Hasil Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan Kesimpulan

25 Tingginya kandungan air juga menyebabkan mikroba cepat berkembang, sehingga kebutuhan konsentrasi pengawet pada fase air harus cukup untuk menghambat pertumbuhan mikroba, dan sebagian pengawet juga dimasukkan dalam fase minyak. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa masing-masing formula yang telah diamati selama 90 hari memberikan hasil yang baik yaitu tidak terjadi perubahan warna, bau dan pecahnya emulsi selama 90 hari penyimpanan, dengan demikian krim sari tomat memenuhi persyaratan kestabilan. Gambar sediaan krim yang telah dibuat disimpan selama 90 hari di dalam suhu kamar dapat dilihat pada Lampiran 5 Halaman 47.

4.3 Hasil Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan

Hasil pengamatan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5 Hasil uji iritasi terhadap sukarelawan No Reaksi iritasi Sukarelawan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Eritema 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Edema 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Keterangan: sistim skor Federal hazardous Substance Act Barel, dkk., 2009. Eritema Edema tidak eritema 0 tidak edema 0 sangat sedikit eritema 1 sangat sedikit edema 1 sedikit eritema 2 sedikit edema 2 eritema sedang 3 edema sedang 3 eritema sangat parah 4 edema sangat parah 4 Hasil uji iritasi di atas menunjukkan bahwa semua sukarelawan memberikan hasil negatif terhadap reaksi iritasi yang diamati yaitu eritema dan edema. Dari hasil uji iritasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan krim yang dibuat aman untuk digunakan. Universitas Sumatera Utara 26

4.4 Hasil Pengujian Efektivitas Anti-aging Terhadap Sukarelawan

Pengujian efektivitas anti-aging menggunakan skin analyzer Aramo, parameter uji meliputi pengukuran kadar air moisture, kehalusan kulit evenness, besar pori pore, dan banyaknya noda spot. Pengukuran efektivitas anti-aging dimulai dengan mengukur kondisi awal kulit sukarelawan bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh krim sari tomat dalam memulihkan kulit yang mengalami penuaan dini. Data yang diperoleh pada setiap parameter anti-aging dianalisa secara statistik dengan metode ANAVA lalu dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey HSD untuk melihat perbedaan nyata dari setiap perlakuan pada sukarelawan. Pengujian Post Hoc Tukey HSD dilakukan untuk melihat kelompok formula mana yang memiliki efek sama atau berbeda dan efek yang terkecil sampai terbesar antara satu dengan yang lainnya. Pengujian ini dilakukan terhadap semua perlakuan dari minggu ke-1 sampai minggu ke-4. Contoh hasil uji efektivitas anti-aging pada sukarelawan dapat dilihat pada Lampiran 7 Halaman 49.

