55
satu preman akan mengutip uang keamanan dari para pedagang, biasanya preman tersebut akan pergi atau nongkrong di warung dekat pasar tersebut.
Berbeda dengan petugas keamanan satpam. Satpam yang bertugas pada pasar milik pribadi Bapak Nadeak dibayar setiap bulan oleh pemilik pasar
tersebut. Satpam lebih banyak mendapatkan keuntungan karena banyaknya pedagang liar yang berjualan di pasar tersebut. Pedagang liar adalah mereka yang
tidak berjualan di kios atau tempat yang disediakan pemilik pasar. Menurut pedagang, kenapa mereka tidak memilih berjualan di tempat yang disediakan
karena sewanya terlalu mahal yaitu Rp. 7.000.000-8.000.000tahun lain lagi dengan uang harian Rp.35.000hari. Hal tersebut membuat para pedagang berpikir
dua kali untuk menyewa lapak tempat berjualan mereka. Sehingga para pedagang bekerja sama dengan satpam dengan membayar uang sewa sebanyak
Rp.1000.000 hari mereka sudah bisa berjualan satu harian. Pedagang juga harus memikirkan kendaraan yang mereka bawa, oleh karena
itu mereka membayar uang parkir Rp.2000 untuk menjamin keamanan kendaraan mereka. Semua hal yag diuraikan tersebut merupakan jaringan yang terwujud
dalam Pasar Simpang Limun antara pedagang dengan petugas pasar dengan memenuhi aturan-aturan atau kesepakatan yang mereka buat untuk mendapatkan
kenyamanan dalam berjualan.
3.2.5. Hubungan Tukang Becak, Kuli Angkut dengan Pedagang
Tukang becak dengan pedagang memiliki suatu hubungan. Hubungan yang terjalin yaitu hubungan langganan, keluarga, dan teman. Tukang becak
Universitas Sumatera Utara
56
biasanya menyangkut barang dagangan pedagang pagi-pagi buta sebelum aktivitas berjualan berjalan dan setelah berlangsung.
Jasa tukang becak tidak hanya digunakan pada saat aktivitas di pasar saja. Jika pedagang membutuhkan tenaga becak untuk urusan lainnya, pedagang akan
memanggil tukang becak langganannya. Pedagang juga membantu tukang becak secara tidak langsung dengan memberikan beberapa sewa. Misalnya, pembeli
yang berbelanja banyak maka pedagang akan menawarkan becak langganannya membantu mengangkat barang dan mengantar pulang. Dengan demikian tukang
becak telah dibantu pedagang mendapatkan sewa. Menurut Bapak Sinaga: “Saya mendapatkan sewa terkadang dari langganan tetap,
langganan tetap saya, pedagang –pedagang di pasar sini juga. Jika ada
pembeli yang membutuhkan jasa saya ataupun dari langganan tersebut. Maka dia langsung memanggil saya, baik lewat telpon atau
memanggil saya di tempat pangkalan becak di pasar simpang limun”. Demikian juga dengan kuli angkut, pedagang menggunakan jasa mereka
yang menjadi langganan pedagang sendiri. Setiap paginya pedagang yang membutuhkan jasa mengangkut barang mereka tidak perlu lagi mencari kuli
angkutan, Karena kuli angkutan mengetahui pada saat-saat kapan mengangkut barang mereka dan jika ada keperluan mendadak pedagang tinggal menelpon
langganannya kuli angkut. Menurut kuli Angkut, Ardi: “Saya kuli angkut sudah lama di pasar ini. Pekerjaan ini saya
lakukan, karena saya butuh uang untuk kebutuhan keluarga. Setiap hari saya datang lebih awal untuk mengangkut barang-barang para
pedagang ke tempat jualan mereka. Saya mendapatkan beberapa langganan tetap karena mereka mempercayaiku, bagiku juga
denganku, tidak hanya mengangkut barang di pagi hari saja terkadang juga pembeli yang memborong banyak barang dagangan. Pedagang
langganan saya langsung memanggil saya mengangkut barang tersebut. Tidak perlu capyk mencari saya, karena setiap hari, saya
berada di pasar ini sampai pasar tutup”.
Universitas Sumatera Utara
57
3.3. Aturan yang Mengikat Jaringan di Simpang Limun