12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Return Saham
Salah satu faktor yang memotivasi investor dalam melakukan kegiatan investasi yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian
investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya
investor tidak akan melakukan investasi. Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang
dilakukannya . Setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return,
baik langsung maupun tidak langsung Robert Ang, 1997. Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor selalu mengharapkan
tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi yang dihadapinya. Return saham memungkinkan seorang investor untuk membandingkan
keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai saham pada tingkatan pengembalian yang diinginkan. Di sisi lain,
return memiliki peran yang amat signifikan di dalam menentukan nilai dari sebuah saham.
13
Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang
akan datang Jogiyanto, 2000. Return realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis.
Return realisasi ini sangat penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan juga digunakan sebagai landasan
penghitungan return ekspektasi di masa yang akan datang. Komponen return saham terdiri dari dua jenis yaitu current income
pendapatan lancer dan capital gain. Current income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodic seperti pembayaran
bunga deposito, bunga obligasi, deviden dan sebagainya. Pendapatan tersebut disebut sebagai pendapatan lancer karena pendapatan seperti bunga obligasi
maupun deviden diterima dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat.
Penghitungan return saham total return terdiri dari capital gain loss dan yield Jogiyanto, 1998. Capital gain loss merupakan selisih antara nilai
pembelian saham dengan nilai penjualan saham. Pendapatan yang berasal dari capital gain disebabkan harga jual saham lebih besar dari harga belinya.
Sebaliknya jika harga jual saham lebih kecil dari harga beli disebut capital loss. Capital gain sangat bergantung dari harga pasar instrument investasi,
yang berarti bahwa instrument investasi tersebut harus diperdagangkan di
14
pasar. Sedangkan yield dividen merupakan pembagian laba bersih badan usaha kepada pemegang saham yang diputuskan melalui rapat umum
pemegang saham. Besarnya dividen yang dibagikan tergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh badan usaha dan kebijakan pembagian dividen.
Besarnya dividen yang dibagikan tergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh badan usaha dan kebijakan pembagian dividen.
Return Total = Capital gain loss + yield
Capital gain loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu Jogiyanto, 1998 :
P
t
– P
t-1
Capital Gain loss = P
t-1
Keterangan : p
t
= Harga saham periode sekarang P
t-1
= Harga saham periode sebelumnya Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga
investasi tertentu dari suatu investasi, dan untuk saham biasa dimana pembayaran periodic sebesar D
t
rupiah per lembar.
D
t
Yield = P
t-1
Keterangan : D
t
= Dividen kas yang dibayarkan P
t-1
= Harga saham periode sebelumnya Sehingga return total dapat dirumuskan sebagai berikut :
15
P
t
-P
t-1
+ D
t
Return Total = P
t-1
Namun karena tidak semua perusahaan membagikan dividen secara periodik, maka return dapat dihitung sebagai berikut Jogiyanto:1998 :
P
t
– P
t-1
Return Saham = P
t-1
2.1.2 Return On Equity ROE