4.4.1 Kadar air Moisture

Dari hasil pengukuran dapat dilihat bahwa, kondisi awal kadar air pada kulit semua kelompok sukarelawan terjadi dehidrasi dan setelah pemakaian krim selama empat minggu kondisi kulit semua kelompok sukarelawan menjadi normal. Buah tomat yang mengandung vitamin A dan karoten memiliki keunggulan dalam produk kosmetik, antara lain dapat mudah diserap oleh kulit dan mampu meningkatkan kandungan air pada kulit Tranggono dan Latifah, 2007. Oleh karena itu, semakin banyak kandungan sari tomat yang terdapat di dalam sediaan krim maka semakin cepat menimbulkan efek dalam meningkatkan kadar air pada kulit. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 4.6 pada Halaman 27 dan Gambar 4.1 pada Halaman 28 berikut ini. Universitas Sumatera Utara 27 Tabel 4.6 Data hasil pengukuran kadar air moisture pada kulit sukarelawan Krim Sukarelawan Persentase kadar air Sebelum Pemulihan minggu I II III IV FA 1 27 27 27 28 29 2 28 28 28 29 29 3 29 29 29 30 30 28,00 ± 1,00 28,00± 1,00 28,00 ± 1,00 29,00 ± 1,00 29,33 ± 0,58 FB 1 28 28 29 30 30 2 27 28 29 30 30 3 28 29 30 30 30 27,66 ± 0,58 28,33± 0,58 29,33 ± 0,58 30,00 ± 0,00 30,00 ± 0,00 FC 1 29 29 31 32 32 2 28 29 30 31 33 3 27 30 33 34 35 28,00 ± 1,00 29,33 ± 0,58 31,33 ± 1,53 32,33± 1,53 33,33 ± 1,53 FD 1 28 31 32 33 34 2 29 30 32 33 34 3 26 28 30 32 33 27,66 ± 1,53 29,66 ± 1,53 31,33 ± 1,20 32,66 ± 0,58 33,66 ± 0,58 FE 1 29 29 31 33 34 2 29 32 33 34 37 3 28 29 32 33 35 28,66 ± 0,58 30,00 ± 1,73 32,00 ± 1,00 33,33 ± 0,58 35,33 ± 1,53 FF 1 29 30 33 33 36 2 27 29 32 35 37 3 28 32 32 34 37 28,00 ± 1,00 30,33 ± 1,53 32,33 ± 0,58 34,00 ± 1,00 36,66 ± 0,58 Keterangan : FA: dasar krim blanko, FB: krim sari tomat 5, FC: krim sari tomat 7,5, FD: krim sari tomat 10, FE: krim sari tomat 12, dan FF: Olay® Nilai pengukuran: 0-29 dehidrasi, 30-50 normal, 51-100 hidrasi Aramo, 2012. Universitas Sumatera Utara 28 Gambar 4.1 Grafik hasil pengukuran kadar air moisture pada kulit sukarelawan kelompok blanko, krim sari tomat 5; 7,5; 10; 12 dan Olay® krim di pasaran selama 4 minggu. Hasil yang telah diperoleh pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.1, menunjukkan bahwa kondisi awal kulit semua kelompok sukarelawan adalah dehidrasi 0 - 29. Hasil analisa statistik dari data yang diperoleh pada Tabel 4.6 sebelum perawatan tidak terdapat perbedaan yang signifikan p ≥ 0,05 antara kelompok sediaan krim sari tomat dan krim di pasaran dengan blanko. Perawatan minggu ke-1 tidak terdapat perbedaan yang signifikan p ≥ 0,05 antara kelompok sediaan krim sari tomat, krim di pasaran dengan blanko. Minggu ke-2 terdapat perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 antara kelompok sediaan krim sari tomat, krim di pasaran dengan blanko. Minggu ke-3 dan ke-4 terdapat perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 terlihat pada semua sediaan krim sari tomat yang dibuat dan krim di pasaran dengan blanko. Sediaan krim yang menghasilkan efek terbesar dalam meningkatkan kadar air pada 5 10 15 20 25 30 35 40 1 2 3 4 Kadar air Moisture blanko kst 5 kst 7,5 kst 10 kst 12 krim dipasaran Waktu minggu Universitas Sumatera Utara 29 kulit terlihat pada krim di pasaran dan krim sari tomat 12 28,66 menjadi 35,33, sedangkan krim yang menghasilkan efek terkecil dan masih dalam rentang dehidrasi terlihat pada krim blanko 28,00 menjadi 29,33. Hal ini menunjukkan bahwa krim sari tomat 12 yang paling baik dalam meningkatkan kadar air kulit. Hasil analisa secara statistik dapat dilihat pada Lampiran 8 Halaman 56.

