40
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 sebelumnya”. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi.
Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson. Ketentuan
yang umum dipakai dalam ini adalah sebagai berikut: 1. Jika Dw lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL, maka
terdapat autokorelasi 2. Jika Dw terletak antara dU dan 4-dU, maka tidak ada autokorelasi.
3. Jika Dw terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4-dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
3.9.2 Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji asumsi , maka dilakukan pengujian statistik untuk menguji hipotesis. Pengujian hipotesis merupakan proses pembuatan
keputusan yang menggunakan estimasi statistik sampel terhadap parameter populasinya. Pengujian dilakukan dengan dengan analisis regresi berganda,
uji signifikansi t-test , uji f-test dan koefisien determinasi. a. Regresi berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel
41
dependen dengan variabel independen. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Keterangan : Y
= Return saham a
= konstanta X
1
= Return On Equity ROE X
2
= Return On Asset ROA X
3
= Earning Per Share EPS b
1,2,3
= koefisien regresi e
= kesalahan pengganggu Standart Error
b. Pengujian secara simultan Uji F Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen bebas
memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F kritis F
tabel
dengan F
hitung
yang tabel hitung terdapat pada tabel analysis of variance. tingkat signifikan yang tabel digunakan sebesar 5 dengan derajat
kebebasan degree of freedom df = n-k dan k-1 dimana n adalah jumlah observasi. Hipotesis yang digunakan adalah :
42
• H : b
1
= b
2
= b
3
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama simultan dari Return on Equity ROE, Return
on Asset ROA dan Earning Per Share EPS terhapat return saham. • H
a
: b
1
= b
2
= b
3
≠0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama simultan dari Return on Equity ROE, Return
on Asset ROA dan Earning Per Share EPS terhapat return saham. H
ditolak bila : F
hitung
F
tabel.
H diterima bila : F
hitung
F
tabel.
c. Uji Parsial Uji t Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari
variabel independen. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5, dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n adalah jumlah
observasi dan k adalah jumlah variabel. Dasar mengambil kesimpulan adalah sebagai berikut :
Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima artinya variabel hitung tabel independen ROE, ROA, EPS tidak berpengaruh terhadap return saham.
Jika t
hitung
t tabel , maka Ho ditolak dan menerima H1 hitung tabel artinya variabel indevenden ROE, ROA, dan EPS berpengaruh terhadap
return saham.
43
d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
R
2
yang kecil, berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Nilai R
2
yang mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memperkirakan variasi pada variabel dependen.
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Penelitian