b. Telinga Luar
Telinga luar mengumpulkan gelombang bunyi ke Meatus Auditorius
Eksternus. Dari meatus, Kanalis auditorius eksternus berjalan kedalam menuju
membran timpani gendang telinga
7,8
Telinga luar terdiri dari pinna daun telinga, meatus auditorius eksternus saluran telinga dan membran timpani gendang telinga. Pinna, lipatan menonjol
tulang rawan berlapis kulit mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga luar. Pintu masuk saluran telinga dijaga oleh rambut-rambut
halus. Kulit yang melapisi saluran mengandung kelenjar keringat modifikasi yang menghasilkan serumen kotoran kuping, suatu sekresi lengket yang menjebak
pertikel-partikel kecil asing. Baik rambut-rambut halus maupun serumen membantu mencegah partikel di udara mencapai bagisan dalam saluran telinga,
tempat partikel dapat menumpuk atau mencederai membran timpani dan gangguan pendengaran. Membran Timpani yang membentang merintangi pintu
masuk ke telinga tengah, bergetar ketika terkena gelombang suara. Daerah-daerah bertekanan tinggi dan rendah yang berselang-seling dan ditimbulkan oleh
gelombang suara menyebabkan gendang telinga yang sangat peka melekuk ke dalam dan keluar seiring dengan frekuensi gelombang suara.
8
c. Telinga Tengah
Telinga tengah adalah rongga berisi udara di dalam tulang temporalis yang
terbuka melalui tuba auditorius ke nasofaring dan melalui nasofaring ke luar.
Tuba biasanya tertutup, tetapi selama mengunyah, menelan, dan menguap saluran ini terbuka, sehingga tekanan udara dikedua sisi gendang telinga seimbang.
7
Telinga tengah memindahkan gerakan bergetar membran timpani ke cairan telinga dalam. Pemindahan ini dipermudah oleh adanya tiga tulang pendengaran
atau osikulus maleus, inkus, dan stapes yang dapat bergerak dan membentang ditelinga tengah. Tulang pertama, maleus, melekat ke membran timpani ,dan
tulang terakhir stapes, melekat ke jendela oval oval window, pintu masuk ke dalam koklea yang berisi cairan. Sewaktu membran timpani bergetar sebagai
respon terhadap gelombang suara, rangkaian tulang-tulang tersebut ikut bergerak dengan frekuensi yang sama, memindahkan frekuensi getar ini dari membran
timpani ke jendela oval. Tekanan yang terjadi di jendela oval yang ditimbulkan oleh setiap getaran akan menimbulkan gerakan cairan telinga dalam mirip
gelombang dengan frekuensi yang sama seperti gelombang suara asal, tapi harus membutuhkan getaran yang besar supaya dapat mengetarkan cairan.
7
Sistem osikulus memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh gelombang suara diudara melalui dua mekanisme agar cairan dikoklea bergetar. Pertama,
karena luas membran timpani jauh lebih besar dari pada luas jendea oval maka terjadi peningkatan tekanan ketika gaya yang bekerja pada membran timpani
disalurkan oleh osikulus ke jendela oval. Kedua, efek tuas osikulus juga menimbulkan penguatan. Bersama-sama kedua mekanisme ini meningkatkan gaya
yang bekeja pada jendela oval sebesar 20 kali. Penambahan tekanan ini sudah cukup untuk menggetarkan cairan di koklea.
7
Beberapa otot halus ditelinga tengah berkontraksi secara reflex sebagai respon terhadap suara keras lebih dari 70 dB, menyebabkan membran timpani
mengencang dan membatasi gerakan rangkaian osikulus.
7
d.
Telinga Dalam
7,8
Bagian koklea labirin adalah saluran melingkar pada manusia panjangnya
35 mm dan membentuk 2 ¾ kali putaran. Koklea yang seukuran kacang polong dan berbentuk mirip rumah siput ini adalah bagian telinga dalam yang
“mendengar” dan merupakan sistem tubulus yang bergulung yang terletak jauh di dalam tulang temporal. koklea terdiri dari tiga tuba melingkar yang saling
bersisian :
1 Skala Vestibuli kompartemen atas
2 Skala Media Duktus Koklearis buntu, yang membentuk kompertamen tengah ,
3 Skala Timpani kompartemen bawah
Skala vestibuli dan skala media dipisahkan satu sama lain oleh Membran Reissner disebut juga membran vestibular. Skala timpani dan skala media
dipisahkan satu sama lain oleh Membran Basilar. Membran basilaris sangat penting karena mengandung Organ Corti, yaitu organ indra untuk pendengaran.
7,8