Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

3.8 Prosedur Penelitian

Tahap-tahap pengambilan dan pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: I. Pemotongan dan penanaman gigi a. Sampel gigi premolar satu maksila yang telah diekstraksi sebanyak 32 dibersihkan dari debris dan kalkulus menggunakan bur brush dan pumice. b. Berikan tanda pada batas sementoenamel kemudian dipotong mengikuti garis tersebut menggunakan mikromotor berkecepatan rendah dengan carborundum disc. c. Buat garis pada sisi mesial-distal yang membagi 2 bagian bukal-palatal. d. Pengolesan nail varnish pada bagian palatal. e. Penanaman bagian palatal sampai batas garis ke dalam resin akrilik f. Setiap sampel diberi nomor urut untuk setiap kelompok. Gambar 10. Sampel yang sudah ditanam dalam akrilik II. Pengukuran kekerasan awal VHN 1 a. Sampel diletakkan di meja alat penguji kekerasan Vicker’s pengukuran dilakukan di bagian bukal untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas dan rata b. Sampel diberi beban sebesar 100 gram selama 15 detik. c. Hasil pengukuran dicatat Universitas Sumatera Utara III. Perendaman dalam larutan asam dan pengukuran kekerasan VHN 2 a. Pengukuran pH larutan asam menggunakan pH-meter Hanna b. Sampel direndam dalam larutan asam selama 5 menit. Kemudian dikeluarkan dan dikeringkan menggunakan pus-pus. c. Dilakukan pengukuran kekerasan. IV A. Perendaman dalam susu sapi pada hari pertama dan pengukuran kekerasan VHN 3 a. Pengukuran pH susu menggunakan pH-meter Hanna sesaat sebelum perendaman b. Masing-masing sampel direndam ke dalam susu sapi selama 5 menit. Kemudian dikeluarkan dan dikeringkan menggunakan pus-pus. c. Sampel direndam dalam aquabides dan disimpan dalam inkubator dengan suhu 37 C. d. Pengukuran pH susu menggunakan pH-meter Hanna sesaat sebelum perendaman e. Masing-masing sampel direndam dalam susu sapi selama 5 menit. Kemudian dikeluarkan dan dikeringkan menggunakan pus-pus. f. Masing-masing sampel direndam dalam aquabides dan disimpan dalam inkubator dengan suhu 37 C. g. Pada hari kedua pukul 08.00 dilakukan pengukuran nilai kekerasan enamel. Gambar 11. Perendaman sampel dalam susu sapi Universitas Sumatera Utara IV B. Perendaman dalam susu sapi pada hari kedua dilakukan proses perendaman seperti pada hari pertama. IV C. Perendaman dalam susu sapi pada hari ketiga dilakukan proses perendaman seperti pada hari pertama. IV D. Tahap pengukuran kekerasan pada hari keempat VHN 4 V A. Tahap perendaman dalam saliva buatan hari pertama dan pengukuran kekerasan VHN 3 a. Pengukuran pH saliva buatan menggunakan pH-meter Hanna sesaat sebelum perendaman. b. Masing-masing sampel direndam dalam saliva buatan selama 5 menit. Kemudian dikeluarkan dan dikeringkan menggunakan pus-pus. c. Masing-masing sampel direndam dalam aquabides dan disimpan dalam inkubator dengan suhu 37 C. d. Pengukuran pH saliva buatan menggunakan pH-meter Hanna sesaat sebelum perendaman. e. Masing-masing sampel direndam dalam saliva buatan selama 5 menit. Kemudian dikeluarkan dan dikeringkan menggunakan pus-pus. f. Masing-masing sampel direndam dalam aquabides dan disimpan dalam inkubator dengan suhu 37 C. g. Pada hari kedua pukul 09.00 dilakukan pengukuran nilai kekerasan enamel. Gambar 12. Perendaman sampel dalam saliva buatan Universitas Sumatera Utara V B. Perendaman dalam saliva buatan pada hari kedua dilakukan proses perendaman seperti pada hari pertama. V C. Perendaman dalam saliva buatan pada hari ketiga dilakukan proses perendaman seperti pada hari pertama. V D. Tahap pengukuran kekerasan pada hari keempat VHN 4

3.9 Metode Pengolahan dan Analisi Data