23 ditimbang dalam botol timbang kemudian digoyangkan perlahan hingga rata,
kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 1 jam. Pada waktu
pemanasan di oven, tutup botol timbang dibuka dan saat pengambilan botol timbang segera ditutup dan dibiarkan dalam desikator sampai mencapai suhu
kamar, lalu ditimbang. Pekerjaan ini dilakukan sampai diperoleh berat yang
konstan Ditjen POM, 1995. 3.7.6 Bobot jenis nyata
Zat uji W sebanyak 100 g dikeringkan hingga bobotnya konstan,
kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur 200 mL, permukaan zat uji diratakan dan dicatat volume serbuk V. Bobot jenis dihitung dengan persamaan Ben,
2008: Keterangan
: W
: Zat uji V
: Volume dalam gelas ukur
3.7.7 Bobot jenis benar Penentuan bobot jenis benar dilakukan menggunakan piknometer dan
pelarut yang tidak melarutkan sampel yaitu benzen. Piknometer kosong yang telah diketahui volumenya a ditimbang beratnya b kemudian diisi benzen dan
ditimbang beratnya c Voight, 1994. Bobot jenis benzen dihitung dengan persamaan berikut:
Keterangan : a : Volume piknometer kosong mL
b: Berat piknometer kosong mL c : Berat piknometer +larutan benzen g
Serbuk sebanyak 2 g yang telah dikeringkan hingga berat konstan dimasukkan ke dalam piknometer, ditimbang d, lalu ditambahkan benzen kedalam
Bobot jenis nyata = W
V
ρ benzen = c - b
a
Universitas Sumatera Utara
24 piknometer sampai jenuh dan ditimbang kembali beratnya e Ben, 2008.
Keterangan:
d: Zat uji + piknometer Berat e: Berat zat uji + larutan benzen
+ piknometer
3.7.8 Bobot jenis mampat
Zat uji W sebanyak 100 g dikeringkan hingga bobotnya konstan, lalu dimasukkan ke dalam gelas ukur 200 mL, permukaan zat uji diratakan, kemudian
gelas ukur dihentakkan sebanyak 1250 kali, catat volumenya. Dilakukan hentakan lagi sebanyak 1250 kali dan dicatat volumenya. Jika selisih Vt dan Vtl tidak lebih
dari 2 mL maka dipakai Vt Ben, 2008.
Keterangan: W
: Berat sampel g Vt
: Volume sampel mL
3.7.9 Indeks kompresibilitas
Indeks kompresibilitas zat uji dihitung menggunakan persamaan:
Tabel 3.1 Persyaratan indeks kompresibilitas
Indeks Kompresibilitas Sifat Alir
5-15 Istimewa
12-16 Baik
18-21 Cukup baik
23-35 Buruk
33-38 Sangat buruk
40 Sangat-sangat buruk
3.7.10 Indeks Hausner
Bobot jenis benar = d-b
d-b+c-e x
ρ benzen
Bobot jenis mampat = W
Vt
Indeks kompresibilitas = berat jenis mampat - berat jenis nyata
berat jenis nyata x 100
Universitas Sumatera Utara
25 Indeks Hausner dihitung menggunakan data bobot jenis mampat dan
bobot jenis nyata seperti yang diperoleh di atas.
Adapun persyaratan indeks Hausner dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Persyaratan indeks Hausner
Indeks Hausner Sifat Aliran
1,25 Baik
1,25-1,5 Sedang
1,5 Jelek
3.7.11 Porositas