Likuiditas Kepemilikan Institusional Tinjauan Teoritis

PER maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan sehingga nilai hutang perusahaan juga semakin tinggi. Dalam penelitian ini, PER diformulasikan sebagai berikut. Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fitrijanti dan Hartono 2002 menunjukkan bahwa PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur pendanaan.

2.1.7. Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo Halim, 2007:159. Alat pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek ini berasal dari unsur-unsur aktiva yang bersifat likuid, yakni aktiva lancar dengan perputaran kurang dar satu tahun seperti kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila perusahaan tersebut mempunyai kekuatan membayar berupa current asset yang sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban jangka pendeknya yang harus segera dipenuhi berupa current liabilities. Semakin tinggi likuiditas menunjukkan semakin mampu perusahaan dalam memenuhi PER = Harga Penutupan Saham x 100 L b L b S h EPS kewajiban yang harus segera dibayar. Namun bila terlampau tinggi dapat menyebabkan profitabilitas perusahaan menjadi tidak optimal. Likuiditas perusahaan yang tinggi berarti perusahaan memiliki internal financing yang cukup untuk membayar kewajibannya sehingga perusahaan cenderung menggunakan hutang dalam jumlah yang rendah. Hal ini sejalan dengan pecking order theory yang dikemukakan oleh Myers dan Majluf 1984. Ada beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan. Dalam penelitian ini likuiditas dihitung dengan current ratio.

2.1.8. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan instituasional adalah kepemilikan saham oleh pihak- pihak yang berbentuk institusi seperti yayasan, bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dana pensiun, perusahaan berbentuk perseroan PT, dan institusi lainnya. Institusi biasanya dapat menguasai mayoritas saham karena mereka memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan pemegang saham lainnya. Kepemilikan institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan dalam setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini disebabkan karena investor instituasional terlibat dalam Current Ratio = Current Assets x 100 Current Liabilities pengambilan yang strategis sehingga tidak mudah percaya terhadap tindakan manipulasi laba. Kepemilikian instituasional juga memiliki peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan konflik antara pemegang saham dengan manjaemen adalah melalui peningkatan hutang, dimana peningkatan hutang ini juga akan menurunkan excess cash flow yang ada di dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh manajemen. Penelitian empiris yang meneliti tentang hubungan struktur kepemilikan dengan hutang menyatakan bahwa proporsi kepemilikan saham merupakan faktor yang dapat menimbulkan konflik antara pemilik dengan manajemen. Penyebab konflik antara manajer dengan pemegang saham antara lain dalam hal pembuatan keputusan pendanaan. Struktur kepemilikan perusahaan tidak hanya ditentukan oleh jumlah hutang dan equity saja, tetapi juga ditentukan oleh presentasi kepemilikan oleh manajer dan investor institusional. Dalam teori keagenan dijelaskan bahwa kepentingan manajemen dan kepentingan pemegang saham mungkin bertentangan. Hal tersebut disebabkan manajer mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi manajer tersebut, karena pengeluaran tersebut akan menambah cost perusahaan yang menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan dan penurunan dividen yang akan diterima. Pemegang saham menginginkan agar cost tersebut dibiayai oleh hutang tetapi manajer tidak menyukai dengan alasan bahwa hutang mengandung risiko yang tinggi. Perbedaan kepentingan itulah maka timbul konflik yang biasa disebut dengan konflik agensi. Konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham dapat diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan- kepentingan yang terkait tersebut. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk menggunakan hutang yang lebih besar dalam pendanaan perusahaannya, karena seperti dikatakan diatas bahwa pemegang saham lebih suka membiayai cost dengan hutang. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Maftukhah 2013 menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur pendanaan. Secara matematis, kepemilikan institusional dapat dirumuskan sebagai berikut. Kepemilikan Institusional = Σ Saham I nstitusional x 100 Σ Saham Beredar

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Sormin 2013 melakukan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan terhadap perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa efek Indonesia tahun 2006-2011. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan, current ratio, receivable turn over ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, degree of operating leverage, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pendanaan. Sedangkan secara parsial, hasil penelitian ini membuktikan bahwa current ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pendanaan. Jortan 2007 melakukan penelitian tentang pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, dan kebijakan deviden terhadap struktur pendanaan pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh yang lebih signifikan terhadap struktur pendanaan industri perbankan daripada profitabilitias maupun kebijakan deviden. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara simultan struktur pendanaan, profitabilitas, dan kebijakan deviden berpengauh terhadap struktur pendanaan industri perbankan. Darmayanti 2013 melakukan penelitian tentang pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aktiva, dan struktur aktiva terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan others di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Hasil dari penelitian ini adalah profitabilitas, pertumbuhan aktiva, dan struktur aktiva secara

Dokumen yang terkait

Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

0 27 0

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN HUTANG SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERD

4 22 100

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Ditinjau Dari Perusahaan Manufaktur Yang Terd

0 0 15

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, STRUKTUR AKTIVA DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 3 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Struktur Pendanaan 2.1.1.1. Pengertian Struktur Pendanaan - Pengaruh Struktur Aktiva, Return On Assets, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Price Earning Ratio, dan Likuiditas Terhadap Struktur P

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. - Pengaruh Struktur Aktiva, Return On Assets, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Price Earning Ratio, dan Likuiditas Terhadap Struktur Pendanaa

0 0 11

Pengaruh Struktur Aktiva, Return On Assets, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Price Earning Ratio, dan Likuiditas Terhadap Struktur Pendanaan Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 0 12

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, EARNING VOLATILITY DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN - Repository UNTAR

0 0 31