4.4.2 Kehalusan Evenness

Kehalusan kulit bagian punggung tangan sukarelawan diukur menggunakan perangkat skin analyzer lensa perbesaran 60x normal lens dengan sensor biru. Hasil pengukuran kehalusan kulit dapat dilihat pada Tabel 4.7 Halaman 30 dan Gambar 4.2 Halaman 31 memperlihatkan bahwa kondisi awal kulit semua kelompok sukarelawan adalah normal 32 - 51 dan setelah perawatan selama 4 minggu menjadi lebih halus. Kulit kasar merupakan tanda umum yang dialami saat kulit mengalami penuaan dini, ketika kulit terlalu sering terpapar oleh sinar matahari kolagen dan elastin yang berada di dalam lapisan kulit akan rusak sehingga sel-sel mati yang bertumpuk pada stratum korneum menyebabkan permukaan kulit menjadi kurang halus, akibatnya kulit tampak lebih kasar Bodagenta, 2012. Hasil analisa statistik pada uji anova menunjukkan bahwa sebelum dan setelah perawatan di minggu ke-1 tidak terdapat perbedaan yang signifikan p ≥ 0,05 antara kelompok sediaan krim sari tomat, krim di pasaran dengan blanko. Pada perawatan minggu ke-2, ke-3, dan ke-4 terdapat perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 terlihat pada kelompok sediaan krim sari tomat, krim di pasaran dengan krim blanko. Hasil statistik dapat dilihat pada Lampiran 8 Halaman 60. Universitas Sumatera Utara 30 Tabel 4.7 Hasil pengukuran kehalusan evenness pada kulit sukarelawan Krim Sukarelawan Kehalusan kulit Sebelum Pemulihan minggu I II III IV FA 1 37 37 37 37 36 2 36 35 36 35 35 3 35 35 35 35 34 36,00 ± 1,00 35,66 ± 1,15 36,00 ± 1,00 35,66 ± 1,15 35,00 ± 1,00 FB 1 35 34 34 33 33 2 37 37 35 35 33 3 37 37 35 36 32 36,33 ± 1,15 36,00 ± 1,73 34,66 ± 0,58 34,66 ± 1,53 32,66 ± 0,58 FC 1 35 35 34 33 30 2 37 36 36 34 32 3 35 35 34 33 31 35,66 ± 1,15 35,33 ± 0,58 34,66 ± 1,15 33,00 ± 0,58 31,00 ± 1,00 FD 1 36 35 33 31 30 2 36 35 33 32 30 3 35 34 33 30 30 35,66 ± 0,58 34,66 ± 0,58 33,00 ± 0,00 31,00 ± 1,00 30,00± 0,00 FE 1 35 34 31 29 28 2 35 35 33 30 29 3 34 34 33 31 30 34,66 ± 0,58 34,33 ± 0,58 32,33 ± 1,15 30,00 ± 1,00 29,00 ± 1,00 FF 1 35 34 32 30 28 2 36 35 33 33 29 3 36 33 31 30 27 35,66 ± 0,58 34,00 ± 1,00 32,00 ± 1,00 31,00 ± 1,73 28,00 ± 1,00 Keterangan : FA: dasar krim blanko, FB: krim sari tomat 5, FC: krim sari tomat 7,5, FD: krim sari tomat 10, FE: krim sari tomat 12, dan FF: krim di pasaran Nilai pengukuran: 0–31 halus, 32–51 normal, 52-100 kasar Aramo, 2012. Universitas Sumatera Utara 31 Gambar 4.2 Grafik hasil pengukuran kehalusan evenness pada kulit sukarelawan kelompok blanko, krim sari tomat 5; 7,5; 10; 12 dan krim di pasaran selama 4 minggu. Hasil yang telah diperoleh pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.2, menunjukkan bahwa kondisi awal kulit semua kelompok sukarelawan sebelum perawatan adalah normal 32 - 51 dan setelah perawatan selama 4 minggu menjadi lebih halus. Sediaan krim yang menghasilkan efek terbesar dalam meningkatkan kehalusan kulit terlihat pada krim di pasaran 35,66 menjadi 28,00 dan krim sari tomat 12 34,66 menjadi 29,00. Hal ini disebabkan oleh tomat yang mengandung protein dan merupakan sumber asam amino bagi tubuh mampu untuk membangun dan mengganti sel-sel yang rusak. Oleh karena itu semakin banyak kandungan sari tomat di dalam sediaan krim maka semakin besar peranannya dalam melembabkan kulit yang dapat mencegah kulit kering dan kasar Sulastomo, 2013. 5 10 15 20 25 30 35 40 1 2 3 4 Kehalusan Evenness blanko kst 5 kst 7,5 kst 10 kst 12 olay Waktu Minggu Universitas Sumatera Utara 32

