commit to user
16 Pun atau paronomasia Paronomasia adalah kiasan dengan mempergunakan kemiripan bunyi,
misal Engkau kaya, ya kaya monyet, Tanggal dua gigiku tanggal dua. Beberapa definisi ini dapat disimpulkan bahasa figuratif dapat dikatakan
sebagai unsur yang menghidupkan puisi dan membedakan puisi dengan karya sastra yang lain. Puisi menjadi menarik dikaji juga akibat dari adanya bahasa
figuratif ini. Jadi, pemahaman bahasa figuratif adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk memahami bahasa kiasan dalam sebuah puisi dalam
tujuannya menciptakan efek tertentu dan mengaburkan makna. Pemahaman bahasa figuratif ditandai dengan kepekaan seseorang di dalam merespons bahasa
figuratif tersebut di dalam sebuah puisi.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Rahmawan tahun 2008 dengan judul
Pengaruh Metode Hermeneutik dan Penguasaan Bahasa Figuratif terhadap Kemampuan Mengapresiasi Puisi. Simpulan penelitian tersebut adalah
terdapatnya pengaruh metode hermenuitik terhadap kemampuan apresiasi puisi, terdapat pengaruh penguasaan bahasa figuratif terhadap kemampuan
apresiasi puisi, dan terdapat interaksi yang positif antara metode hermenuitik dan penguasaan bahasa figuratif terhadap kemampuan apresiasi puisi siswa.
Persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama penelitian kuantitatif eksperimen dan sama-sama menggunakan bahasa figuratif sebagai variabel
bebas dan sama-sama merupakan penelitian eksperimen. Perbedaannya Arief Rahmawan menggunakan metode hermenuitik sebagai variabel bebas
pertamanya dan pembelajaran apresiasi puisi sebagai variabel terikat, sedangkan penulis variabel bebas pertamanya menggunakan media lagu dan
pembelajaran menulis puisi sebagai variabel terikat.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Daryati tahun 2010 dengan judul Hubungan
antara Kemampuan Memahami Bahasa Figuratif dan Motivasi Belajar Puisi
commit to user
dengan Kemampuan Apresiasi Puisi. Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan positif antara kemampuan memahami bahasa figuratif dengan
kemampuan apresiasi puisi, ada hubungan positif antara motivasi belajar puisi dengan kemampuan apresiasi puisi, dan ada hubungan positif antara
kemampuan memahami bahasa figuratif dan motivasi belajar puisi secara bersama-sama dengan kemampuan apresiasi puisi. Persamaan dengan
penelitian penulis adalah sama-sama menggunakan bahasa figuratif sebagai variabel bebasnya. Perbedaannya Daryati menggunakan motivasi belajar puisi
sebagai variabel bebas pertamanya dan pembelajaran apresiasi puisi sebagai variabel terikat, sedangkan penulis variabel bebas pertamanya menggunakan
media lagu dan pembelajaran menulis puisi sebagai variabel terikatnya. Selain itu penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi.
C. Kerangka Berpikir 1. Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi antara Siswa yang Diajar dengan