dengan ulos pansamot. Tetapi melihat dari konteks upacara dan kedudukan sipemberi dan sipenerima.
Untuk mengetahui lebih banyak lagi maka penulis mencoba untuk membahas kajian ini, sehingga akan mendapatkan hasil yang dapat
memuaskan. Adapun teori yang digunakan untuk penulisan skripsi ini adalah teori tindak
tutur Searle. Hal ini didasari atas beberapa pertimbangan antara lain: teori tersebut terdapat unsur-unsur penginterpretasian makna lokusi yaitu tindak
tutur dengan kata, dan kalimat itu sendiri sesuai dengan makna yang terkandung oleh kata dan kalimat itu sendiri. Tindak ilokusi merupakan suatu
tindakan melakukan sesuatu dengan maksud dan fungsi tertentu, sedangkan yang dimaksud dengan tindak perlokusi adalah suatu tindakan yang
menimbulkan efek atau pengaruh kepada mitra tutur
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan pokok permasalahan sebenarnya merupakan batasan-batasan dari ruang lingkup yang akan diteliti pada uraian skripsi ini. Adapun rumusan
masalah pada skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.
Fungsi Wacana “mangulosi” pada Upacara Perkawinan Batak Toba 2.
Makna Wacana “mangulosi” pada Upacara Perkawinan Batak Toba
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Pengetahuan yang baik pada kebudayaan daerah akan menunjang pembinaan sikap serta pengertian yang wajar dan tepat terhadap masyarakat
Batak toba sehingga benar-benar bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang memiliki sikap sosial yang baik pada kehidupan masyarakat.
Penelitian merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan data atau fakta serta pelaksanaan konsep untuk mencari dan memperoleh atau mendapatkan
kebenaran yang sanggup mengamati lebih dalam kebenaran yang sudah ada. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menguraikan fungsi wacana “Mangulosi” pada Upacara Perkawinan Batak Toba.
2. Untuk menguraikan makna wacana “Mangulosi” Pada Upacara Perkawinan Batak Toba.
3. Untuk menguraikan bentuk-bentuk prinsif kerjasama dalam tindak tutur pada tuturan Upacara Wacana “ mangulosi” Perkawinan Batak Toba.
1.4 . Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Menambah khasanah wacana kata dan sastra daerah sebagai kebudayaan Indonesia.
2. Menambah wawasan informasi tentang wacana dalam bentuk
umpama Batak Toba.
Universitas Sumatera Utara
3. Menambah wawasan tentang kajian pragmatik fungsi wacana dan
makna kata mangulosi pada upacara perkawinan Batak Toba. 4.
Agar dapat dijadikan sebagai sumber penelitian bagi ilmu yang lainya.
5. Mensukseskan program pelestarian sastra daerah sebagai bagian
dari kebudayaan nasional.
1.5 . Anggapan Dasar
Menurut Surakhmad 1999:37 anggapan dasar adalah asumsi atau postulat yang menjadi tumpuan segala pandangan, dan kegiatan terhadap
masalah yang dihadapi. Postulat ini yang menjadi titik pangkal, titik mana yang tidak lagi menjadi keragu-raguan penyelidik.
Berdasarkan judul, masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, penulis mengemukakan anggapan dasar yakni kebudayaan dan adat istiadat
masyarakat Batak Toba mempunyai bahasa dan perumpamaan serta nilai-nilai sosial tersendiri atau khusus dalam melaksanakan acara perkawinan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepustakaan Yang Relevan