Pengolahan Data Kualitatif Teknik Pengolahan dan Analisi Data

Tujuan dari uji anova satu jalur adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Sedangkan gnanya untuk menguji kemampuan generalisasi. Jika terbukti berbeda berarti data sampel diangga dapat mewakili populasi. Anova dikenal dengan uji-F fisher test. Untuk menghitung uji anova satu jalur ini dibantu dengan menggunakan program komputer yang khusus menghitung data kuantitatif yaitu menggunakan bantuan Statistical software Product and Service Solution SPSS 16.0 for windows. Dengan signifikansi 0,05

2. Pengolahan Data Kualitatif

Untuk analisis data kualitatif dimulai dengan mengelompokkan data ke dalam kategori tertentu. Data yang diperoleh diidentifikasi terlebih dahulu kemudian dianalisis. Selanjutnya sebagian data yang terkait dengan keperluan tertentu diolah dan dikualifikasikan sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan angket atau kuesioner dengan skala likert sebagai berikut. a. Observasi Penilaian data hasil observasi dilakukan dengan menjumlahkan kemunculan data dan membuat persentasenya pada setiap aspek yang diamati. b. Angket atau Kuesioner dengan Skala Likert Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: 1 Sangat setuju SS 2 Setuju ST 3 Ragu-ragu RG 4 Tidak setuju TS 5 Sangat tidak setuju STS Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, yaitu: 1 Setujuselalusangat positif diberi skor 5 2 Setujuseringpositif diberi skor 4 3 Ragu-ragukadang-kadangnetral diberi skor 3 4 Tidak setujuhampir tidak pernahnegatif diberi skor 2 5 Sangat tidak setujutidak pernahdiberi skor 1 Sugiyono 2007:135 Pemberian skor tersebut berlaku untuk pernyataan positif, sedangkan untuk pernyataan negatif, penyekorannya sebaliknya. Bisa dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.11 Rentang Skala Likert Jenis Pernyataan SS S R TS STS Positif 5 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 5 Setelah itu, dilakukan penganalisisan dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. Perhitungannya yaitu: jumlah skor total jawaban responden dibagi jumlah total maksimal dikali 100. 120

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan pengolahan data hasil penelitian pada BAB IV, dapat disimpulkan mengenai pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut. 1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa SD pada materi gaya magnet. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil postes siswa pada kelompok eksperimen yakni 60,67 dalam rentang 1-100 dengan rata-rata kemampuan awal siswa adalah 42,17. Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata data peningkatan keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan uji U Mann-Whitney dengan taraf signifikansi 0,05 didapatkan nilai P-value Sig.2-tailed senilai 0,000. Karena yang diuji satu arah maka 0,000 dibagi dua, sehingga hasilnya 0,000. Dengan demikian, untuk uji perbedaan rata-rata Mann-Whitney lebih kecil nilainya dari � 0,05. Maka H ditolak, hal tersebut berarti terdapat perbedaan rata-rata antara nilai pretes dan nilai postes pada kelompok eksperimen atau terjadi peningkatan. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada materi gaya magnet. 2. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional tidak dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa SD pada materi gaya magnet. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil postes siswa pada kelompok eksperimen yakni 43,5 dalam rentang 1-100 dengan rata-rata kemampuan awal siswa adalah 38,67. Serta dilihat dari uji perbedaan rata-rata yang memiliki P-value sig. 2-tailed senilai 0,342. Karena yang diuji satu arah, maka 0,342 dibagi dua sehingga hasilnya 0,171 ≥ � 0,05. Berdasarkan hipotesis bahwa jika nilai P-value sig. 2- tailed ≥ � 0,05 maka H diterima, hal tersebut berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai pretes dan nilai postes kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa model pemelajaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIMETRI LIPAT DI KELAS V (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cibeureum I dan SDN Cimalaka II di Kabupaten Sumedang).

0 1 39

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA MATERI GAYA MAGNET (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Jatimulya II dan SDN Jatimulya III Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka).

0 0 34

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD PADA MATERI GAYA GESEK (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Parungjaya II dan SDN Ciparay I Kecamatan Leuwimunding Ka

0 0 30

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA. (Penelitian eksperimen terhadap kelas V SDN I Muara dan Kelas V SDN II Muara Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon).

0 2 36

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI GAYA GESEK (Penelitian Mixed Method pada Siswa Kelas V SD Negeri Cigentur dan SD Negeri Cimuncang Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang).

0 0 31

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIMETRI LIPAT (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Padasuka II dan SDN Padamulya di Kabupaten Sumedang).

0 0 40

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA SD KELAS V PADA MATERI GAYA GESEK DAN GAYA GRAVITASI (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN I Pamijahan,di Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon).

3 6 34

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIMETRI PUTAR (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cimalaka 2 dan SDN Citimun 2 di Kabupaten Sumedang).

0 0 44

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH(PBM) DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cadaspangeran Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang).

0 0 54

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

0 2 37