Komposisi Enamel Struktur Enamel

Tahap transition, ameloblas memendek dan sebagian besar mengalami apoptosis, serta terjadi penghentian sekresi matriks. 17 Tahap maturation, ameloblas secara aktif menghasilkan ion kalsium dan fosfat ke dalam matriks dan mengambil material organik pada waktu yang bersamaan. 17,18 Komposisi enamel pada tahap ini terdiri dari 96 mineral, 3 air, dan 1 matriks organik. Tahap postmaturation, gigi sudah erupsi, mineralisasi permukaan meningkat, hilangnya organ enamel dan terbentuknya integumen enamel. 17 Enamel memiliki ketebalan yang berbeda pada setiap daerah. Ketebalan enamel pada gigi anterior insisal edge adalah 2 mm, pada gigi premolar cusp sebesar 2,3-2,5 mm, dan pada gigi molar cusp sebesar 2,5-3 mm. 19 Enamel lebih tebal pada bagian cusp gigi dan ketebalannya menurun dari cusp sampai batas sementoenamel di servikal gigi. 19,20 Gambar 2 Gambar 2. Ketebalan enamel menurun dari cusp sampai servikal. 20

2.1.1 Komposisi Enamel

Enamel merupakan maktriks ekstraseluler yang paling tinggi kandungan mineralnya, terdiri dari 96 mineral material anorganik dan 4 material organik dan air. 15,16 Kandungan anorganik dalam enamel adalah kristal kalsium fosfat yang disebut hidroksiapatit Ca 10 PO 4 6 OH 2 serta ion magnesium, timah, strontium dan Universitas Sumatera Utara fluor. Kandungan mineral yang tinggi mengakibatkan enamel menjadi sangat keras sehingga enamel mampu menahan gaya mekanis selama gigi berfungsi. 15

2.1.2 Struktur Enamel

Enamel dibentuk dari pita seperti kristal karbonatoapatit yang memiliki lebar 60-70 nm dan ketebalan 25-30 nm. Satu unit kalsium fosfat memiliki bentuk heksagonal yang simetris dan berkumpul membentuk outline heksagonal pada kristal tersebut. Tetapi Kristal enamel yang telah matang sepenuhnya tidak lagi berbentuk heksagonal yang sempurna melainkan bentuk tidak teratus karena Kristal-kristal tersebut saling menekan selama masa pertumbuhan. Gabungan kristal-kristal ini disebut sebagai prisma enamel. 15 a. Prisma enamel Prisma cenderung berkumpul dalam satu kelompok dan tersusun mengelilingi dan mengikuti arah aksis gigi. Prisma mengarah secara tegak lurus ke permukaan dentin, dengan adanya sedikit inklinasi ke arah cusp. Pada bagian di dekat puncak cusp, prisma tersusun lebih vertikal dan pada bagian servikal tersusun horizontal. 15 Gambar 3 b. Garis retzius Gambar 3. A dan B tampilan Scanning Electron Microscope kristal pada enamel rod dan interrod 15 Universitas Sumatera Utara Garis retzius adalah garis yang terbentuk dari hasil deposisi yang berulang pada enamel. Seperti mineralisasi matriks enamel, garis retzius mengikuti bentuk deposisi matriks dan mempercepat pertumbuhan garis enamel. 15 Gambar 4 c. Garis Hunter-Schreger Garis Hunter-Schreger merupakan fenomena optis yang dihasilkan dari perubahan arah antarkelompok prisma. Garis ini terlihat jelas pada potongan longitudinal yang dilihat dari cahaya yang direfleksikan dan ditemukan di dalam dua pertiga enamel. Garis-garis ini memiliki tampilan gelap dan terang yang dapat dibalikkan dengan mengubah arah pencahayaan. 15 d. Lamela enamel Lamela adalah celah yang terdapat di antara prisma pada permukaan enamel yang dapat dilihat oleh mata telanjang. Lamela berada di sepanjang permukaan enamel hingga ke batas dentinoenamel. Ruang antara kelompok batang adalah contoh lain dari lamela yang mungkin disebabkan oleh tekanan yang terjadi karena adanya benturan atau perubahan temperatur. Lamela merupakan struktur yang rentan karies. 15 Gambar 5 Gambar 4. Hubungan antara Garis Retzius dan permukaan perikimata 15 Universitas Sumatera Utara e. Lempeng Enamel Lempeng enamel merupakan kerusakan pada enamel yang diisi dengan bahan- bahan organik. Lempengan ini terletak pada batas dentinoenamel yang dapat memanjang dari seperlima hingga sepersepuluh dari jarak batas dentinoenamel ke permukaan terluar gigi. Lempengan ini terbentuk di antara kelompok prisma enamel di batas dentinoenamel. Ruang-ruang tersebut berkembang di antara kelompok prisma yang terisi dengan material organik yang disebut dengan enamelin. Lempengan tersebut sering berada pada puncak antar permukaan dentin dan enamel yang berbentuk lekukan. 15 f. Benang Enamel Benang-benang enamel merupakan perpanjangan dari tubulus dentin yang melewati batas dentinoenamel hingga ke enamel. Tubulus dapat ditemukan tunggal atau dalam suatu kelompok dan ukurannya lebih pendek daripada lempengan enamel, dimana panjang tubulus hanya beberapa milimeter. 15

2.2 Premolar Satu Maksila