Para murid harus terlebi h dahulu “kawin” dengan al-Qur`an. Artinya,
dia harus memiliki mushaf khusus dan tidak boleh menghafal dengan berganti-ganti mushaf. Dia harus hafal jumlah halaman mushafnya, jumlah
ayat dalam setiap juz dan halaman, dan mesti hafal pula awal dan akhir setiap ayat yang terdapat dalam setiap halaman.
Langkah pertama menghafalal-Qur`an di Rumah Tahfidz, siswa menghafal surah-
surah pendek yang termasuk di Juz „Amma dan surah-surah pilihan seperti Al-
Waqi’ah, Ar-Rahman, Yasin dan al-Mulk. Hal ini bertujuan untuk membiasakan para siswa menghafal secara bertahap dari surah pendek
baru kemudian masuk ke surah panjang yang berada di bagian depan mushaf. Kebiasaan ini juga terjadi di beberapa lembaga tahfizhul al-Qur`an
terutama pulau Jawa. Sebelum memulai menghafal surah al-Baqarah, diharuskan terlebih dahulu menghafal surah-surah tertentu sebagai
pendahuluan atau warming up: Surah al Sajdah, Surah Yasin, Surah al Dukhan, dan Surah al Mulk. Akan tetapi, kebiasaan ini tidak berlaku mutlak.
Dalam satu hari murid diharuskan menghafal minimal 3 ayat. Metode yang diterapkan untuk menghafal adalah musyafahah terlebih dahulu
mengikuti bacaan guru kemudian membacanya dengan benar. Selain itu dengan metode auditori yaitu mendengarkan bacaan imam Masjidil Haram
lewat al-Qur`an digital dan dvd Combo secara berulang-ulang hingga hafal. Sedangkan dalam melakukan muraja’ah mengulang hafalan siswa
diajak melakukan latihan atau exercise menulis ayat yang telah dihafal di atas kertas kosong. Selain itu agar lebih mengasyikkan, siswa diberikan lembaran
latihan berupa al-Qur`an yang tinggal diisi kata bantunya seperti mengisi TTS
Teka-Teki Silang. Dalam mengulang hafalan, murid cukup membaca kata bantu ayat di depan, di tengah dan di ujung, kemudian menyambungkannya
berdasarkan hafalan yang dimiliki. Metode ini dikembangkan di Rumah Tahfidz ini karena pernah dipraktekkan oleh Ustaz Yusuf Mansur dan sudah
terbukti mampu memperlancar hafalan.
3. Media Komunikasi
Media berasal dari bahsa latin madius yang berarti tengah, perantara atau pengajar. Assosiation for Education and Communication Tehnology AECT
mengartikan media sebagai salah satu bentuk yang dipergunakan untuk proses transmisi informasi. Sedangkan Educatn Assosiation mendefinisikan sebagai
benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam dalam kegiatan apapun dan
dapat mempengaruhi efektifitas program intruksional.
1
Jadi, media merupakan salah satu fakor terjdinya komunikasi. Sebuah komunikasi akan berjalan efektif
bila antara komunikator dan komunikan juga pesan yang disampaikan tidak terjadi gangguan.
Media komunikasi yang digunakan oleh Rumah Tahfidz Kiai Marogan sangatlah banyak, diantaranya adalah:
a. Media Cetak
1. Koran
Kegiatan Rumah Tahfidz Kiai Marogan beberapa kali dimuat di koran setempat. Hal ini mengisyaratkan bahwa Rumah Tahfidz Kiai
1
Asnawir, M. Basyiruddin Usman, Madia Pembelajaran, Jakarta: PT. Intermasa, 2002, cet ke-1, h. 11.
Marogan selalu menjalin komunikasi yang baik dengan media dalam hal ini koran. Tentu hal ini sangat baik guna mengenalkan kegiatan-
kegiatan Rumah Tahfidz Kiai Marogan sehingga mensyiarkan tujuan kegiatan Rumah Tahfidz Kiai Marogan .
Koran merupakan salah satu media massa yang berperan penting dalam pendistribusian informasi kepada khalayak. Selain karena
kontennya yang faktual, penerbitan surat kabar juga terjadi secara periodik sehingga masyarakat akan lebih mudah untuk mengakses.
Olah karena itu, pengasuh Rumah Tahfidz Kiai Marogan menjalin komunikasi yang baik dengan para jurnalis koran lokal
Banyak sekali kegiatan Rumah Tahfidz Kiai Marogan yang dimuat di koran, diantara program yang diliput adalah tentang konseling gratis
di masjid Muara Ogan, mengajar via teleconference, dan da’i cilik yang
sedang unjuk kebolehan. 2.
Majalah Sepak terjang pengasuh dalam upaya membentuk generasi generasi
al- Qur’an tidak hanya sebatas wilayah Muara Ogan atau bahkan
palembang saja. Namun juga merambah ke luar negri yakni di hongkong. Kerjasama yang dijalin erat dengan ustadz Yusuf Mansur
menambah luasnya komunikasi bagi pengasuh sendiri. Kegiatan tersebut pernah dimuat di majalah Hidayah pada Maret
2012. Kelebihan Majalah diantaranya adalah informasi di dalamnya lebih jelas dan mampu menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks
ataupun investigatif. Dan karena disertai gambar atau foto, hal ini bisa memperjelas isi berita yang ditampilkan.
3. Buku-buku
Selain melalui berbagai media di atas, pengasuh Rumah Tahfidz Kiai Marogan juga mengarang beberapa buku tentang metode
menghafal dan buku-buku yang berkaitan dengan al- Qur’an. Tentunya
hal ini bisa dimaksudkan untuk membangun generasi Qur’ani dan menjadikan lebih banyak lagi generasi sahabat Qur’ani.
Dalam setiap bukunya tentu memuat profil penulis dan juga mengulas profil singkat Rumah Tahfidz Kiai Marogan . Diantara buku-
buku yang telah diterbitkan ialah: Kiat Jitu Bersahabat dengan al-Qur’an
Quantum Tahfidz Manaqib Kiai Marogan
4. Mimbar
Ceramah dan seminar tentang tahfidz al- Qur’an merupakan hal
yang biasa diselenggarakan oleh Rumah Tahfidz Kiai Marogan . Oleh karena itu, para warga masyarakatpun sering mengundang pihak Rumah
Tahfidz Kiai Marogan baik pengasuh maupun santrinya untuk tausyiyah ataupun sekedar melantunkan ayat al-
Qur’an pada acara- acara besar warga maupun instansi lembaga pemerintahan dan suasta.
Komunikasi melalui media mimbar dengan warga masyarakat ini sengaja dibuka oleh pengasuh agar melestarikan hidupnya al-Qur
’an di