Berdasarkan ASTM D198-05a2008 Berdasarkan Metode Baru Kurva SM-2009

71

1. Berdasarkan ASTM D198-05a2008

Balok terletak diatas dua perletakan diberikan beban terpusat ditengah bentang dan diukur defleksi yang terjadi ditengah bentang. Prosedur ini dilakukan minimal empat panjang bentang yang berlainan pada satu balok benda uji. Masing-masing panjang bentang ditentukan sebesar kwadrat dari tinggi per panjang bentang atau 2 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ L h adalah diantara 0,035 sampai dengan 0,0025, atau 0025 035 2 2 , h dengan sampai , h L = 5.16 Oleh karena penampang benda uji balok ditentukan 6 cm x 6 cm maka panjang bentang untuk pengujian adalah antara 32 sampai 120 cm. Jumlah balok uji yang dilakukan pengujian adalah sebanyak 3 tiga buah. Dengan balok yang sama dilakukan pengujian dengan mengatur panjang bentang masing-masing adalah 110 cm, 75 cm , 60 cm, dan 46 cm, untuk seluruh benda uji. Pertambahan beban diberikan dengan prediksi terjadi tegangan lentur masih dalam batas elastis. Pembacaan besar defleksi di tengah bentang dilakukan pada setiap pertambahan beban. Kecepatan pembebanan adalah 3 mmmenit. Untuk memperkirakan bahwa pengujian masih pada batas elastis dilakukan dengan menentukan batas beban terbesar yang bekerja dengan cara menghitung tegangan lentur yang mungkin timbul. Berdasarkan data uji lentur digambarkan kurva hubungan gaya dan defleksi, sudut kemiringan dari kurva digunakan untuk perhitungan modulus elastisitas kayu. Sebelum diadakan pengujian masing-masing balok diadakan pengukuran dimensi penampang melintang balok, yaitu lebar dan tinggi balok pada tiga lokasi tinjauan sepanjang balok, selanjutnya dipergunakan untuk perhitungan E balok kayu. 72 Modulus geser diperoleh dari kurva hubungan nilai 2 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ L h pada arah sumbu x dan nilai f E 1 pada arah sumbu y. Nilai modulus geser adalah proporsional terhadap titik potong garis lurus dari beberapa titik koordinat hasil pengujian terhadap sumbu y dihitung dari koordinat titik O0,0, ditunjukkan nilai terhadap E 1 , dimana E f adalah E apparent dan E adalah E true .

