24
BAB 5 DISKUSI HASIL
5.1. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini didapatkan 26 sampel anak, dengan karakteristik anak yang akan dibahas adalah umur anak, jenis kelamin, pendidikan terakhir orang
tua, dan lamanya durasi orang tua menemani anak
.
Pada penelitian ini mengambil variabel umur anak, karena perkembangan dan pertumbuhan seorang anak akan berbanding lurus dengan usia anak dan pada
setiap umur akan memiliki respon pendengaran yang berbeda pula. Terdapat empat aspek fungsional yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan anak yaitu : motorik kasar, motorik halus dan pengelihatan, berbicara bahasa dan pendengaran, sosial, emosi, dan perilaku. Keempat aspek
tersebut memiliki keterkaitan satu dengan lainnya, dimana apabila terdapat kekurangan dari salah satu aspek tersebut maka akan mempengaruhi aspek yang
lain. Berdasarkan umur sampel yang didapat pada penelitian rata-rata umur
anak adalah 20 bulan, dan total skor yang didapatkan pada anak usia ini sesuai dengan proses perkembangannya diusia 19-24 bulan.
Proses tumbuh kembang anak pada usia 19-24 bulan. Pada tahun pertama pertumbuhan fisik, pendewasaan, pencapaian kemampuan, dan reorganisasi
psikologi terjadi dengan cepat. Selain itu terdapat perkembangan pada daerah motorik kasar, motorik halus dan perkembangan kognitif perkembangan fisik.
Perkembangan motorik merupakan suatu kemajuan pada usia ini 19-24 bulan dengan perkembangan dibidang keseimbangan dan kelincahan serta munculnya
kemampuan untuk berlari dan menaiki tangga. Perkembangan bahasa pun berkembang secara dramatis pada periode ini. Pada usia ini anak mampu
memberikan nama obyek bertepatan yang kedatangan pemikiran simbolistik, dan anak mungkin menunjuk suatu benda dengan jari telunjuk bukannya dengan
semua jari, seolah-olah mencari perhatian terhadap obyek tersebut. Setelah menyadari bahwa kata-kata dapat berarti benda, perbendaharaan kata anak
berkembang dari 10-15 kata-kata, dan pada usia 18 bulan dan menjadi 100 atau
lebih pada usia 2 tahun. Pada usia ini anak sudah mulai belajar makan sendiri, menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar dan
dia juga sudah mulai memperhatikan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka.
11
Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua
dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik dan bagaimana menjaga kesehatan. Selain itu orang tua dengan
pendidikan yang baik dapat membantu proses validasi kuesioner ini. Pada penelitian ini didapatkan pendidikan terakhir orang tua anak
bervariasi dari bermacam-macam tingkat pendidikan dari SD sampai S2 dengan rincian sebagai berikut SD-SMP 3 responden, SMA 9 orang, D3 5 orang, S1-
S2 9 orang. Sejauh peneletian ini tidak terdapat keluhan orang tua dalam pengisian kuesioner ini dikarenakan setiap butir-butir pertanyaan disertai oleh
contoh maksud dari butir pertanyaan tersebut .
Pada penelitian ini, didapatkan responden yang bersedia mengisi kuesioner lebih banyak dari kalangan yang pendidikan akhirnya SMA dan S1-S2, hal ini
dikarenakan tingkat pemahaman dan kesadaran orang tua dalam memperhatikan proses tumbuh kembang anak.
Tingkat pendidikan orang tua yang rendah merupakan resiko keterlambatan perkembangan anak. Hal ini disebabkan karena pengetahuan dan
kemampuan dalam memberikan stimulus kurang dibandingkan ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Tingkat pendidikan seorang ibu sangat
mempengaruhi pola asuh terhadap anaknya, perilaku hidup sehat, pendidikannya dan sebagainya.
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya di Thailand, anak yang diasuh oleh orang tua yang berpendidikan rendah memiliki resiko tiga kali
mengalami keterlambatan
perkembangan dibandingkan
orangtua yang
berpendidikan tinggi.
16
Berdasarkan laporan penelitian Fakultas Pertanian IPB tahun 1994 bahwa faktor sumber daya dalam keluarga berupa pendidikan terbukti berpengaruh besar
terhadap perbaikan keadaan gizi. Waktu interaksi ibu dan anak serta dukungan emosional ibu juga berpengaruh terhadap gizi anak. Anak dari kelompok keluarga