5.9. Distribusi Proporsi Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Sumber Biaya.
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan sumber biaya yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat dibawah ini.
Gambar 5.13 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke
Haemoragik Berdasarkan Sumber Biaya di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.13 dapat diketahui bahwa proporsi sumber biaya pada penderita stroke haemoragik sebagian besar adalah asuransi 82,9 sedangkan biaya
sendiri 17,1. Jenis asuransi penderita stroke haemoragik yang diterima oleh RSUP H.
Adam Malik Medan meliputi Jamkesmas, Askes, JPKMS, SKTM, dan JKA. RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit pemerintah pusat yang langsung berada
dibawah Kementrian Kesehatan. Rumah sakit ini menjadi pusat pelayanan kesehatan
82.9 17.1
Asuransi Biaya sendiri
Universitas Sumatera Utara
yang ada di Sumatera bagian utara dan tengah. RSUP H. Adam Malik Medan juga menerima rujukan dan pembiayaan dengan asuransi.
Hal ini bukan menunjukkan stroke haemoragik lebih banyak menyerang pasien dengan biaya asuransi, akan tetapi hal ini menunjukkan penderita stroke
haemoragik lebih banyak datang berobat dengan sumber biaya asuransi.
5.10. Distribusi Proporsi Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang.
Proporsi penderita stroke haemoragik berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat dibawah
ini.
Gambar 5.14 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di
RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.14 dapat diketahui bahwa proporsi penderita stroke haemoragik tertinggi adalah meninggal dunia 64,9 dan terendah adalah PAPS
10,8.
64.9 24.3
10.8
Meninggal PBJ
PAPS
Universitas Sumatera Utara
Case Fatality Rate CFR penderita stroke haemoragik yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 sebesar 64,9. Hal ini disebabkan karena
RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit pusat rujukan kesehtan regional untuk wilayah Sumatera Bagian Utara dan bagian Tengah, pasien yang
dirujuk pada umumnya sudah dalam keadaan parah. Sehingga tindakan medis yang dilakukan tidak menolong untuk menyelamatkan jiwa penderita.
Proporsi tertinggi yang meninggal dunia pada kelompok umur 45-59 tahun 48,6, jenis kelamin laki-laki 55,5, dengan mengalami 80,5, lokasi perdarahan
pada hemifer serebri 63,6, dan tindakan konservatif 100. Penderita berobat jalan sebesar 24,3 hal ini disebabkan karena setelah mendapat pelayanan medis di rumah
sakit, untuk pemulihan dilakukan rehabilitasi berupa terapi di rumah, dengan demikan keluarga dapat mengontrol perkembangan kesehatan penderita.
Proporsi penderita stroke haemoragik yang pulang atas permintaan sendiri sebesar 10,8. Proporsi tertinggi yang PAPS untuk kelompok umur 45-59 tahun dan
≥60 tahun 41,7 , pekerjaan penderita wiraswasta dan ibu RT 41,7. Dan daerah asal luar kota medan 91,7. Akan tetapi jenis kelamin laki-laki dan perempuan
perbandingannya sama. Hail penelitian ini sejalan dengan peneclitian Sirait di RSUP H. Adam Malik
Medan tahun 2007-2008 dengan desain case series yang menyatakan penderita stroke haemoragik tertinggi adalah meninggal dunia sebesar 42,1 serta PBJ 37,7
dan PAPS 20,2.
45
Universitas Sumatera Utara
5.11. Tindakan Medis Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT- Scan.