Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

55 merupakan produk yang disukai, 66,7 yang menyatakan setuju, 20,4 yang menyatakan kurang setuju, 1,1 yang menyatakan tidak setuju, dan 2,2 yang menyatakan sangat tidak setuju. c. Pada pernyataan ketiga, dari 93 responden terdapat 14 yang menyatakan sangat setuju tetap menggunakan kosmetik Wardah karena merasa cocok dengan produk Wardah, 66,7 yang menyatakan setuju, 14 yang menyatakan kurang setuju, 3,2 yang menyatakan tidak setuju, dan 2,2 yang menyatakan sangat tidak setuju. d. Pada pernyataan keempat, dari 93 responden terdapat 10,8 responden menyatakan sangat setuju tetap membeli kosmetik Wardah karena adanya kepuasan dalam pemakaian, 68,8 yang menyatakan setuju, 16,1 yang menyatakan kurang setuju, 2,2 yang menyatakan tidak setuju, dan 2,2 yang menyatakan sangat tidak setuju. e. Pada pernyataan kelima, dari 93 responden terdapat 14 responden meyatakan tetap membeli kosmetik Wardah karena percaya terhadap Wardah, 66,7 yang menyatakan setuju, 17,2 yang menyatakan kurang setuju, 0 yang menyatakan tidak setuju, dan 2 yang menyatakan sangat tidak setuju.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan. Uji normalitas 56 dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.7 dan Gambar 4.8 : Gambar 4.7 Histogram Uji Normalitas Sumber: hasil penelitian Januari, 2015 diolah Gambar 4.8 P-Plot Uji Normalitas Sumber: hasil penelitian Januari, 2015 diolah 57 Berdasarkan Gambar 4.7 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada gambar 4.8 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 93 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.74861166 Most Extreme Differences Absolute .104 Positive .095 Negative -.104 Kolmogorov-Smirnov Z 1.001 Asymp. Sig. 2-tailed .269 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. sumber: hasil penelitian Januari, 2015 diolah Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,269 ini berarti di atas nilai signifikan 0,05 atau 5. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal . 58

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji bertujuan untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

1. Metode Grafik

Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.9 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Sumber: hasil penelitian Januari, 2015 diolah 59 Berdasarkan Gambar 4.9 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas da di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

2. Uji Glejser

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.8 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.438 2.217 3.806 .000 Brand Characteristic -.109 .079 -.162 -1.380 .171 Positioning -.145 .092 -.184 -1.569 .120 a. Dependent Variable: ABSUT Sumber: hasil penelitian Januari, 2015 diolah Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas b. Jika nilai signifikansi 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut Absut. 60 Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Gejalaa multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.9 Uji Nilai Tolerance dan VIF Berdasarkan Tabel 4.9 dapat terlihat bahwa: a. Nilai VIF dari variabel brand characteristic dan positioning lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terdapat multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.377 3.281 Brand Characteristic .495 .117 .443 .731 1.369 Positioning .188 .137 .144 .731 1.369 a. Dependent Variable: Y Sumber: hasil penelitian Januari, 2015 diolah 61 b. Nilai Tolerance dari variabel brand characteristic dan positioning lebih besar dari 0,1 Nilai Tolerance 0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas X 1 dan X 2 berupa variabel brand characteristic dan positioning serta variabel terikat Y berupa keputusan pembelian ulang, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS Statistik Product and Service Solution versi 17.0 dari tabel coefficient maka dihasilkan output sebagai berikut: Tabel 4.10 Analisis Regresi Linier Berganda Sumber: hasil penelitian Januari, 2015 diolah Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.10 kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 2,377 + 0,495X 1 + 0,188X 2 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.377 3.281 .725 .470 Brand Characteristic .495 .117 .443 4.238 .000 Positioning .188 .137 .144 1.374 .173 a. Dependent Variable: Y

Dokumen yang terkait

Pengaruh Citra Merek (Brand Image ) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sophie Martin Pada Mahasiswa Lembaga Pendidikan Politeknik MBP Medan

12 65 106

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK WARDAH Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah (Studi pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 14

PENGARUH BRAND IMAGE DAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK WARDAH (Studi pada Mahasiswi S1 Universitas Negeri Yogyakarta).

6 98 113

Pengaruh Brand Image dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah (Studi pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 11

Pengaruh Brand Image dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah (Studi pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 2

Pengaruh Brand Image dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah (Studi pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 8 10

Pengaruh Brand Image dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah (Studi pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 17

Pengaruh Brand Image dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah (Studi pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

1 2 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Merek - Pengaruh Brand Characteristic Dan Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Kosmetik Wardah Pada Mahasiswi

0 0 17

Pengaruh Brand Characteristic Dan Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Kosmetik Wardah Pada Mahasiswi

0 0 11