Analisis Kadar Air dengan Metode Tes Standard Method ISO 2097-1972 Analisis Kadar Abu dengan Metode Tes Standard Method ISO 2098-1972 Analisis kadar MONG Matter Organic Non Glycerol Analisis pH Gliserol yang Dihasilkan Analisis Kadar Gliserol

19 3.4.5 Prosedur Analisis 3.4.5.1 Analisis Komposisi Bahan Baku Gliserol menggunakan GC Komposisi bahan baku crude gliserol serta gliserol yang telah dimurnikan akan dianalisis menggunakan instrumen GC pada Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS.

3.4.5.2 Analisis Kadar Air dengan Metode Tes Standard Method ISO 2097-1972

Untuk analisis kadar air dilakukan dengan menggunakan pemanasan 1 gram gliserol di dalam oven dengan suhu 105 o C selama 2 jam

3.4.5.3 Analisis Kadar Abu dengan Metode Tes Standard Method ISO 2098-1972

Analisis kadar abu dilakukan dengan melakukan pembakaran 1 gram gliserol di dalam furnace pada suhu 750 o C selama 3 jam.

3.4.5.4 Analisis kadar MONG Matter Organic Non Glycerol

Analisis kadar MONG dilakukan dengan menghitung selisih antara kandungan gliserol, kadar air dan kadar abu dengan rumus berikut: MONG = 100- gliserol + air + abu

3.4.5.5 Analisis pH Gliserol yang Dihasilkan

Analisis pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. pH meter adalah sebuah alat elektronik untuk mengetahui pH suatu larutan secara langsung sehingga dapat diketahui apakah larutan tersebut termasuk asam, basa atau garam. Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. Nilai pH ditunjukkan dengan skala secara sistematis dengan nomor 0-14.

3.4.5.6 Analisis Kadar Gliserol

Untuk analisis kadar gliserol dengan menggunakan titrasi dengan Prosedur Analisa Metode SNI. Gliserol sebanyak 0,5 gram dilarutkan dalam 50 ml akuades lalu ditambahkan indikator biru bromtimol sebanyak 5 tetes. Larutan kemudian diasamkan dengan Universitas Sumatera Utara 20 H 2 SO 4 0,2 N sampai terbentuk warna kuning kehijauan. Larutan dinetralkan dengan NaOH 0,05 N secara hati-hati sampai terbentuk warna biru. Setelah itu, larutan tersebut ditambahkan NaIO 4 sebanyak 50 ml lalu diaduk secara perlahan. Larutan selanjutnya ditutup dan didiamkan dalam ruangan gelap pada suhu kamar selama 30 menit. Larutan kemudian ditambahkan etilena glikol sebanyak 10 ml lalu ditutup dan ddiamkan dalam ruangan gelap pada suhu kamar selama 20 menit. Larutan kemudian ditambahkan indikator biru bromtimol sebanyak 3 tetes. Larutan hasil campuran dititrasi perlahan-lahan dengan NaOH 0,5 N sampai terbentuk warna bitu. Proses tersebut juga dilakukan untuk perlakuan blanko. Kadar gliserol dihitung dengan rumus: Kadar Gliserol = T −T x N x 9, 9 W Dengan : T1= volume NaOH untuk titrasi sampel ml T2= volume NaOH untuk titrasi blanko ml N = normalitas NaOH N W = bobot contoh gr Faktor gliserol = 9,209 [37] Universitas Sumatera Utara 21

3.5 FLOWCHART PENELITIAN

3.5.1 Flowchart Asidifikasi

Gambar 3.3. Flowchart Asidifikasi Bahan Baku Asam klorida ditambahkan dengan rasio perbandingan yang telah ditentukan Gliserol Dimasukkan dengan berat 30 gram ke dalam erlenmeyer Campuran dipanaskan hingga mencapai suhu 70 o C dan dilakukan pengadukan dengan kecepatan 250 rpm selama 1 jam Mulai Selesai Lapisan gliserol diambil dan dilakukan penetralan dengan NaOH Gliserol dievaporasi untuk menghilangkan kadar air Dilfiltrasi untuk menghilangkan garam yang mengendap Campuran dimasukkan ke dalam corong pemisah dan didiamkan hingga terbentuk tiga lapisan Universitas Sumatera Utara