23
merek tersebut dan akan membeli produknya yang sama lagi sekalipun tersedia banyak alternatif lainnya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Teknik Analisis
Data Hasil
Skala pengukuran
Bangun 2013
Pengaruh Kepuasan Dan Pengetahuan
Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Ulang Smartphone
Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi USU Analisis
deskriptif dan analisis
regresi berganda
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
secara bersama-sama dan parsial variabel
kepuasan dan pengetahuan produk
berpengaruh postif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian ulang. Secara parsial
variabel yang memiliki pengaruh paling
dominan adalah variabel kepuasan.
Likert
Saragih 2011
Pengaruh brand characteristic dan
company characteristic
terhadap brand loyalty pada
konsumen handphone bermerek
Nokia di Universitas Sumatera Utara
Analisis deskriptif dan
analisis regresi
berganda secara bersama-sama
dan parsial variabel brand characteristic
dan company characteristic
berpengaruh postif dan signifikan terhadap
brand loyalty. Dan variabel brand
characteristic adalah variabel yang paling
dominan berpengaruh terhadap brand loyalty.
Likert
Nininta 2009
Pengaruh Perceived quality dan
Positioning Terhadap Minat
Pembelian Ulang Pada CV. Brastagi
Supermarket Jl. Gatot Subroto
Analisis deskriptif dan
analisis regresi
berganda Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara bersama-sama
dan parsial variabel perceived quality dan
positioning berpengaruh postif dan
signifikan terhadap Likert
24
Medan minat pembelian ulang.
Variabel yang paling dominan adalah
variabel perceived quality .
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis hubungan antar variabel yang akan diteliti Sugiyono, 2005:65. Brand Characteristic memainkan
peranan yang penting dalam menentukan keputusan konsumen dalam mempercayai suatu merek. Pertimbangan konsumen dalam pemilihan suatu merek
akan menentukan apakah konsumen akan membangun hubungan terhadap merek tersebut. Lau dan Lee 2000 menyatakan bahwa karakteristik merek terdiri atas
tiga elemen yaitu: reputasi merek brand reputation, kecakapan memprediksi
merek brand predictability, dan kompetensi merek brand competence.
Konsumen yang mempercayai suatu merek cenderung menjadi konsumen yang loyal dan akan melakukan keputusan pembelian ulang.
Positioning merupakan konsep psikologis yang terkait dengan bagaimana konsumen yang ada ataupun cara konsumen dapat menerima perusahaan tersebut
yang tentunya mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan pelanggan. Positioning menjadi sumber bagi konsumen untuk terciptanya rasa percaya pada
produk, dengan adanya rasa percaya konsumen yakin produk tersebut bermanfaat dan memenuhi kebutuhannya serta yakin untuk melakukan pembelian ulang.
Pembelian ulang menunjukkan pembelian yang terjadi setelah konsumen mempunyai pengalaman dengan produk atau perusahaan sebagai indikasi adanya
kepuasan dan pengetahuan tentang produk Schiffman dan Kanuk dalam Suwandi
25
2007:3. Brand Characteristic yang baik secara bersamaan akan memposisikan produk dibenak pelanggan pada suatu merek. Karena merek dapat meyakinkan
konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau mampu memenuhi kebutuhn konsumen serta memberikan kepuasan, yang
diharapkan dengan konsumen yang puas tidak akan berpindah ke produk lain. Berdasarkan hal tersebut secara sederhana kerangka konseptual penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Sumber : Lau dan Lee 2000, Schiffman dan Kanuk dalam Suwandi 2007:3
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis