2.3 KERANGKA BERPIKIR
Kondisi awal dalam pembelajaran IPS di SDN Gisikdrono 03 kota Semarang menunjukkan bahwa siswa kelas V belum bersemangat mengikuti
pelajaran, siswa sering tidak memperhatikan penjelasan guru dan adapula yang sibuk bermain atau berbicara dengan teman. Hal tersebut dimungkinkan karena
siswa bosan dengan pembelajaran yang berlangsung dengan kurang menarik, guru belum memanfaatkan media pembelajaran dengan maksimal dan terpaku pada
metode ceramah saja, sehingga siswa kurang berperan aktif dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Hasil berlajar siswa pun menjadi tidak maksimal, terbukti
dengan nilai ulangan siswa yang masih berada di bawah KKM yaitu lebih dari 50 siswa yang mendapat nilai di bawah 65.
Untuk mengatasi masalah belajar di atas peneliti akan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT dengan media
Video Pembelajaran dalam pembelajaran IPS di kelas V. Dimana dalam pembelajaran ini guru menggunakan model dan media yang menarik untuk
memudahkan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media Video
Pembelajaran, diharapkan keterampilan guru akan meningkat, aktivitas siswa akan meningkat dan hasil belajar siswa juga akan meningkat sehingga siswa mampu
mencapai nilai diatas KKM yang telah ditetapkan. Berikut kerangka berfikir dalam penelitian ini :
Bagan Kerangka Berfikir Tentang Pembelajaran IPS Melalui NHT dengan Video Pembelajaran
KONDISI AWAL
PELAKSA- NAAN
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
1. Guru belum menggunakan model pembelajaran
inovatif dalam menyampaikan materi kepada siswa 2.
Siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Hasil belajar di bawah KKM.
Guru menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media video pembelajaran sebagai
berikut: 1
Siswa memperhatikan tayangan media video pembelajaran.
2 Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok. Tiap kelompok dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 - 5.
3 Guru membagikan Lembar Kerja Siswa.
4 Siswa mengerjakan secara kelompok.
5 Guru memanggil salah satu nomor dalam
kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya, kemudian guru memanggil nomor dalam
kelompok lain untuk menanggapi jawaban temannya.
6 Guru mengkonfirmasi hasil diskusi siswa.
7 Kelompok yang paling banyak menjawab
pertanyaan dengan benar akan mendapatkan penghargaan dari guru.
1. Keterampilan guru meningkat ditandai dengan
guru sudah menggunakan model pembelajaran inovatif.
2. Aktivitas siswa meningkat ditandai dengan siswa
sudah aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran
3. Hasil belajar meningkat ditandai dengan hasil
belajar siswa sudah mencapai KKM
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN