Pemerintah dengan Pedagang Jaringan yang Terwujud di Pasar Simpang Limun

45 penghasilan para pedagang diperoleh dari hasil penjualan di pasar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

3.2. Jaringan yang Terwujud di Pasar Simpang Limun

Pasar Simpang Limun bisa bertahan hingga sekarang karena adanya suatu jaringan yang terjalin antar sesama pelaku pasar. Pedagang-pedagang pasar yang mewujudkan jaringan-jaringan sosial tersebut yakni, pemerintah pasar, petugas keamanan dan kebersihan pasar, pedagang, pembeli, dan semua yang terlibat di dalam pasar. Para pelaku pasar inilah yang menciptakan jaringan sosial dan aturan yang berlaku di dalam pasar. Dengan kata lain, mereka yang menciptakan dan mematuhi aturan yang mereka ciptakan sendiri. Dari berbagai hubungan pelaku pasar tersebut terwujud jaringan diantara mereka yakni, antara pemerintah dan pemilik pasar berikut akan diuraikan bagaimana bentuk jaringan yang pelaku pasar ciptakan dan aturan seperti apa yang mengikat mereka hingga Pasar Simpang Limun bisa berjalan dan tetap aktif hingga sekarang ini.

3.2.1. Pemerintah dengan Pedagang

Pemerintah dengan pedagang merupakan dua oknum yang saling membutuhkan. Pemerintah yang bertugas mensejahterahkan rakyatnya seperti pedagang dengan membantu menyediakan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebaliknya pedagang masyarakat akan memenuhi kewajiban mereka dengan membayar fasilitas yang mereka pakai seperti lapak, kios, dan tukang kebersihan di pasar tersebut. Universitas Sumatera Utara 46 Lapak tempat berjualan yang disediakan oleh pemerintah harus dibayar oleh pedagang. Mereka yang mau berjualan akan membayar sesuai harga yang telah ditentukan yaitu berkisar antara 1-8 juta dan akan lebih murah jika pedagang menyediakan tempat berjualannya dan hanya menyewa lapak saja. Harga tersebut dibayar sekali dalam setahun dan bisa dicicil untuk beberapa kali. Tidak hanya membayar tempat berjualan saja, setiap harinya para pedagang akan membayar uang keamanan, dan kebersihan. Harga yang ditentukan berbeda-beda bagi setiap pedagang. Mereka yang berjualan di pinggir jalan sekitar pasar membayar lebih murah yaitu Rp. 10.000 dan bagi mereka yang disediakan lapak yang memang jauh lebih layak sebagai tempat jualan harus membayar Rp. 20.000- 30.000. Uang kebersihan tersebut dikutip oleh petugas pasar. Fasilitas yang disediakan pemerintah mendukung kebersihan pasar tersebut yakni, keranjang sampah, petugas kebersihan, mobil truk pengangkut sampah. Untuk keamanan pasar sendiri pemerintah tidak menyediakan, akan tetapi jika terjadi sesuatu misalnya, perebutan lapak pedagang bisa melapor pada pemerintah yang bersangkutan seperti dinas pasar. Pedagang berpendapat bahwa pemerintah tidak selamanya ada di lingkunan pasar dan tidak menjamin jika terjadi kehilangan barang dagangan mereka akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu para pedagang membayar preman untuk menjaga dagangan mereka pada malam hari dan pagi hari. Para pedagang membayar RP. 1000hari kepada preman. Jika pembayaran lancar keamanan para pedagang akan terjamin. Universitas Sumatera Utara 47 Pemerintah juga terlibat atas aturan-aturan yang berlaku di pasar. Seperti halnya pasar buka pada pagi hari. Pasar yang buka pagi hari sampai sekarang masyarakat menyebutnya “pasar pagi” pasar pagi tersebut dimulai dari jam 4.00 WIB hingga sore hari. Hal tersebut ditentukan supaya aktivitas pasar bisa berlangsung dengan tertib tanpa menganggu perlalulintasan karena pasar ini berada