c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang baik tidak diperbolehkan mengandung heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Dasar analisis:
• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
• Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Dalam uji autokorelasi, korelasi antar anggota sampel diurutkan berdasarkan waktu.
Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Durbin-Watson DW test. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dalam suatu
penelitian dapat dilihat dari: • Jika 0 d dl maka tidak ada autokorelasi positif.
• Jika dl ≤ d ≤ du maka tidak ada autokorelasi positif.
• Jika 4-dl d maka tidak ada korelasi negatif. • Jika 4-du
≤ d ≤ 4-dl maka tidak ada korelasi negatif. • Jika du d 4-du maka tidak ada autokorelasi, positif atau negatif.
3.7. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat statistic Statistical Package For The Social Science SPSS. SPSS adalah salah satu
program computer yang khusus dibuat untuk mengolah data dengan metode statistic tertentu. Pengujian hasil analisis regresi linear berganda dilakukan dengan
Uji F dan Uji t.
a. Uji F
Uji F atau distribusi F digunakan untuk menguji pengaruh dari variabel independen yaitu struktur aktiva, return on assets, pertumbuhan penjualan, ukuran
perusahaan, price earning ratio, dan likuiditas secara simultan terhadap variabel dependen yaitu struktur pendanaan yang diproksikan dengan debt to equity ratio.
Hipotesis : Ho : Struktur aktiva, return on assets, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan,
price earning ratio, dan likuiditas tidak berpengaruh nyata secara simultan terhadap struktur pendanaan pada perusahaan manufaktur yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia.
Ha : Struktur aktiva, return on assets, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, price earning ratio, dan likuiditas berpengaruh nyata secara simultan
terhadap struktur pendanaan pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Kriteria : Ho diterima apabila F
hitung F tabel α Ha diterima apabila F hitung F tabel α
b. Uji t