Pengaruh DAU dan DBH terhadap Belanja Daerah

65

4.2.3.3.6 Flypaper Effect

Terkait dengan flypaper effect, untuk mengetahui adanya flypaper effect maka dibandingkan koefisien regresi untuk masing-masing variabel DAU dan DBH dengan PAD. Syarat terjadinya flypaper effect adalah 1 nilai koefisien regresi DAU dan DBH terhadap Belanja Daerah lebih besar daripada nilai koefisien regresi PAD dan keduanya signifikan, atau 2 PAD tidak signifikan. Hasil yang didapat dari tabel 4.8 adalah nilai koefisien regresi DAU adalah sebesar 1,286, koefisien regresi DBH sebesar 1,464, sedangkan koefisien regresi PAD sebesar 1,502 dan keduanya signifikan, dengan demikian berarti telah terjadi flypaper effect karena sesuai dengan syarat pertama yaitu nilai koefisien regresi DAU dan DBH terhadap Belanja Daerah lebih besar dari nilai koefisien regresi PAD terhadap Belanja Daerah, dan ke- duanya juga signifikan.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh DAU dan DBH terhadap Belanja Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis antara transfer dana perimbangan DAU, DBH terhadap Belanja Daerah kabupatenkota di Sumatera Utara, menunjukkan bahwa secara parsial keduanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap Belanja Daerah. Hasil studi ini mendukung temuan empiris Maimunah 2006, Tausikal 2008, dan Iskandar 2012. Hal ini disebabkan karena transfer dana perimbangan merupakan bentuk transfer yang paling penting. Transfer merupakan konsekuensi dari tidak meratanya kemampuan keuangan dan ekonomi daerah. Universitas Sumatera Utara 66 Tujuan transfer dana perimbangan adalah untuk mengurangi kesenjangan keuangan dan untuk menciptakan stabilisasi aktifitas perekonomian di daerah. Transfer dana perimbangan berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Berdasarkan Tabel 4.8, dapat dilihat bahwa koefisien regresi DAU 1,286, DBH 1,464, sementara PAD 1,502. Melihat data bahwa koefisien regresi dana perimbangan lebih tinggi dari koefisien regresi PAD, hal ini menunjukkan kabupatenkota di Sumatera Utara masih mengalami ketergantungan keuangan yang tinggi pada pemerintahan pusat. 4.3.2 Pengaruh PAD terhadap Belanja Daerah Berdasarkan hasil pengujian hipotesis antara PAD terhadap Belanja Daerah pada kabupatenkota di Sumatera Utara, menunjukkan bahwa PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap Belanja Daerah. Hasil studi ini mendukung temuan empiris Maimunah 2006, Tausikal 2008, Iskandar 2012, dan Panggabean 2014. Hal ini disebabkan karena PAD merupakan penerimaan yang bersumber dari potensi dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Semakin besar nilai PAD maka semakin besar pula stimulus untuk meningkatkan aloaksi Belanja Daerah. Kemandirian APBD sangat terkait erat dengan kemampuan pemerintahan daerah dalam menggali potensi PAD yang merupakan sumber dana utama dalam komposisi pendapatan daerah. Target PAD yang ditetapkan oleh pemerintahan daerah didasarkan pada potensi daerah dan realisasi PAD pada tahun sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 67 Sehingga semakin besar realisasi pendapatan daerah yang diperoleh dari PAD maka akan semakin besar pula dana yang harus disalurkan pemerintahan daerah melalui pengalokasian anggaran Belanja Daerah untuk tahun selanjutnya. 4.3.4 Flypaper Effect Hasil studi penelitian yang dilakukan di 27 kabupatenkota di Sumatera Utara, ditemukan fakta bahwa DAU dan DBH memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap Belanja Daerah daripada pengaruh kapasitas fiskal daerah PAD terhadap Belanja Daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi flypaper effect pada Belanja Daerah kabupatenkota di Sumatera Utara, yang mencerminkan belum mandirinya suatu daerah dari sisi fiskal. Dalam kondisi demikian, jika pemerintahan daerah terjebak untuk segera meningkatkan PAD secara drastis maka upaya peningkatan pajak daerah dan retribusi daerah menjadi pilihan, dan hal tersebut berarti akan mengurangi peluang daerah untuk meraih investasi dan semakin menambah beban masyarakat dan para investor. Namun, apabila pemerintah daerah terlambat untuk meningkatkan PAD maka semakin jauh harapan kemandirian daerah akan tercapai. Selama ini rendahnya PAD dalam struktur penerimaan daerah disebabkan karena sumber-sumber yang termasuk ke dalam ketagori PAD umumnya bukan merupakan sumber potensial bagi daerah. Sumber-sumber potensial di daerah sudah diambil sebagai sumber penerimaan pemerintahan pusat, yang tersisa di daerah hanya sumber-sumber penerimaan yang kurang potensial. Otonomi daerah memang telah membuat daerah menjadi otonom. Namun, banyak keputusan yang tidak bisa ditentukan daerah, tetapi ditentukan pusat. Universitas Sumatera Utara 68 Dalam hal yang sama, karena pajak-pajak yang memberi hasil tinggi tidak didesentralisasikan, kontinuitas kebijakan yang lain adalah bahwa ketergantungan daerah kepada bantuan pemerintahan pusat masih tetap tinggi seperti ditunjukkan oleh besarnya persentase DAU di dalam anggaran pemerintahan daerah. Pakar Hukum Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara, Bismar Nasution, berharap pemerintahan Jokowi dan legislator di DPR dapat memperbarui UU Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang bisa membuka pintu daerah memiliki sumber pembiayaan dari kekayaan alamnya, baik perkebunan maupun tambang. Universitas Sumatera Utara 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Luas Wilayah terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 85 80

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 0 16

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

0 0 12