jika relasi anak dengan anggota keluarganya atau dengan anggota yang lain tidak baik, akan dapat menimbulkan problem yang sejenis. Demi
kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusakan relasi yang baik didalam keluarga anak tersebut.
c. Suasana Rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana
rumah yang gaduhramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah
diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram.
d. Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal
makan, pakaian,
perlindungan kesehatan
dan lain-lain,
juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja kursi,
penerangan, alat tulis menulis dan buku-buku. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
e. Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang
anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami
anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.
f. Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-
kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
Untuk membangun keberhasilan anak dalam belajar lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perilaku belajar siswa karena sebelum anak masuk
pendidikan formal sekolah anak sudah mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, begitupun setelah anak tersebut sekolah peran orang tua lingkungan
keluarga sangat menentukan keberhasilan anak dalam belajar. Cara orang tua mendidik, relasi antar anggota kelompok, susasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, perhatian orang tua dan latar belakang kebudayaan akan mendorong anak untuk semangat belajar, yang pada akhirnya akan mencapai perilaku belajar
yang baik.
Rumah yang sering dipakai untuk keperluan-keperluan, misalnya untuk resepsi, pertemuan, pesta-pesta, upacara keluarga dan lain-lain, dapat
mengganggu belajar anak. Rumah yang bising dengan suara radio, tipe recorder, atau TV pada waktu belajar, juga mengganggu belajar anak terutama untuk
konsentrasi. Semua contoh di atas adalah suasana rumah yang memberi pengaruh negatif terhadap belajar anak. Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik
perlulah diciptakan suasana yang tenang dan tentram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tentram selain anak betah tinggal dirumah, anak juga dapat
belajar dengan baik Ketujuh indikator tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengukur pengaruh
lingkungan keluarga terhadap hasil belajar anak ya itu “cara orang tua mendidik,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Slameto 2013:60-64
”.
2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan, Kerangka Pemikiran Teoritis dan