4
BAB II PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar 1. Defenisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yng bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh
Hidayat, 2006. Nutrisi merupakan zat kimia organi maupun anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya. Nutrien tersebut diabsorbsi di saluran pencernaan kemudian didistribusikan ke
sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, nutrien digunakan untuk proses fungsional sel tersebut, sumber energi, dan sintesis protein Asmadi, 2008.
2. Anatomi dan Fisiologi a. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri atas dua bagian luar yang sempit, yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi, dan
bagian dalam yaitu rongga mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui pengunyahan yang akan membuat makanan dapat
hancur sampai merata, di bantu oleh enzim amilase yang akan memecah amilium yang terkandung dalam makanan menjadi maltosa Hidayat, 2006.
Proses mengunyah ini merupakan kegiatan koordinasi antara lidah, gigi, dan otot-otot mengunyah. Di dalam mulut, juga terdapat kelenjar saliva yang
menghasilkan saliva untuk pencernaan dengan cara mencerna hidrat arang, khusunya amilase, melicinkan bolus sehingga mudah di telan, menetralkan
serta mengencerkan bolus Hidayat, 2006.
b. Faring dan Esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar
di bagian atas hingga vetebra servikal keenam. Faring langsung berhubungan esofagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang
Universitas Sumatera Utara
5
kurang lebih 20-25 cm dan terletak di belakang terakea, di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang
berhubungan langsung dengan abdomen serta menyambung dengan lambung Hidayat, 2006.
c. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian utama, dan bagian bawah berbentuk horizontal. Lambung berhubungan
langsung dengan esofagus melalui orifisium atau kardina dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak dibawah diafragma dan didepan
pankreas Hidayat, 2006.
d. Usus Halus
Usus halus merupakan tabung terlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5 meter dalam keadaan hidup. kemudian, akan bertambah panjang menjadi
kurang lebih 6 meter pada orang yang telah meninggal, akibat adanya relaksasi otot yang telah kehilangan tonusnya. Usus halus terletak di daerah
umbilikus dan di kelilingi oleh usus besar yang memanjang dari lambung hingga katup ileo kolika Hidayat, 2006.
e. Usus Besar
Usus besar merupakan sambungan dari usus halus yang dimulai dari katup ileokolik atau ileosaekal yang merupakan tempat lewatnya makanan. Fungsi
utama usus besar adalah mengabsorbsi air, elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa. kapasitas abrospsi air kurang lebih 5000 cchari. Flora yanng
terdapat dalam usus besar berfungsi untuk menyintesis vitamin K dan B serta memungkinkan pembusukan sisa-sisa makanan Hidayat, 2006.
3. Masalah-masalah Kebutuhan Nutrisi