4.4.3 Pori Pore

Tabel 4.8 Hasil pengukuran besar pori pore pada kulit sukarelawan Krim Sukarelawan Ukuran pori Sebelum Pemulihan minggu I II III IV FA 1 34 33 32 31 31 2 35 35 35 34 34 3 37 37 37 36 35 35,33± 1,53 35,00 ± 2,00 34,66 ± 2,52 33,66 ± 2,52 33,33 ± 2,08 FB 1 36 36 34 34 33 2 36 35 34 33 33 3 35 35 35 29 29 35,66 ± 0,58 35,33 ± 0,58 34,33 ± 0,58 32,00 ± 2,65 31,66 ± 2,31 FC 1 32 30 30 29 27 2 32 31 29 25 26 3 34 33 30 27 25 32,66± 1,55 31,33 ± 1,53 29,66 ± 0,58 27,00 ± 2,00 26,00 ± 1,00 FD 1 34 33 29 24 19 2 31 30 29 28 27 3 32 30 29 28 26 32,33 ± 1,53 31,00 ± 1,73 29,00 ± 1,53 26,66 ± 2,31 24,00 ± 4,36 FE 1 35 35 33 27 24 2 34 33 28 26 25 3 28 28 25 22 18 32,33 ± 3,00 32,00 ± 2,65 28,66 ± 1,73 25,00 ± 3,06 22,33 ± 4,36 FF 1 35 33 27 21 18 2 30 26 22 17 15 3 29 26 20 17 14 31,33 ± 3,21 28,33 ± 4,04 23,00 ± 3,61 18,33 ± 2,31 15,66 ± 2,08 Keterangan : FA: dasar krim blanko, FB: krim sari tomat 5, FC: krim sari tomat 7,5, FD: krim sari tomat 10, FE: krim sari tomat 12, dan FF: olay® Nilai pengukuran: 0 - 19 kecil, 20 - 39 besar, 40 -100 sangat besar Aramo, 2012. Universitas Sumatera Utara 33 Besar pori pada kulit sukarelawan yang diukur menggunakan perangkat skin analyzer yang sama dengan pengukuran kehalusan yakni lensa perbesaran 60x normal lens sensor biru, pada waktu melakukan analisa kehalusan kulit, secara otomatis analisa besar pori ikut terbaca Aramo, 2012. Gambar 4.3 Grafik hasil pengukuran pori pore pada sukarelawan kelompok blanko, krim dipasaran dan krim sari tomat 5; 7,5; 10; dan 12 selama 4 minggu. Berdasarkan Tabel 4.8 dan Gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa kelompok krim anti-aging dari sari tomat konsentrasi 10; 12 dan krim anti-aging di pasaran menunjukkan penurunan ukuran pori yang lebih besar selama perawatan dibandingkan dengan kelompok krim anti-aging sari tomat dengan konsentrasi 5; 7,5 dan krim blanko karena mampu mengecilkan ukuran pori setelah perawatan walaupun belum termasuk ke dalam rentang pori-pori kecil. Pori-pori dapat membesar apabila terkena sinar matahari, penumpukkan sel kulit mati kotoran sehingga dapat memicu timbulnya jerawat, adanya karoten 5 10 15 20 25 30 35 40 1 2 3 4 Pori Pore blanko kst 5 kst 7,5 kst 10 kst 12 olay Waktu minggu Universitas Sumatera Utara 34 sebagai pro-vitamin A dapat melepaskan sel kulit mati dan merangsang pembentukan sel baru serta dapat menangkap radikal bebas yang merusak kulit, sehingga dapat mengecilkan pori-pori kulit Muliyawan dan Suriana, 2013.

