21 Selanjutnya dapat dihitung nilai 1K untuk penampang persegi panjang
adalah antara 1,190 – 1,163 dan dibulatkan menjadi antara 1,20-1,17, sedangkan nilai k pada teori energi regangan adalah tetap 1,20. Nilai 1K pada peraturan
ASTM D198-99 dipengaruhi selain dari nilai Poisson ratio juga dari bentuk penampang, sedangkan pada teori energi regangan nilai k dipengaruhi hanya oleh
faktor bentuk penampang saja. Pada kenyataannya untuk material kayu meskipun jenisnya sama kemungkinan mempunyai Poisson Ratio yang berbeda apalagi
dengan jenis kayu lainnya. Hal ini merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada persamaan defleksi akibat gaya geser untuk material kayu dengan menggunakan
teori energi yang menggunakan faktor bentuk k sebagai salah satu faktor penentu. Apabila didalam penggunaan persamaan untuk defleksi akibat gaya geser
memasukkan nilai Poisson Rasio akan menghasilkan nilai defleksi yang lebih tepat. Permasalahan yang terjadi adalah terbatasnya data nilai Poisson rasio,
apabila diperlukan nilai tersebut biasanya dimasukkan nilai ν antara 0,2 – 0,50
untuk material kayu. Ditinjau dari nilai modulus geser G yang diperoleh dengan persamaan
1
1 K
K G
= untuk penampang persegi panjang terlihat bahwa setelah
diadakan perhitungan terjadi sedikit perbedaan untuk penampang persegi panjang oleh karena memasukkan nilai Poisson Rasio.
2.4.2. Berdasarkan ASTM D198 2005 dan ASTM D198-5a 2008
Persamaan defleksi total yang digunakan pada ASTM D198 1999 adalah sama dengan persamaan yang dinyatakan pada ASTM D198 2005, apabila
dituliskan kembali persamaan tesebut adalah sebagai berikut, GKA
PL EI
PL 4
48
3
+ =
Δ 2.26
Dengan adanya pembaharuan peraturan ASTM yang dibuat pada tahun 1999 dan direvisi pada tahun 2005 dan 2008, terdapat beberapa perbedaan yang terjadi.
Dari perbandingkan sebagaimana disebutkan pada Tabel 2.2 dapat diamati bahwa definisi dari K untuk kedua peraturan tersebut berbeda satu sama lain.
Pada peraturan ASTM D198 1999 nilai K tergantung dari nilai Poisson rasio sedangkan pada peraturan ASTM D198 2005 dan ASTM D198-5a 2008 tidak
22 tergantung dari Poisson ratio, dan nilai K merupakan faktor bentuk sebagaimana
yang disebutkan pada teori energi. Terlihat bahwa nilai “1K” pada kedua peraturan ini adalah sama dengan pada teori energi regangan yang dinyatakan
sebagai “k”, yaitu 1K atau k untuk penampang persegi panjang adalah 1,20. Nilai modulus geser G pada kedua peraturan ini juga sama seperti pada perhitungan
apabila menggunakan teori energi regangan. Tabel 2.2 Perbandingan mendapatkan modulus geser G berdasarkan ASTM
dan teori energi regangan Diskripsi
ASTM D198 1999 ASTM D198 2005 dan
ASTM D198-5a 2008 Teori Energi
Regangan
Definisi faktor K
atau k K adalah ratio dari
regangan geser rata-rata pada penampang
terhadap regangan geser pada titik pusat.
K = faktor bentuk k = faktor bentuk
Nilai faktor K
atau k dimana
k = 1K
Untuk penampang persegi panjang
K =101+ υ12+11υ
υ = Poisson ratio diambil antara 0,005
dan 0,50 sehingga K = 0,84 sd 0,86
atau 1K =1,20 sd 1,17 Untuk penampang persegi
panjang K = 56 = 0,8333
Atau 1K =65 = 1,20 tidak tergantung dengan
nilai poisson rasio Untuk
penampang persegi panjang
k = 1,20 tidak tergantung
dengan nilai poisson rasio
Nilai Modulus
Geser G Untuk penampang
persegi panjang
1
1 K
K G
=
G = 1,17K
1
sd 1,20K
1
Untuk penampang persegi panjang
1
1 K
K G
=
G = 65 K
1
atau 1,20K
1
Untuk penampang
persegi panjang
1
K k
G =
G = 65 K
1
atau 1,20K
1
23
2.5. Metode Transformasi Penampang Melintang