29
4.3 PENGARUH
ASIDIFIKASI TERHADAP
KEMURNIAN GLISEROL
Hubungan jumlah mol asidifikasi terhadap tingkat kemurnian gliserol yang terbentuk dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini. Asidifikasi dilakukan pada
kondisi suhu 70
o
C, waktu 60 menit dan pengadukan 200 rpm.
Gambar 4.5. Hubungan Asidifikasi Terhadap Kemurnian Gliserol
Dari grafik di atas dapat dilihat peranan jumlah penambahan asam terhadap kadar gliserol yang dihasilkan. Secara umum, kadar gliserol akan
menurun seiring dengan bertambahnya rasio asam klorida yang ditambahkan. Kondisi terbaik dengan kadar gliserol tertinggi yaitu pada rasio volum v
v ⁄
pelarut 1:1 Dari grafik, dilihat pada penambahan asam dengan rasio mol n n
⁄ 1:1 yaitu 90,9082, kemudian menurun pada rasio mol n
n ⁄ 1:3 menjadi 89,3675,
dan semakin menurun pada rasio mol n n
⁄ 1:5 menjadi 87,845. Variasi konsentrasi asam yang ditambahkan berpengaruh terhadap
kemurnian gliserol. Semakin tinggi asam yang ditambahkan, maka kadar gliserol yang didapatkan akan semakin menurun [34]. Lestari, dkk 2015 dalam
penelitiannya, menggunakan asam fosfat dalam metode asidifikasi dengan rasio penambahan asam 5-85 dan memperoleh kadar gliserol tertinggi yaitu pada saat
penambahan asam fosfat sebanyak 5 dengan kadar gliserol 77,25. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi asam menyebabkan proses
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 3
5 Perb. Pelarut 1:1 ; 60 menit
Perb. Pelarut 1:1,5 ; 60 menit Perb. Pelarut 1:2 ; 60 menit
Rasio Mol Asidifikasi
� �
⁄
K adar
G li
se ro
l
Perb. Pelarut 1:1 Perb. Pelarut 1:1,5
Perb. Pelarut 1:2
Universitas Sumatera Utara
30 asidifikasi tidak berjalan maksimal sehingga sabun pada crude gliserol tidak
terurai yang mengakibatkan gliserol tidak dapat dipisahkan dari garam dan asam lemaknya [34]. Pada dasarnya, jika kadar asam semakin tinggi, maka akan
semakin baik karena proses asidifikasi emulsi menjadi asam lemak akan semakin tinggi, sehingga kadar kemurnian gliserol pun akan semakin baik. Namun, dapat
juga terjadi asdifikasi berlebih. Dimana akan terjadi stratum antara asam lemak dan lapisan gliserol yang mengandung garam, sehingga garam menjadi tidak bisa
lagi mengendap. Yang mengakibatkan menurunnya kadar kemurnian gliserol akibat tidak terpisahnya lapisan garam [35].
4.4 PENGARUH RASIO VOLUM PELARUT