pendekatan itu harus menitikberatkan pada kepentingan yang menjadi sumber konflik dan bukan pada posisi atau kedudukan para pihak.
2. Kemampuan yang seimbang dalam proses negosiasi atau musyawarah.
Perbedaan kemampuan tawar menawar akan menyebabkan adanya penekanan oleh pihak yang satu terhadap yang lain Sumarto,2012.
Dalam Lubis 2014 dikatakan bahwa tujuan dan manfaat dari mediasi sebagai alternatif penyelesaian konflik adalah:
1. Mempercepat proses penyelesaian konflik dan menekan biaya.
2. Keputusan pengadilan tidak menyelesaikan perkara.
3. Untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat atau memberdayakan pihak
pihak yang berkonflik dalam proses penyelesaian konflik. 4.
Untuk memperlancar jalur keadilan pada masyarakat.
5. Untuk memberi kesempatan bagi tercapainya penyelesaian konflik yang
menghasilkan keputusan yang dapat di terima oleh semua pihak sehingga para pihak tidak menempuh upaya banding dan kasasi.
6. Bersifat tertutuprahasia.
7. Lebih tinggi tingkat kemungkinan untuk melaksanakan kesepakatan, sehingga
hubungan pihak-pihak yang bersengketa dimasa depan masih di mungkinkan terjalin dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
13
2.3 Proses Mediasi