78
5 10
15 20
25
1a
ASTM D198-5a 2008 23,44
23,86 10,19
Kurva SM-2009 22,96
23,37 9,98
1 2
3
Gambar 5.7 Nilai pembagi modulus geser G terhadap E
app
pada 14
= h
L balok
utuh
5.5.2. Balok Glulam
1. Berdasarkan ASTM D198-05a2008
Hasil pengujian balok glulam diatas dua perletakan dengan bentang yang berbeda-beda sama seperti yang dilakukan untuk balok utuh dapat dihitung
masing-masing nilai E
app
yaitu modulus elastisitas yang hanya memperhitungkan defleksi akibat lentur. Nilai tersebut secara rinci dapat dilihat pada Gambar 5.8.
Dari grafik tersebut dapat diamati bahwa pada balok glulam 1 dengan bentang lebih besar mempunyai nilai E
app
lebih besar pula jika dibandingkan dengan
bentang yang lebih kecil. Pada balok glulam 2, dengan bentang 1100 mm mempunyai nilai E
app
lebih kecil jika dibandingkan dengan bentang 750 mm,
kemudian menurun pada bentang yang lebih pendek yaitu 600 mm, selanjutnya terjadi kenaikan nilai pada bentang 460 mm. Pada balok glulam 3 mempunyai tren
yang tidak sama dengan kedua balok glulam lainnya, pada panjang bentang semakin pendek yaitu 750 mm dan 600 mm mempunyai nilai E
app
yang membesar, kemudian pada bentang 460 mm mempunyai nilai terkecil dibandingkan 3 tiga
nilai lainnya.
79
5000 10000
15000
Eapp MPa
Glulam 1 10401
9750 9557
6344 Glulam 2
10859 12925
7805 8057
Glulam 3 11432
13698 13857
9899 L =1100 mm
L = 750 mm L = 600 mm
L = 460 mm
Gambar 5.8 Nilai E
app
berdasarkan panjang bentang masing-masing balok glulam
Masing-masing nilai
app
E 1
dapat dihitung untuk masing-masing balok kemudian diplotkan pada kurva seperti ditunjukkan pada Gambar 5.9. Persamaan
regresi dibuat berdasarkan keempat nilai dari setiap balok. Dari ketiga diagram tersebut, pada nilai x = 0, diperoleh nilai
true
E 1
, dan selanjutnya dapat dihitung nilai E
true
masing-masing balok.
80
Balok Glulam 1
y = 427,13x + 7,5141 R
2
= 0,86 5
10 15
20
0,000 0,005
0,010 0,015
0,020 hL
2
1 M
OE app
x 1
100000 1
M Pa
Balok Glulam 2
y = 304,68x + 7,8042 R
2
= 0,54 5
10 15
20
0,000 0,005
0,010 0,015
0,020 hL
2
1 M
OE ap
p x
1100000 1
MPa
Balok Glulam 3
y = 116,18x + 7,2284 R
2
= 0,29 5
10 15
20
0,000 0,005
0,010 0,015
0,020 hL
2
1 M
OE app
x 1
100000 1
MPa
Gambar 5.9 Kurva hubungan
2
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
L h
dengan nilai E
1 balok glulam berdasarkan
ASTM D198-5a 2008
81 Dari hasil analisis yang dilakukan lebih lanjut, yang ditunjukkan pada Tabel
5.6. diperoleh nilai G adalah 136,72 , 127,13 dan 112,38 x E
app
masing- masing untuk balok glulam 1 , 2, dan 3. atau rata-rata 125,41 x E
app
pada 14
= h
L .
Tabel 5.6 Nilai E
true
, E
app
pada 14
= h
L , dan modulus geser G balok glulam
berdasarkan ASTM D198-5a 2008
BALOK Persamaan
garis K
1
x 10
-5
1MPa b x 10
-5
1MPa E
true
MPa G MPa
E
app
MPa 1a =
E
app
G
1 y = 427,13 x
+ 7,5141 427,13
7,51 13308,31
280,94 10316,37
36,72 2
y = 304,68 x + 7,8042
304,68 7,80
12813,61 393,86
10685,26 27,13
3 y = 116,18x
+ 7,2284 116,18
7,23 13834,32
1032,88 12785,84
12,38 rata-rata
13318,75 11262,49
25,41
SD 12,26 CV
48,26 Keterangan: SD = standar deviasi; CV = koefisien variasi
2. Berdasarkan Metode Baru Kurva SM-2009