Tahap 6 Merumuskan
kesimpulan Guru membimbing peserta didik dalam proses
mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang
akurat sebiknya guru mempu menunjukkan pada peserta didik data mana yang relevan.
5. Pembelajaran Penemuan DiscoveryLearning
Pembelajaran penemuan Discovery Learning adalah pembelajaran untuk menemukan konsep, makna, dan hubungan kausal melalui pengorganisasian
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.
Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu: 1 mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; 2
berpusat pada peserta didik; 3 kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.
Karakteristik dari Discovery Learning: 1 Peran guru sebagai pembimbing;
2 Peserta didik belajar secara aktif sebagai seorang ilmuwan; 3 Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta didik melakukan
kegiatan menghimpun, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, serta membuat kesimpulan.
48
Tabel 4. Langkah-langkah Discovery Learning Tahap
Deskripsi Tahap 1
Persiapan Guru Menentukan tujuan pembelajaran, identifikasi
karakteristik peserta didik kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya
Tahap 2 Stimulasipemberian
rangsangan Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi
belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan
Tahap 3 Identifikasi masalah
Guru Mengidentifikasi sumber belajardan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis jawaban sementara atas pertanyaan
masalah
Tahap 4 Mengumpulkan data
Guru Membantu peserta didik mengumpulan dan mengeksplorasi data.
Tahap 5 Pengolahan data
Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh
para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya
Tahap 6 Pembuktian
Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
Tahap 7 Menarik kesimpulan
Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya.
Contoh Penggunaan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran IPA Kompetensi Dasar 3 Pengetahuan
3.5 Memahami konsep energi, berbagai sumber energi, dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari termasuk fotosintesis.
Kompetensi Dasar 4 Keterampilan 4.5. Menyajikan hasil percobaan tentang perubahan bentuk energi termasuk fotosintesis.
No Tahapan
Langkah Kegiatan
1 Mengamati
Siswa secara berkelompok diberi tugas mengamati peralatan listrik, misalnya kipas angin yang sedang berputar, televisi yang
sedang menyala, dan seterika listrik yang sedang digunakan.
2 Menanya
Berdasarkan hasil pengamatan, siswa diminta untuk mengajukan 49
pertanyaan atau menyusun rumusan masalah. Pertanyaan dikaitkan dengan sumber energi dan perubahan bentuk energi,
misalnya: 1. Mengapa kipas angin dapat berputar?
2. Mengapa televisi dapat menghasilkan gambar dan bunyi? 3. Mengapa seterika listrik dapat menghasilkan panas?
4. Perubahan bentuk energi apa yang terjadi pada kipas angin,
televisi, dan seterika listrik? 3
Mengumpulkan informasimencoba
Siswa dalam kelompok mengumpulkan informasi melalui berbagai cara, misalnya:
1. Siswa melakukan percobaan menghidupkan dan mematikan
kipas angin, televisi, dan seterika listrik. 2. Siswa mengumpulkan informasi dari buku atau internet
tentang prinsip kerja kipas angin, televisi, dan seterika listrik. Guru mengarahkan siswa agar informasi yang diperoleh
mencakup: 1. Darimana energi listrik yang digunakan untuk menghidupkan
kipas angin, TV, dan seterika listrik berasal. 2. Prinsip perubahan bentuk energi pada sumber listrik yang
digunakan generator. 3. Energi yang digunakan untuk memutar generator.
4 Menalarmengasosiasi
Siswa dalam kelompok diminta untuk: 1.
Menyebutkan sumber energi listrik yang digunakan.
2. Menjelaskan prinsip kerja sumber energi listrik
yang digunakan generator. 3.
Menjelaskan syarat agar kipas angin, televisi, dan seterika listrik berfungsi.
4. Menjelaskan perubahan bentuk energi yang terjadi
pada kipas angin, televisi, dan seterika listrik. 5.
Menyimpulkan perubahan bentuk energi dimulai dari energi yang untuk memutar generator, pada generator,
dan pada kipas angin, TV, dan seterika listrik. 5
Mengomunikasikan 1. Setiap kelompok menuliskan hasil kerjanya pada LKS
2. Sebagian siswa mewakili kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.
3. Siswa dari kelompok lain memberikan tanggapan terhadap kelompok yang bertugas presentasi.
50
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan
Sesi terdiri atas 3 tiga tahapan yaitu Pendahuluan, Inti, dan Penutup. 1. Pendahuluan 5 menit
Instruktur memberi salam, memimpin doa, menyampaikan tujuan sesi, cakupan materi, dan aktivitas pelatihan, produk yang diharapkan, dan teknik penilaian.
2. Inti 70 menit a. Tugas 1 LK 1- Lampiran 1: Membaca dan mengidentifikasi langkah-langkah
pembelajaran dengan pendekatan saintifik, model Problem-based Learning, Project-based Learning, inkuiri, dan Discovery Learning secara berpasangan yang
diikuti dengan penguatan melalui ceramah dan tanya jawab.
b. Tugas 2 LK 2- Lampiran 2: Secara berpasangan pilih KD tertentu dan rancanglah langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik, model Problem-based
Learning, Project-based Learning, inkuiri, atau Discovery Learning. Sajikan rancangan tersebut untuk memperoleh umpan balik. Selama sesi berlangsung,
instruktur melakukan penilaian proses.
3. Penutup 15 menit a. Peserta menyerahkan produk pelatihan kepada instruktur untuk penilaian.
b. Peserta mengerjakan kuis lisan atau tertulis c. Instruktur merekomendasikan kegiatan belajar lanjutan.
d. Instruktur memberi salam.
D. Penilaian dan Rubrik
Selama mengikuti pelatihan, peserta pelatihan Instruktur Nasional, Instruktur Provinsi, Instruktur KabupatenKota, dan sekolah sasaran dinilai kinerjanya. Kinerja yang dimaksud
mencakup aspek proses dan produk. Dalam aspek proses, penilaian meliputi kedisiplinan, partisipasi, gagasan, dan kerjasama. Sementara itu, dalam hal produk, penilaian meliputi
pengetahuan yang dikuasai oleh peserta pada akhir pelatihan danatau kualitas dokumen- dokumen yang dihasilkan selama pelatihan.
Penilaian proses dilakukan dengan teknik observasi dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi lihat Lampiran. Instruktur mengamati dan menilai kinerja setiap
peserta selama sesi-sesi pelatihan berlangsung.
Penilaian produk dilakukan dengan menggunakan teknik tes, yaitu dengan kuis. Selain itu dokumen-dokumen hasil sesi pelatihan bila ada dinilai dengan menggunakan rubrik
penilaian.
Instruktur merata-rata hasil penilaian proses dan produk dan memberi nilai kepada setiap peserta pelatihan dengan ketentuan:
a. Nilai 86 – 100 : SANGAT BAIK
b. Nilai 71 – 85 : BAIK c. Nilai 56 – 70 : CUKUP
d. Nilai 56 : KURANG
51