Landasan Konsepsional Fungsi Dan Peranan Auditor Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Korupsi Di Wilayah Hukum Kepolisian Daerah Sumatera Utara (POLDA Sumut)

a. Sekurang-kurangnya ada dua alat bukti yang sah, b. Dengan dasar alat bukti yang sah itu hakim yakin bahwa : 1 Tindak pidana telah terjadi, 2 Terdakwa telah bersalah. Sehingga dengan demikian antara alat-alat bukti dan keyakinan hakim harus ada hubungan causal sebab-akibat. Hal tersebut sama dengan ketentuan dalam Pasal 294 Ayat 1 HIR yang menyatakan : “Tidak seorang pun boleh dikenakan pidana selain jika hakim mendapat keyakinan dengan alat bukti yang sah, bahwa benar telah terjadi perbuatan yang dapat dipidana dan bahwa orang-orang yang didakwa itulah yang bersalah melakukan perbuatan itu.”

2. Landasan Konsepsional

Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara abstraksi dan realitas. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dalam hal-hal yang khusus, yang disebut dengan definisi operasional. Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian antara penafsiran dari suatu istilah yang dipakai. Selain itu dipergunakan juga untuk memberikan pegangan pada proses penelitian ini. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terkait, yaitu : Pertama, Hubungan Kerja Antara Auditor BPKP dan Kepolisian. Budiman ButarButar : Fungsi Dan Peranan Auditor Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan BPKP Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Korupsi Di Wilayah Hukum Kepolisian Daerah Sumatera Utara POLDA Sumut, 2009 USU Repository © 2008 Kedua, Tindak Pidana Korupsi. Dari uraian kerangka teori di atas penulis akan menjelaskan beberapa konsep 59 dasar yang akan digunakan dalam tesis ini antara lain : 1. Auditor BPKP adalah Pegawai pada lingkungan BPKP yang melakukan audit untuk mengenal dan mengidentifikasi kasus penyimpangan dalam rangka pem- buktian atas dugaan penyimpangan yang dapat merugikan keuangan negara serta ketaatannya pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Polri adalah segala hal ikhwal yang berkaitan dengan fungsi dan Lembaga Polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3. Tindak Pidana Strafbaar feit dimaksudkan untuk menunjukkan suatu perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum yang disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu. 4. Korupsi adalah adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeruk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan negara. Jadi korupsi demi keuntungan pribadi, salah urus dari kekuasaan, demi keuntungan pribadi, salah urus terhadap sumber-sumber kekayaan negara dengan menggunakan wewenang dan kekuatan-kekuatan formal misalnya dengan alasan hukum dan kekuatan senjata untuk memperkaya diri sendiri. 59 Bandingkan Syafruddin Kalo, dalam mengemukakan konsepsi ini, ditegaskannya adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian mengenai istilah-istilah yang akan dipakai dalam penulisan disertai ini, definisi operasional dari istilah-istilah tersebut dikemukannya dalam bagian konsepsi ini. Syafruddin Kalo, Masyarakat dan Perkebunan : Studi Mengenai Sengketa Pertanahan Antara Masyaraakat Versus PTPN –II dan PTPN – III di Sumatera Utara, Disertasi, Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2003, hal. 17. Budiman ButarButar : Fungsi Dan Peranan Auditor Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan BPKP Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Korupsi Di Wilayah Hukum Kepolisian Daerah Sumatera Utara POLDA Sumut, 2009 USU Repository © 2008 5. Keuangan negara adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun, termasuk bagian kekayaan negara dan segala hal dan kewajiban yang timbul karena berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban pejabat lembaga negara, BUMND, Yayasan, Badan Hukum, Perusahaan yang menyertakan modal negara atau perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan negara. 6. Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.

G. Metode Penelitian

1. Sifat Penelitian dan Metode Pendekatan