a. Perumusan Strategi
Dalam melaksanakan strategi komunikasi untuk membangun generasi sahabat Qur’ani, sebelumnya diperlukan perumusan strategi agar
pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar dan efektif. Dalam hal tersebut, Pengasuh Rumah Tahfidz Kiai Marogan merumuskan program
besar di awal tahun yang nantinya akan menjadi acuan bagi para pengurus lainnya dalam melaksanakan strategi komunikasi ke depannya. Misalnya
dengan mengadakan rapat tahunan pada 24 Desember 2012 di Pantai Anyer sebagai dream mapping agenda sekaligus strategi dalam
mensukseskan tujuan dari Rumah Tahfidz Kiai Marogan. Program besar yang ada hanya menjadi acuan perencanaan, untuk
memudahkan pelaksanaannya dilakukan rapat bulanan. Fungsi rapat ini untuk lebih memerinci program besar yang telah dibuat sebelumnya. Jika
dalam program besar itu belum ditentukan sasaran ataupun hal tehnis lainnya, maka dalam rapat bulanan ini sudah ditentukan pelaksanaan
tehnisnya. Dalam tahap perencanaan ini, pengasuh memanfaatkan peluang
yang ada. Contohnya, pada bulan Ramadhan maka diadakanlah Kantin Kajian Rutin Ramadhan yang mengkaji berdasarkan tema-tema yang
ditentukan. Pada hari-hari libur sekolah, maka Rumah Tahfidz Kiai Marogan
mengadakan “Pesantren Liburan bersama Rumah Tahfidz” dan lain sebagainya. Pengasuh melihat peluang komunikasi yang baik terutama
pada hari-hari tertentu untuk beradaptasi kepada santri maupun masyarakat setempat.
Perencanaan dan juga pembangunan jaringan komunikasi dengan pihak pendukung semisal Ustadz Yusuf Mansur serta pihak Yayasan KIAI
MAROGAN sangat dijaga dengan baik. Hal ini tentu menghasilkan peluang yang lebih besar demi terwujudnya Rumah Tahfidz Kiai Marogan
menjadi sahabat al- Qur’an.
b. Implementasi Strategi
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi tersebut. Dalam tahap ini
sangat dibutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi. Para pengasuh Rumah Tahfidz Kiai Marogan
sebagaimana dijelaskan pada tahap perencanaan, setelah mengkonsep agenda dan rencana komunikasi baik dengan santri maupun masyarakat,
mereka melakukan tindak lanjut dengan menyelenggarakan program- program tersebut. Hal ini tetu disambut dengan baik oleh pihak
masyarakat. Karena selain keunikan konsep acara dengan komunikasi yang menarik, pihak pengasuh juga mendatangkan orang-orang yang
berkompeten dibidangnya meskipun dari jauh. Pada acara Kantin Ramadhan misalnya, pengasuh mengundang para
pakar tahsin, tilawah, tahfidz dan lainnya untuk menumbuhkan antusiasme siswa dalam mengkaji Islam serta al-
Qur’an dan meningkatkan Tahfidznya. Selain menyuguhkan para pakar, melalui komunikasi dalam
program-program tersebut, pengasuh menyampaikan metode-metode yang efektif dalam menghafal, hal ini untuk memudahkan para santri dan