Batasan Operasional Definisi Operasional

31

3.3. Batasan Operasional

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini memberikan batasan operasional agar pokok penelitian yang diteliti tidak terlalu melebar dari yang sudah ditentukan dan terhindar dari kesimpang siuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan. Peneliti membuat batasan sebagai berikut : 1. Objek penelitian adalah perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI pada periode 2010-2013. 2. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Return On Equity ROE, Return On Asset ROA, dan Earning Per Share EPS.

3.4. Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Adapun variabel yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Return On Equity ROE Return On Equity ROE merupakan ukuran kemampuan peusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal sendiri. Rasio ini diperoleh dengan membagi laba setelah pajak dengan rata-rata modal sendiri. ROE yang semakin tinggi menunjukkan kinerja perusahaan semakin 32 baik dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri. Secara matematis, ROE dapat dirumuskan sebagai berikut : Laba bersih ROE = Rata-rata ekuitas b. Return On Asset ROA Return on Asset ROA menggambarkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. ROA yang semakin meningkat menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan semakin efektif dalam memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan laba setelah pajak sehingga para pemegang saham mendapatkan keuntungan dari dividen yang semakin meningkat atau harga maupun return yang juga meningkat. Secara matematis, ROA dapat dirumuskan sabagai berikut : Laba bersih ROA = Total aktiva c. Earning Per Share EPS Earning Per Share EPS merupakan rasio yang menggambarkan tingkat laba yang diperoleh oleh para pemegang saham, dimana tingkat laba per lembar saham menunjukkan kinerja perusahaan terutama dari kemampuan laba yang dikaitkan dengan pasar. EPS yang semakin tinggi menunjukkan bahwa semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan 33 keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya ,sehingga hal tersebut akan mempengaruhi return saham. Secara matematis, EPS dapat dirumuskan sebagai berikut : Laba bersih EPS = Jumlah saham beredar 2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham tahun 2010-2013. Konsep return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return yang terkait dengan capital gain, yaitu selisih antara harga periode saat ini dengan harga saham pada periode sebelumnya. Variabel dan defenisi operasional secara secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.1 Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Return On Equity ROE ukuran kemampuan peusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal sendiri. Laba Bersih ROE = Rata-rata ekuitas Rasio 34 Return On Asset ROA kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan Laba bersih ROA = Total aktiva Rasio Earning Per Share EPS Tingkat laba yang diperoleh oleh para pemegang saham, dimana tingkat laba per lembar saham menunjukkan kinerja perusahaan terutama dari kemampuan laba yang dikaitkan dengan pasar. Laba bersih EPS = Jlh. saham beredar Rasio Return saham Tingkat keuntungan yang dinikmati oleh investor atas suatu investasi saham yang dilakukannya pada suatu perusahaan. P t – P t-1 Return Saham = P t-1 Rasio

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh ROA (Return On Asset), Pertumbuhan Laba, Komponen Arus Kas dan Harga Saham Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 138 91

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), Financial Leverage, dan Proceed Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 57 118

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Pengaruh Return On Capital Employed (ROCE), Return On Asset (ROA), Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Earnings Per Share (EPS) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

26 161 93

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Laba Bersih Akuntansi, Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 33 86

Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham Pada perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 12