4.4.4 Noda Spot

Tabel 4.9 Hasil pengukuran noda spot pada kulit sukarelawan Krim Sukarelawan Total noda Sebelum Pemulihan minggu I II III IV A 1 33 33 33 33 33 2 32 32 32 32 32 3 31 31 31 31 30 32,00 ± 1,00 32,00± 1,00 32,00± 1,00 32,00 ± 1,00 31,66 ± 1,53 B 1 33 33 33 31 32 2 30 30 30 29 29 3 32 32 31 31 30 31,66 ± 1,53 31,66 ± 1,53 31,33 ± 1,53 30,33 ± 1,15 30,33 ± 1,53 C 1 32 32 31 30 30 2 31 31 30 29 28 3 30 29 26 25 24 31,00 ± 1,00 30,66 ± 1,53 29,00 ± 2,65 28,00 ± 2,65 27,33 ± 3,06 D 1 34 33 30 28 25 2 30 29 28 24 25 3 29 28 28 25 18 31,00 ± 2,65 30,00 ± 2,65 28,66 ± 1,15 25,66 ± 2,08 22,66 ± 3,61 E 1 33 27 26 25 25 2 31 30 28 26 20 3 31 28 25 22 21 31,66 ± 1,53 28,33 ± 1,00 26,33 ± 1,73 24,33 ± 3,06 22,00 ± 4,36 F 1 29 27 27 23 19 2 31 30 28 21 19 3 29 28 25 23 20 29,66 ± 1,15 28,33 ± 1,15 26,66 ± 1,15 22,33 ± 1,15 19,33 ± 2,00 Keterangan: FA: dasar krim blanko, FB: krim sari tomat 5, FC: krim sari tomat 7,5, FD: krim sari tomat 10, FE: krim sari tomat 12, dan FF: krim di pasaran Nilai pengukuran: 0 - 19 sedikit noda, 20 - 39 beberapa noda, 40 -100 banyak noda Aramo, 2012. Universitas Sumatera Utara 35 Gambar 4.4 Grafik hasil pengukuran banyak noda spot pada sukarelawan kelompok blanko, krim di pasaran dan krim sari tomat 5; 7,5; 10; dan 12 selama 4 minggu. Noda pada kulit sukarelawan diukur menggunakan perangkat skin analyzer lensa perbesaran 60x polarizing lens sensor jingga. Tabel 4.9 dan Gambar 4.4 memperlihatkan bahwa kondisi awal kulit semua kelompok sukarelawan memiliki beberapa noda di kulit 20 - 39. Hasil analisa statistik dari data yang telah diperoleh pada Halaman 70 menunjukkan bahwa sebelum perawatan tidak terdapat perbedaan yang signifikan p ≥ 0,05 antara kelompok sediaan. Namun setelah perawatan sediaan mampu mengurangi jumlah noda walaupun belum termasuk ke dalam rentang noda sedikit. Krim yang dapat memberikan efek terbesar dalam mengurangi noda kulit terlihat pada minggu ke-4 adalah krim di pasaran 29,66 menjadi 19,33 dan krim sari tomat 12 31,66 menjadi 22,00. Hal ini diketahui bahwa semakin banyak kandungan sari tomat yang digunakan maka semakin efektif dalam mencegah 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 4 Noda Spot blanko kst 5 kst 7,5 kst 10 kst 12 olay Waktu minggu Universitas Sumatera Utara 36 penggelapan kulit dari paparan sinar matahari. Menurut Rohmatussolihat 2009, karoten adalah sumber utama pembentuk vitamin A yang berperan dalam melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Semakin lama kulit terpapar sinar matahari, maka pembentukan melanin kulit semakin aktif sehingga dapat menimbulkan bercak-bercak noda coklat pada kulit Sumaryati, 2012. Universitas Sumatera Utara 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: a. Sari buah tomat dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan krim dengan tipe emulsi ma. Krim dengan konsentrasi 5, 7,5, 10 dan 12 stabil dalam penyimpanan selama 90 hari pada suhu kamar. Sediaan krim yang dihasilkan semuanya homogen dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit b. Penambahan sari tomat ke dalam sediaan krim mampu memberikan efek anti-aging. Semakin tinggi konsentrasi sari tomat yang ditambahkan pada sediaan krim, maka semakin tinggi kemampuan sediaan krim tersebut untuk memberikan efek sebagai anti- aging. Hasil analisa statistik krim sari tomat dengan blanko memiliki perbedaan yang signifikant p ≤ 0,05, dimana krim sari tomat mampu memberikan efek sebagai anti- aging dengan kadar air pada kulit yang meningkat, kulit semakin halus, pori-pori kulit mengecil dan noda semakin sedikit. Krim sari tomat dengan konsentrasi 12 dibandingkan dengan sediaan krim di pasaran Olay® sudah hampir menyamai kemampuan efektivitas anti-aging.

5.2 Saran