19
3.4.5 Prosedur Analisis 3.4.5.1 Analisis Komposisi Bahan Baku Gliserol menggunakan GC
Komposisi bahan baku crude gliserol serta gliserol yang telah dimurnikan akan dianalisis menggunakan instrumen GC pada Laboratorium Pusat Penelitian
Kelapa Sawit PPKS.
3.4.5.2 Analisis Kadar Air dengan Metode Tes Standard Method ISO 2097-1972
Untuk analisis kadar air dilakukan dengan menggunakan pemanasan 1 gram gliserol di dalam oven dengan suhu 105
o
C selama 2 jam
3.4.5.3 Analisis Kadar Abu dengan Metode Tes Standard Method ISO 2098-1972
Analisis kadar abu dilakukan dengan melakukan pembakaran 1 gram gliserol di dalam furnace pada suhu 750
o
C selama 3 jam.
3.4.5.4 Analisis kadar MONG Matter Organic Non Glycerol
Analisis kadar MONG dilakukan dengan menghitung selisih antara kandungan gliserol, kadar air dan kadar abu dengan rumus berikut:
MONG = 100- gliserol + air + abu
3.4.5.5 Analisis pH Gliserol yang Dihasilkan
Analisis pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. pH meter adalah sebuah alat elektronik untuk mengetahui pH suatu larutan secara langsung sehingga
dapat diketahui apakah larutan tersebut termasuk asam, basa atau garam. Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang
mengukur dan menampilkan nilai pH. Nilai pH ditunjukkan dengan skala secara sistematis dengan nomor 0-14.
3.4.5.6 Analisis Kadar Gliserol
Untuk analisis kadar gliserol dengan menggunakan titrasi dengan Prosedur Analisa Metode SNI.
Gliserol sebanyak 0,5 gram dilarutkan dalam 50 ml akuades lalu ditambahkan indikator biru bromtimol sebanyak 5 tetes. Larutan kemudian diasamkan dengan
Universitas Sumatera Utara
20 H
2
SO
4
0,2 N sampai terbentuk warna kuning kehijauan. Larutan dinetralkan dengan NaOH 0,05 N secara hati-hati sampai terbentuk warna biru. Setelah itu, larutan
tersebut ditambahkan NaIO
4
sebanyak 50 ml lalu diaduk secara perlahan. Larutan selanjutnya ditutup dan didiamkan dalam ruangan gelap pada suhu kamar selama 30
menit. Larutan kemudian ditambahkan etilena glikol sebanyak 10 ml lalu ditutup dan ddiamkan dalam ruangan gelap pada suhu kamar selama 20 menit. Larutan kemudian
ditambahkan indikator biru bromtimol sebanyak 3 tetes. Larutan hasil campuran dititrasi perlahan-lahan dengan NaOH 0,5 N sampai terbentuk warna bitu. Proses
tersebut juga dilakukan untuk perlakuan blanko. Kadar gliserol dihitung dengan rumus:
Kadar Gliserol =
T −T x N x 9, 9 W
Dengan : T1= volume NaOH untuk titrasi sampel ml
T2= volume NaOH untuk titrasi blanko ml N = normalitas NaOH N
W = bobot contoh gr Faktor gliserol = 9,209
[37]
Universitas Sumatera Utara
21
3.5 FLOWCHART PENELITIAN
3.5.1 Flowchart Asidifikasi
Gambar 3.3. Flowchart Asidifikasi Bahan Baku Asam klorida ditambahkan dengan rasio perbandingan
yang telah ditentukan Gliserol Dimasukkan dengan berat 30 gram ke dalam erlenmeyer
Campuran dipanaskan hingga mencapai suhu 70
o
C dan dilakukan pengadukan dengan kecepatan 250 rpm selama 1 jam
Mulai
Selesai Lapisan gliserol diambil dan dilakukan penetralan dengan NaOH
Gliserol dievaporasi untuk menghilangkan kadar air Dilfiltrasi untuk menghilangkan garam yang mengendap
Campuran dimasukkan ke dalam corong pemisah dan didiamkan hingga terbentuk tiga lapisan
Universitas Sumatera Utara