di pinggiran jalan besar Simpang Limun. Namun pada saat ini, ada pergeseran akan jadwal yang ditentukan yaitu lebih cepat dari sebelumnya yaitu jam 2.00-3.00 WIB. Saat itu, masyarakat mulai melangsungkan aktivitas mereka. Ditutupnya pasar tergantung dari penjual tersebut. Ada yang cepat tutup ada juga yang lebih lama. Misalnya Ibu Tarigan yang merupakan seorang pedagang sayuran, yang pada jam 11.00 WIB , sampai menutup tempat jualannya. Menurut Ibu tersebut; “Saya hanya menjual sayuran segar saja dan sayuran ini dicari-cari pembeli biasanya pada pagi-pagi untuk segera dimasak dan biasanya hanya untuk persediaan satu hari saja dan paling lama dua hari sehingga pembeli paling rame itu pada pagi hari dan sekalipun ada pada siang hari itu hanya satu dua orang saja, jadi saya tidak perlu menghabiskan waktu satu harian berjualan di pasar ini karena masih ada pekerjaan lainnya yang mesti saya selesaikan di rumah.” Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa pedagang berjualan melihat situasi juga mereka belajar dari pengamatan mereka sendiri. Pembeli akan datang atau berbelanja lebih awal pagi hari dan lebih ramai pada pagi hari saja. Sehingga sebagian pedagang akan tutup lebih awal yaitu sore hari. Pembeli memang masih berdatangan pada siang hari namun tidak seberapa pengamatan tersebut membuat para pedagang mengambil tindakan untuk datang lebih awal dan tutup pada sore hari. Universitas Sumatera Utara 48 Selain menentukan waktu mulai berlangsungnya aktivitas pasar, pemilik pasar dan pemerintah juga menyediakan petugas keamanan seperti satpam, tukang bersih-bersih, tempat parkir, tempat berjualan dan lain sebagainya yang tersedia di pasar. Hal ini supaya aktivitas pasar tetap berlangsung dengan baik, dan tetap bersih. Namun pada kenyataannya, kondisi dari pasar Simpang Limun sangat jauh dari kata bersih. Menurut Ibu Suci yang tinggal di sebelah pasar tersebut, kebersihan pasar tersebut jauh lebih baik dari kondisi beberapa tahun silam. Jika dulu pasar sangat becek dan kotor, sekarang pemerintah sudah mulai membangun jalan beraspal di dalam pasar namun tidak semua pasar diperbaiki, sehingga masih ditemukan lingkungan pasar dalam keadaan becek dan memprihatinkan. Kondisi pasar pada saat hujan sangatlah memprihatinkan, dimana lumpur yang ada di pasar berkisar 3-5 cm sehingga setiap berjalan berkeliling, apalagi pada saat musim hujan, kaki akan sangat kotor dan sering terperangkap di dalam pasar dan tidak akan mau berjalan lebih jauh lagi. Kondisi pasar yang seperti ini akibat kurangnya pengawasan dari pemerintah setempat serta umumnya kesadaran masyarakat. Para pedagang sering menumpukan jalanan yang becek dengan sampah jualan mereka seperti tangkai- tangkai sayur, sabuk kelapa dan lain sebagainya yang membuat kondisi pasar menjadi semakin memprihatinkan. Pemerintah hanya berpikir yang penting menyediakan wadah atau tempat jualan dan mempekerjakan petugas keamanan serta petugas kebersihan. Hal tersebut seharusnya masih kurang tanpa dilakukannya pengawasan dan memberikan perhatian oleh pemerintah pasar tersebut kondisi pasar. Universitas Sumatera Utara 49 Jaringan sosial yang terjalin tersebut disepakati oleh pemerintah dengan para pedagang. Para pedagang membayar sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah. Dalam kesepakatan tersebut terdapat kerja sama antara pemerintah dengan para pedagang dalam menjalin hubungan yang baik dan memelihara serta mempertahankan ketertiban pasar.

3.2.2. Pemilik Pasar swasta dengan Pedagang