2. Berdasarkan Metode Baru Kurva SM-2009

Data yang digunakan untuk analisis metode baru Kurva SM-2009, sekaligus menggunakan data uji lentur yang telah dilakukan untuk metode ASTM D198-5a 2008 yang telah dijelaskan terdahulu. Balok terletak diatas dua perletakan diberikan beban terpusat ditengah bentang dan diukur defleksi yang terjadi ditengah bentang. Data yang diperlukan adalah defleksi yang terjadi masing- masing pada 2 dua variasi panjang bentang dengan tinggi balok h tetap, yaitu dengan rasio 14 = h L dan 14 h L . Dari kedua jenis data defleksi dihitung nilai E app . Berdasarkan kurva hubungan E Lh=14 E Lh14 pada sumbu y dapat diperoleh nilai a pada sumbu x, lihat Gambar 5.3. Dari nilai a yang merupakan rasio GE Lh=14 , dapat dihitung nilai modulus geser kayu G. 5.5. Hasil dan Pembahasan 5.5.1. Balok utuh 1. Berdasarkan ASTM D198-05a2008 Hasil pengujian balok diatas dua perletakan dengan bentang yang berbeda- beda dapat dihitung masing-masing E app yaitu modulus elastisitas yang hanya memperhitungkan defleksi akibat lentur. 2 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ L h masing-masing balok uji adalah 73 antara 0,003 sd 0,017, nilai tersebut memenuhi syarat sebagaimana diatur berdasarkan peraturan ASTM D198-05a 2008, yaitu diantara 0,0025 sampai dengan 0,035. E app masing-masing benda uji dengan panjang bentang berbeda secara rinci dipaparkan pada Gambar 5.4. Dari grafik tersebut dapat diamati bahwa dengan bentang balok lebih besar mempunyai nilai E app lebih besar pula jika dibandingkan dengan bentang yang lebih kecil. Meskipun kadang terjadi pada balok 1 bahwa E app dengan panjang bentang 60 cm lebih besar jika dibandingkan dengan panjang bentang 75 cm. Juga untuk benda uji 2, E app dengan panjang bentang 75 cm lebih besar jika dibandingkan dengan panjang bentang 110 cm. Tetapi apabila data tersebut dibuat grafik kemudian diselesaikan persamaan regresinya, dapat dinyatakan bahwa semakin pendek bentang, diperoleh nilai E app yang semakin kecil. 4000 8000 12000 Eapp MPa Balok 1 10032 9288 9987 7159 Balok 2 9026 9624 9104 6614 Balok 3 10131 9785 9672 8625 L= 1100 mm L= 750 mm L = 600 mm L = 460 mm Gambar 5.4 Nilai E app berdasarkan panjang bentang masing-masing balok utuh Masing-masing nilai app E 1 dapat dihitung untuk masing-masing balok kemudian diplotkan pada kurva seperti ditunjukkan pada Gambar 5.5. Persamaan regresi dibuat berdasarkan keempat nilai tersebut dari setiap balok. Pernyataan terdahulu bahwa semakin kecil panjang bentang semakin kecil nilai E, sebaliknya semakin kecil panjang bentang semakin besar nilai E 1 . Dari ketiga diagram 74 tersebut, pada nilai x = 0 dengan perpotongan garis nilai-nilai E 1 diperoleh nilai true E 1 , dan selanjutnya dapat dihitung nilai E true masing-masing balok. Balok uji 1 y = 285,52x + 8,6942 R 2 = 0,75 5 10 15 20 0,000 0,005 0,010 0,015 0,020 hL 2 1 M O E x 1 100000 1 M P a Balok uji 2 y = 303,67x + 9,0569 R 2 = 0,74 5 10 15 20 0,000 0,005 0,010 0,015 0,020 hL 2 1 M O E x 1 100 000 1M Pa Balok uji 3 y = 122,56x + 9,4024 R 2 = 0,94 5 10 15 20 0,000 0,005 0,010 0,015 0,020 hL 2 1 M O E x 1 10 0000 1 M P a Gambar 5.5 Kurva hubungan 2 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ L h dengan nilai E 1 balok utuh berdasarkan ASTM D198-5a 2008 75 Modulus geser G merupakan 1 2 1 K , , dimana K 1 adalah kemiringan garis linier yang terbentuk dari diagram hubungan 2 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ L h dan app E 1 . Dari hasil analisis yang dilakukan lebih lanjut, seperti ditunjukkan pada Tabel 5.4, nilai G adalah 123,44 , 123,86 dan 110,19 x E app masing- masing untuk balok 1 , 2, dan 3. atau rata-rata 119,16 x E app pada 14 = h L . Tabel 5.4 Nilai E true , E app pada 14 = h L , dan modulus geser G balok utuh berdasarkan ASTM D198-5a 2008 BALOK Persamaan garis K 1 x 10 -5 1MPa b x 10 -5 1MPa E true MPa G MPa E app MPa 1a = MOE app G 1 y = 285,52 x + 8,6942 285,52 8,69 11501,92 420,29 9851,31 23,44 2 y = 303,67 x + 9,0569 303,67 9,06 11041,31 395,17 9428,41 23,86 3 y = 122,56 x + 9,4024 122,56 9,40 10635,58 979,11 9972,37 10,19 rata-rata 11059,60 9750,70 19,16 SD 7,78 CV 40,58 Keterangan: SD = standar deviasi; CV = koefisien variasi Pada proses mendapatkan nilai modulus geser berdasarkan ASTM D198-5a 2008, sekaligus dapat diperoleh nilai E true . Gambar 5.6 menunjukkan bahwa E true rata-rata adalah 11060 MPa, dan E app adalah 9751 MPa. Dari kedua nilai tersebut dapat diketahui bahwa E true 13,4 lebih besar jika dibandingkan dengan E app pada 14 = h L . Persentasi perbedaan yang terjadi dalam hal nilai modulus elastisitas akan mempunyai dampak yang signifikan sehubungan dengan desain penampang balok yang ekonomis. Khususnya hal ini mempunyai arti apabila diterapkan pada balok tinggi atau balok dengan perbandingan panjang bentang terhadap tinggi balok 14 h L . 76 9751 11060 5000 10000 15000 Mo d u lu s E la sti si ta s MP a MOEapp MOEtrue Gambar 5.6 Nilai E true terhadap E app pada 14 = h L balok utuh berdasarkan ASTM D198-5a 2008

2. Berdasarkan Metode Baru Kurva SM-2009